Bagikan :
Pembukaan (Pambukaan): Bagian pembukaan berisi salam pembuka, sapaan kepada hadirin, dan penjelasan mengenai tujuan sesorah.
Isi (Isian): Bagian isi merupakan inti dari sesorah, di mana pembicara menyampaikan pesan utama, argumen, atau informasi yang ingin disampaikan. Pada bagian ini, biasanya akan dijelaskan tema utama sesorah.
Nilai-Nilai Budaya (Nilai-Nilai Kebudayaan): Sesorah dalam bahasa Jawa sering kali menyampaikan nilai-nilai budaya, etika, dan ajaran moral. Bagian ini bisa berisi pepatah, pantun, atau cerita-cerita yang mendukung pesan yang ingin disampaikan.
Contoh atau Ilustrasi (Conto utawa Peculine): Untuk mendukung pesan yang disampaikan, pembicara biasanya memberikan contoh atau ilustrasi yang relevan dengan topik yang dibahas.
Penutup (Pangeling-paneling): Bagian penutup berisi ringkasan dari pesan yang disampaikan, penegasan tujuan sesorah, serta ucapan terima kasih kepada hadirin.
Baca Juga: 10 Contoh Cerkak Bahasa Jawa Singkat Lengkap Beserta Artinya
Contoh 1: Sesorah tentang Pentingnya Pendidikan
Pembukaan: Sugeng rawuh ing acara iki. Aku mboten bisa nglarang ing jumeneng hadirinipun, anaiku ngedandani kae. (Selamat datang dalam acara ini. Saya tidak berhak melarang kehadiran para hadirin, karena saya hanya ingin berdandan sebaik mungkin.)
Isi: Sak tansah, pendidikan duwe peranan sing penting ing urip kita. Tanpa pendidikan, putra-putri kita ora bakal bisa ndeleng, nulis, utawa ngerti apa sing perlu.
Nilai-Nilai Budaya: "Sopo wedi, sopo ono, sopo angel, sopo ora nganggo." (Siapa tahu, siapa ada, siapa mau, siapa tidak pakai.) Pepatah iki nuduhake pentingna pendidikan kanggo kabeh warga.
