12 Contoh Teks Anekdot dalam Kehidupan Sehari-hari: Singkat dan Lucu

12 September 2023 19:40 WIB
Contoh teks anekdot dalam kehidupan sehari-hari yang singkat, pendek, dan lucu.
Contoh teks anekdot dalam kehidupan sehari-hari yang singkat, pendek, dan lucu. ( Freepik)

Mereka naik mobil yang dikendarai Allan. Di perempatan jalan, lampu merah menyala, tetapi Allan melaju terus. Dodi pun menegur sepupunya itu. 

Dodi : "Lampu merah, kenapa kamu melaju terus?!"

Allan: "Alah..., tenang saja, di negeri ini aku bisa bikin undang-undang kok." 

Dodi: "Bagaimana bisa?! Bukankah yang membuat undang-undang itu DPR plus pemerintah?!"

Allan (Meminggirkan mobilnya)

Dodi : "Mengapa meminggir?!"

Allan: "Mau menjawab pertanyaanmu!!" (ketus)

Dodi : "Mengapa harus meminggir?!" 

Allan : (Mobil dihentikan, lalu dirogoh saku celananya) "Ini jawabannya!!" (Menaruh dompet berisi uang di depan Dodi)

Dodi: "Oh...!!!"

Contoh 9

Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa pun yang membuang sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya membuang puntung rokok. 

Suatu ketika si Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya ia tak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku.

Karena rokoknya sudah hampir habis, ia membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya.

Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas. "Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?"

"Tidak tahu. Apa gerangan yang telah saya perbuat?" jawab Azam.

"Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok," tegas petugas itu.

Dengan sigap Azam menjawab, "Oh.... maaf terjatuh." Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi.

Petugas itu hanya terbelalak keheranan. Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam.

Contoh 10

Emas Sea Games 

Pada suatu sore, Andi bersama bapaknya sedang menonton pertandingan Sea Games cabang olahraga karate antara Indonesia dan Belgia di Televisi.

Pertandingan tersebut dimenangkan oleh Indonesia sehingga berhasil membawa pulang medali emas. Menyaksikan kemenangan tersebut, Andi sangat senang.

Ia bersorak hingga melompat-lompat di kursi sofa. Bapaknya Andi juga senang dengan kemenangan tersebut, jadi ia berpikir bahwa kegembiraan yang dirasakan anaknya adalah hal yang biasa saja. 

Keesokan harinya, pada sore hari, sedang berlangsung pertandingan cabang olahraga renang putri. Andi yang baru pulang les Bahasa Inggris sedang melihat bapaknya menonton pertandingan tersebut.

Andi lalu bertanya, “Pak, sudah berapa emas yang didapat Indonesia sekarang?’, jawab bapaknya “Masih 13, nih”.

Respon Andi, “Yah, kok tidak bertambah. Tolong beritahu Andi kalau emasnya bertambah ya, pak. Andi temani ibu ke warung dulu.” Jawab Bapa Andi “ya, hati-hati.”

Keesokan harinya, Andi melakukan hal yang sama, yaitu bertanya berapa medali emas yang sudah diperoleh tim Indonesia dalam Sea Games.

Namun, Andi sama sekali tidak ingin menonton pertandingannya, Ia justru pergi bermain sepeda bersama teman-temannya.

Setiap bersepeda melewati rumahnya, Andi mampir dan bertanya kepada bapaknya, “Sudah bertambah belum pak?”

Bapaknya Andi bingung, kenapa Andi penasaran dengan perolehan emas, tapi tidak langsung menonton sendiri pertandingannya.

Saat hari mulai malam dan andi pulang bermain sepeda, Bapaknya Andi berkata “Emasnya bertambah satu, nak.”

“Hah, cuma satu pak?” Tanya Andi.

“Kamu ini kenapa penasaran sekali dengan perolehan emas, langsung nonton sendiri saja kali penasaran” Jawab bapak Andi.

Andi menjawab, “Tidak, ah pak. Andi tidak tertarik dengan pertandingannya. Andi senang kalau Indonesia bisa mendapat emas yang banyak karena dari Sea Games, Indonesia bisa kebagian emas. Sedangkan dari Papua, Indonesia tidak pernah kebagian emas.”

Bapaknya Andi yang sedang menghadap laptop sambil mendengarkan celoteh anaknya, tiba-tiba berpaling menatap Andi dengan sedikit gelak tawa dan rasa tidak percaya dengan pemikiran dan sikap anaknya beberapa hari ini.

Ternyata Andi memiliki perhatian yang cukup dalam menyikapi permasalahan tambang emas di Papua. 

Contoh 11

Calo Membuat SIM 

Jacky sudah 4 kali bolak-balik ke kantor polres karena tidak lolos tes teknik dasar kendaraan bermotor untuk mendapatkan Surat Izin Mengemudi  (SIM).

Ia selalu berhasil melewati di tes lurus dan zigzag, tapi selalu gagal di tes angka delapan. Saat nongkrong di pos ronda bersama Dimas, Jacky menceritakan pengalamannya tersebut. 

Jacky: Dim, aku sudah 4 kali bolak-balik ke kantor polisi untuk bikin SIM, tapi selalu gagal. Jadi putus aku ini. 

Dimas: Masalahnya apa Jack?

Jacky: Aku selalu gagal di tes angka 8, kakiku past jatuh-jatuh menyentuh tanah. Bagaimana ini Dim?

Dimas: Sudahlah Jack, ikuti caraku mengambil yang sehari jadi. Kamu tidak perlu repot-repot ikut tes. 

Jacky: Kamu enak, Dim. Kenalan calo di kantor polres banyak. Kenalin aku satu, lah!

Dimas: Sebenarnya aku itu tidak kenal mereka Jack.

Jacky: Loh, kok bisa?

Dimas: Orang-orang yang ada disana semuanya calo, Jack. hahaha

Jacky: Oh, iya. Benar juga kamu, Dim. Kita sama-sama butuh, kan. 

Contoh 12

Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.

Saat sesi tanya jawab tiba, Ali bertanya kepada Pak Dosen, "Apakah kepanjangan KUHP, Pak?"

Pak Dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. "Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan saudara Ali tadi," pinta Pak Dosen.

Dengan tegas Ahmad menjawab, "Kasih Uang Habis Perkara, Pak ...!"

Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan Pak Dosen hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, "Dari mana Saudara tahu jawaban itu?"

Dasar Ahmad, pertanyaan Pak Dosen dijawabnya dengan tegas, "Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru yang terbaik, Pak...!"

Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang- pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.

Itulah kumpulan contoh teks anekdot singkat dalam kehidupan sehari-hari yang dapat kamu jadikan sebagai referensi.

Baca Juga: 10 Contoh Teks Anekdot Bahasa Jawa Ini Susah Buatmu Berhenti Ketawa!

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm