50 Contoh Kalimat Retoris dalam Teks Editorial dan Anekdot, Lengkap!

17 Oktober 2023 15:00 WIB
50 Contoh Kalimat Retoris dalam Teks Editorial dan Anekdot
50 Contoh Kalimat Retoris dalam Teks Editorial dan Anekdot ( unsplash.com)

Sonora.ID Simak contoh kalimat retoris dalam teks editorial dan anekdot berikut ini.

Kalimat retoris merupakan gaya bahasa yang berbentuk kalimat tanya tapi tidak memerlukan jawaban.

Sebab, jawaban atau maksud dari si penanya sudah terkandung dalam pertanyaan tersebut.

Contoh singkatnya yaitu “Apa manusia yang hidup tak butuh makan dan minum?”

Supaya kamu lebih jelas, Sonora.ID merangkum beberapa contoh kalimat retorika dalam teks editorial dan anekdot:

  • Style adalah sebuah tipu daya korporasi agar kita terbawa dalam sebuah arus konsumtif produk tertentu.
  • Apa gunanya kita hidup apabila hanya merasakan buah penderitaan dari kehidupan ini? Ironi sekali.
  • Aku tidak ingin hidup, namun terpaksa mendapatkan kehidupan yang ternyata sangat menyiksa.
  • Satu-satunya hal yang bisa menggaransi kebahagiaan kita di dunia ini adalah kekayaan. Bukankah faktanya begitu?
  • Setidaknya ketika ingin menangis aku melakukannya dalam mobil mewah. Tidak sepertimu yang melakukannya di sudut kamar kos.
  • Mengapa kita harus saling menjaga kehidupan manusia lain apabila tujuan mereka hanya untuk menghancurkan kehidupan.
  • Menjaga hubungan baik dengan tetangga adalah hal paling absurd ketika keinginan mereka hanya melihat kita menderita.
  • Bukankah aneh masyarakat Indonesia yang katanya sangat toleransi, namun tidak mampu melihat tetangganya sendiri bahagia.
  • Ironi adalah hidup dalam sebuah masyarakat yang bersembunyi dalam topeng kebenaran hasil kesepakatan sosial dan agama.
  • Apakah benar agama sebuah bahan marketing yang digunakan untuk memanipulasi kebutuhan manusia akan kepercayaan?

Baca Juga: 10 Contoh Teks Prosedur Protokol yang Singkat dan Sesuai Struktur

  • Mengapa kita harus percaya kepada Tuhan? Bukankah selama ini dia tidak pernah menampakkan tanda kebesarannya pada manusia.
  • Apa gunanya melakukan pemilu jika hasil akhir sudah dapat diketahui berdasarkan kemampuan finansial partai koalisi pengusungnya.
  • Apakah tidak terlalu tinggi ketika kamu bermimpi untuk menikahi anak priyayi sedangkan kamu sendiri adalah seorang gelandangan?
  • Bagaimana jadinya ketika negara ini dipimpin oleh orang sepertimu, Budi? Orang yang tidak pernah belajar dan hanya suka bermain saja.
  • Tidak mungkin seorang sepertimu yang kerjaannya hanya main dan menggosip bisa menjadi seorang pemimpin yang bijak dalam organisasi.
  • Apakah aku tidak sedang bermimpi, Andre? Bahwa orang yang tidak kuat push up sepertimu sekarang menjadi seorang preman pasar.
  • Kasian anak itu! Padahal dia dulu anaknya baik, namun harus meninggal begitu saja secara tragis. Apakah ini adil?
  • Mengapa kita harus mencari sesuatu yang absurd seperti Tuhan ketika kenyataannya sendiri tidak mengetahuinya.
  • Pada dasarnya seorang manusia beragama hanya untuk memuaskan hasratnya percaya pada hal tertentu yang lebih besar. Bukankah begitu?
  • Sebagai orang yang memiliki keterbatasan tentu kita mendambakan pahlawan dalam kehidupan, meskipun kenyataannya itu tidak pernah datang.

Baca Juga: 5 Teks Doa Upacara Sekolah Hari Senin Singkat dan Menyentuh

  • Apakah kita membutuhkan sebuah kerusakan terlebih dahulu agar bisa membangun negara lagi secara lebih adil.
  • Namun ternyata keadilan merupakan hal paling absurd karena landasannya adalah nafsu setiap manusia yang menyelimutinya.
  • Apakah benar bahwa keadilan, kebenaran, dan kedamaian adalah hal fana karena mereka tidak dapat kita dapatkan sepenuhnya?
  • Apa gunanya kita bekerja terlalu keras apabila harga sepetak rumah tetap tidak akan terbeli dengan gaji.
  • Bukankah lebih baik untuk merebahkan diri dan menunggu mati agar penderitaan ini segera berakhir.
  • Mengapa seorang manusia harus dituntut untuk menjalani kehidupannya sehingga bisa merasakan penderitaan lebih panjang.
  • Bukankah memberikan akal terhadap manusia sangat absurd ketika hasilnya mereka bisa bermain retorika.
  • Di mana urgensi manusia di bumi ini ketika hasil dari aktivitas mereka hanya kerusakan dan menyusutnya sumber daya.
  • Bagaimana mungkin kamu bisa berbahagia apabila untuk bangun setiap pagi saja sudah menjadi perjuangan berat.
  • Sampai kapan kamu akan membiarkan Billy hidup padahal dia sudah merampas kebahagiaanmu sebagai manusia.

Baca Juga: Contoh Teks Moderator Presentasi di Kelas, Simpel Tapi Elegan

  • Bagaimana mungkin orang jahat seperti itu bisa mendapatkan surga? Di manakah letak keadilan, Tuhan?
  • Agama hanya sebuah aktivitas ritualistik yang lebih sering digunakan manusia guna memuaskan hasratnya pada sebuah kepercayaan. Nahas sekali.
  • Bagaimana seseorang bisa maju ketika pemikirannya hanya cenderung pada hal ritualistik, seperti bagaimana cara kita berbuat baik?
  • Bukankah kebaikan itu adalah hal yang absurd? Dimana artinya berdasarkan sistem sosial masyarakat sebuah wilayah.
  • Kita tidak perlu menjadi benar. Karena pada dasarnya kebenaran itu tidak ada, hanya sebuah kesepakatan masyarakat yang dianggap cocok dengan hidup mereka.
  • Bagaimanapun juga membunuh manusia masih dapat dibenarkan, tergantung bagaimana statement sosial daerah tertentu.
  • Apakah harganya manusia ketika jumlahnya sudah terlalu banyak? Bukankah kita perlu membunuh mereka satu demi satu.
  • Tujuan dari menghilangkan nyawa dalam jumlah banyak adalah menjaga agar sumber daya tetap seimbang pada permintaan.
  • Tidak mungkin kita akan terus mempertahankan statement bahwa membunuh itu buruk, jika semakin banyak manusia berarti persaingan sumber daya meningkat.
  • Bukankah itu artinya kita harus mengurangi populasi dengan cara apapun agar akhirnya dapat terbentuk keseimbangan pemenuhan kebutuhan.

Baca Juga: 7 Contoh Teks Editorial Beragam Tema, Mudah Dipahami!

  • Apakah salah mengakhiri kehidupan dengan alasan agar tidak membuat kekacauan dan dosa pada makhluk lainnya?
  • Mengapa banyak orang menganggap kehidupan adalah sebuah nikmat padahal faktanya masih bisa merasakan derita.
  • Lalu apakah intinya kebahagiaan itu ketika semuanya hanya dapat dinilai berdasarkan retorika belaka.
  • Mengapa manusia takut mati? Apakah mereka takut dengan ketiadaan dan kehampaan?
  • Bukankah kehampaan dan ketiadaan adalah sebuah kedamaian sejati yang sebenarnya kita dambakan.
  • Jika kedamaian itu adalah sebuah kehampaan, apa artinya surga dan neraka dalam ajaran agama?
  • Mengapa kita begitu mudahnya dijanjikan dengan sesuatu yang belum tentu ada nyatanya seperti surga dan neraka.
  • Kenyamanan berbasis material adalah hal paling logis yang mampu memuaskan hasrat manusiawi seorang manusia.
  • Apakah kebutuhan spiritual manusia hanya pelarian mereka dari ketidakmampuan melakukan daya yang dikehendakinya.
  • Apakah imajinasi dari otak ini adalah sesuatu yang harus diperdebatkan oleh otak manusia lainnya.

Baca Juga: 3 Contoh Teks Anekdot Lucu tentang Sekolah beserta Strukturnya Singkat

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm