Manado, Sonora.ID - Pada 26 September 2023 hingga 4 Oktober 2023, acara "Pekan Pelayanan KB" dengan tema "Kolaborasi Pelayanan KB Nusantara dalam Percepatan Penurunan Stunting" digelar di seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Fasyankes TNI secara serentak.

Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara, bersama dengan TNI Komando Rayon Militer 1310-06 Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara, mengadakan kegiatan ini bersamaan dengan "Gerebek Pasar" dalam rangka Hari Kontrasepsi Dunia.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara, Ir. Diano Tino Tandaju, M.Erg, didampingi oleh Ketua Pokja KB/KR Ignasius P. Worung, SE, M.Si, turut serta dalam pelaksanaan "Pekan Pelayanan KB" yang berlokasi di markas TNI Komando Rayon Militer 1310-06 Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara.

Acara ini juga dihadiri oleh Aster Kasdam XIII/ Mdk, Kol. Arm. Sumanto, S.Sos, MM, bersama dengan dr. Jeane Simons, M.Kes, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Minahasa Utara, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya.

Selain itu, Ketua IBI Provinsi Sulawesi Utara, Ibu Maria Dondokambey, SKM, MM, juga ikut serta dalam kegiatan ini. Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN RI, bapak Martius Wangka, menyampaikan apresiasi kepada semua yang hadir, baik secara langsung maupun melalui Virtual Meeting, dalam rangka World Contraception Day.

Baca Juga: Hantaru Ke-63, Kanwil BPN Sulut Siap Laksanakan Amanat Kementerian 

Kegiatan ini memiliki momentum penting mengingat target penurunan stunting yang ditetapkan dalam RPJM pada tahun 2024 adalah sebesar 14%.

Tujuan dari pelaksanaan World Contraception Day tahun 2023 ini adalah untuk mensosialisasikan pentingnya kontrasepsi dalam perencanaan keluarga guna mendukung penurunan stunting.

Harapannya, momentum ini dapat meningkatkan cakupan kesertaan KB, pengetahuan, dan wawasan para stakeholder, penyedia layanan medis, mitra kerja, dan masyarakat terkait pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang berkualitas, serta meningkatkan komitmen dan kesertaan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam Program KB.

Target pelayanan KB pada Pekan Pelayanan KB ini adalah 1.500.000 akseptor untuk seluruh Indonesia.

Sambutan dari Asisten Teretorial Kepala Staf AD, yang disampaikan oleh WAASTER Kasat Bidang Bakti TNI, Brigadir Jendral T.I Taufik, menyatakan Selamat World Contraception Day.

Dia berharap bahwa peringatan ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Keluarga Berencana.

Masalah kesehatan merupakan isu utama dalam pembangunan di Indonesia.

Angka Unmeetneed di Indonesia masih tinggi, yaitu 16,8% dari target nasional sebesar 8% pada tahun 2022. Penggunaan Kontrasepsi Modern juga mengalami penurunan dari 57,9% menjadi 57,2%, dengan penurunan tertinggi terjadi pada segmen usia 15 hingga 29 tahun, yang mengalami penurunan sebesar 4%.

Baca Juga: Sharing Ilmu dari BRI, Pahami Investasi dan Mitigasi Risiko

Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat, terutama Pasangan Muda, akan pentingnya perencanaan berkeluarga sebelum menikah dan merencanakan kehamilan.

T.I Taufik menghimbau agar momentum ini digunakan untuk meningkatkan komitmen dan peran serta semua pihak dalam mendukung program pemerintah dalam percepatan penurunan stunting, guna menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas.

DR.HC, dr. Hasto Wardoyo, S.POG(K), dalam sambutannya, mencatat bahwa meskipun penggunaan kontrasepsi modern dan MKJP belum mencapai harapan, TFR (Total Fertility Rate) sudah mencapai 21,8% menurut BPS dan 21,4% menurut SIGA BKKBN, perbedaan yang sangat kecil. Ia menekankan bahwa saat ini fokus harus bergeser dari kuantitas anak menjadi kualitas anak.

Semua pihak berharap bahwa upaya ini akan membawa perubahan positif dalam upaya menurunkan stunting dan meningkatkan kualitas kehidupan keluarga di Indonesia.