"Untuk pembiayaan daerah, perlu kami sampaikan bahwa pada penerimaan pembiayaan terdapat Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) sebesar Rp119,55 Miliar, dimana hal ini berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan audited," jelasnya.
Sedangkan untuk pengeluaran pembiayaan, ungkap Arsjad, dialokasikan sebesar Rp136,50 Miliar yang digunakan untuk menutup selisih antara penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan yang merupakan Pembayaran Cicilan Pokok Utang sebesar Rp134 Miliar serta penyertaan modal kepada BUMD sebesar Rp2,5 Miliar.
Dalam kesempatan itu, Arsjad mengajak semua jajaran eksekutif dan legislatif bersama-sama menyamakan persepsi dan langkah ke depan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keamanan di Provinsi Sulawesi Selatan.
Khususnya dalam menyongsong agenda pesta demokrasi dengan daya dukung APBD yang optimal.
Baca Juga: Pemilih Didominasi Milenial, Peserta Pemilu Harus Atur Strategi Baru