Disdik Makassar Ungkap Penyebab SMP Kekurangan Siswa Hingga Tahun Ajaran Baru

19 Juli 2023 14:45 WIB
Muhyiddin, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar
Muhyiddin, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar ( Sonora.ID)


Makassar, Sonora.ID - Sejumlah sekolah jenjang SMP di Makassar masih kekurangan siswa hingga tahun ajaran baru 2023/2024 sudah dimulai.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, Muhyiddin mengatakan jumlah pagu kosong di masing-masing sekolah beragam. Ada yang kurang satu kelas, seperti di SMPN 53 yang beralamat di Jalan Samiun Kecamatan Ujung Pandang.

Terbanyak di SMPN 21 yang berlokasi di Minasa Upa, masih ada lima kelas yang belum terisi. Kekurangan ini disebabkan ‎banyak siswa yang memilih sekolah.

"Misal ada yang mendaftar di sekolah ini, tapi tidak daftar ulang karena memilih-milih. Makanya ini kosong," ujarnya saat ditemui, Selasa (18/7/2023).

Dia menambahkan Disdik berupaya mengisi kekosongan bangku di dua sekolah tersebut.

Baca Juga: Kelas Berbintang Disdik Makassar Masuk Finalis Inovasi Pelayanan Publik 2023

Dengan mengarahkan anak yang belum lulus PPDB datang ke kedua sekolah tersebut.

“Tidak ada lagi jalur zonasi. Sekarang istilahnya kita bikin jalur solusi. Bagi orang tua yang anaknya tidak lulus PPDB yang lalu namun mau bersekolah di negeri, hubungi saya, kita akan beri kebijakan untuk sekolahkan anaknya di sekolah yang masih banyak bangku kosong,” jelasnya.

Muhyiddin menekankan instruksi Wali Kota Makassar, semua anak harus sekolah.

Sehingga diharapkan seluruh orang tua yang masih kesulitan mencari sekolah untuk anaknya untuk melaporkan ke Disdik agar dicarikan solusinya.

“Tidak ada lagi istilah sistem zonasi. Intinya jika ada peserta didik yang mau bersekolah, segera hubungi kami. Nanti kami rekomendasikan untuk langsung masuk di sekolah yang masih ada bangku kosong,” tambah mantan Plt Kepala Dinas Sosial Makassar itu.

Lebih jauh dikemukakan, sebenarnya yang menjadi persoalan pada proses PPDB kemarin, karena ada orang tua siswa atau calon peserta didik baru yang ngotot untuk bisa sekolah di tempat favorit.

Walaupun tempat tinggalnya jauh dari sekolah-sekolah yang dinilai punya kualitas bagus, dipaksakan untuk tetap mendaftar. Akhirnya banyak yang tidak lulus.

Padahal, tambah Muhyiddin, semua sekolah sama. Tinggal bagaimana kualitas pendidik dan tenaga kependidikannya dalam meningkatkan kualitas keilmuan siswanya.

Untuk menghindari atau menghilangkan simbol-simbol favorit dan tidak, ke depan Disdik akan berupaya agar kualitas semua sekolah sama.

Salah satu yang akan dilakukan adalah guru-guru yang mengajar di sekolah favorit akan tugas belajar di sekolah lain selama satu semester.

“Jadi misalnya guru di SMPN 6, akan ditugaskan ke SMP negeri lagi selama satu semester mengajar di sana sehingga diharapkan apa yang mereka ajarkan di SMPN 6 bisa diajarkan juga di sekolah lain,” tandasnya.

Baca Juga: SMP di Banjarmasin Utara Masih Kekurangan Murid? Padahal Sudah Zonasi

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm