Mahasiswa KKN Undip Pamerkan Aksesoris Budaya Barongan Lewat Video Branding, Terkenal Sampai Malaysia!

15 Agustus 2023 20:00 WIB
Pertunjukan Barongan dalam Pagelaran Sri Wedari
Pertunjukan Barongan dalam Pagelaran Sri Wedari ( Dok. Sonora Semarang)

Sonora.ID - Tahukah kamu bahwa ada puluhan warisan budaya Indonesia yang terancam punah?

Padahal, selama ini Indonesia dikenal hingga manca negara karena kekayaan budayanya. Salah satu penyebab utama terancamnya budaya-budaya itu adalah karena kurangnya minat generasi muda dalam mempelajari dan meneruskan budaya daerahnya masing-masing.

Globalisasi dan perkembangan teknologi juga mempermudah budaya luar untuk menyusup ke masyarakat dan mengalahkan popularitas budaya tradisional.

Barongan menjadi salah satu budaya daerah yang mulai meredup. Barongan merupakan salah satu jenis kesenian tradisional khas masyarakat Jawa dan Bali berupa pertunjukan tari dengan kostum khas berbentuk karakter Barong atau singa.

Kesenian ini biasanya juga dilengkapi dengan iringan instrumen gamelan yang berirama rancak. Sejak tahun 2011, kesenian Barongan ini telah ditetapkan secara resmi oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda khas Indonesia.

Di dalam seni Barong tercermin sifat-sifat kerakyatan masyarakat, seperti sifat spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, kerja keras, kompak, dan keberanian yang dilandasi kebenaran.

Siapa sangka, masih ada sekelompok seniman muda di suatu desa kecil bernama Harjowinangun Timur yang memeluk erat kesenian Barongan ini.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Properti Tari? Simak Penjelasannya di Sini!

Terletak di Kecamatan Tersono, Desa ini menjadi tempat berkaryanya seorang pengrajin aksesoris Barongan, yaitu Attok (25).

Berawal dari kecintaannya pada Barongan, Attok mempelajari sendiri dan membuka usaha aksesoris Barongan di kediamannya di Dukuh Pakis.

Selama 4 tahun ia telah memproduksi berbagai macam pernak pernik barongan, mulai dari kepala, badan, hingga ekor dalam satu set karakter Barong.

Dengan kelihaian tangannya, Attok mampu membuat 2-4 kepala Barongan dalam satu bulan. Sebagai pemuda yang fasih bermedia sosial, karyanya ia kenalkan melalui Facebook hingga terjual ke berbagai daerah di Nusantara, yaitu Kalimatan dan Batam.

Luar biasanya lagi, mas Attok menyatakan bahwa Barongan ini juga telah sampai ke telinga masyarakat Malaysia.

Ada banyak keunggulan dan keunikan yang membuat produk Barongan khas Harjowinagun Timur mampu bersaing di pasaran, salah satunya adalah kekompleksan bentuk raut muka serta pilihan bahan yang berkualitas yaitu kayu pule yang eksklusif didapat di daerah itu.

Ide yang tak ada habisnya Mas Attok tuangkan dalam desain, pilihan warna, dan juga bahan-bahan untuk tiap karyanya, membuat produk-produknya sangat bervariasi.

Menuju HUT RI ke-78, kesenian Barongan mulai menunjukkan penampilannya dalam berbagai pagelaran.

Salah satunya dalam pagelaran budaya Barongan yang diadakan oleh Sri Wedari Gudang Garam di desa Harjowinangun Timur pada 15 Juli 2023.

Baca Juga: 6 Fungsi Alat Musik Tradisional, Ternyata Bisa Jadi Sarana Komunikasi

Pertunjukkan Barongan bagai magnet yang menarik penonton dari berbagai desa di kawasan Tersono.

Pertunjukkan juga dimeriahkan dengan iringan musik dari grup Kusumo Laras.
Melihat potensi yang besar pada budaya Barongan, 11 mahasiswa dari Tim 2 KKN Undip merumuskan strategi pemasaran untuk membuat usaha Barongan ini semakin dikenal.

Video branding, yang direalisasikan sekaligus sebagai program multidisiplin KKN. Video berdurasi 3-4 menit ini akan memamerkan pertunjukkan Barongan yang didokumentasikan pada saat pagelaran Sri Wedari, dan juga mengupas kompleksnya proses produksi aksesoris Barongan.

Meskipun terkenal hingga luar negeri, Mas Attok memiliki misi utama mengenalkan Barongannya di Nusantara, sebab ia tau bahwa kekayaan budaya ini asli dari dalam Tanah Air Indonesia.

Maka dari itu, strategi video branding ini dianggap strategis memasarkan Barongan kepada kawula muda, karena mengutamakan sosial media sebagai saluran promosi video, khususnya melalui website, Instagram, dan Youtube.

Hal ini sesuai dengan target sasaran utama yaitu anak muda yang menjadi kelompok paling aktif bermedia sosial.

Sosial media juga memungkinkan video tersebar lebih luas dengan adanya algoritma maupun ads, sehingga diharapkan juga meningkatkan penjualan usaha aksesoris Barongan ini.

Mas Attok dan kita semua berharap, akan ada lebih banyak anak muda Indonesia yang mau mewarisi dan meminati budaya Barongan dan budaya lainnya sehingga tidak akan punah hingga anak cucu kita kelak.

Penulis: Agata Yuma Hutami

Baca Juga: 3 Contoh Biografi Bahasa Sunda tentang Pahlawan dan Tokoh Seni

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm