3 Contoh Puisi Berantai 4 Orang yang Lucu dan Sangat Menghibur

25 Oktober 2023 09:45 WIB
Ilustrasi contoh puisi berantai 4 orang
Ilustrasi contoh puisi berantai 4 orang ( freepik.com)

Sonora.ID - Berikut adalah 3 contoh puisi berantai 4 orang yang lucu dan sangat menghibur para pendengarnya.

Puisi berantai merupakan jenis puisi yang dibacakan oleh dua atau lebih orang dan sifatnya menghibur.

Adapun contoh puisi berantai 4 orang yang dapat kamu jadikan sebagai referensi dalam membuat jenis puisi ini.

Dengan contoh puisi berantai ini, kamu dapat membawakan gelak tawa kepada para pendengar, sehingga suasana pun kembali cair dan menghangat.

Kamu dapat langsung menyimak 3 contoh puisi berantai 4 orang yang lucu dan sangat menghibur berikut ini.

1. Puisi Berantai 4 Orang I

Baca Juga: 17 Puisi Pendek tentang Cinta yang Menyentuh Hati

Pujangga cinta : Dikeheningan malam… Terdiam ku sendiri melihat bayanganmu bak sang rembulan yang mengintip malu di balik jendela kamarku. Oh kekasihku dirimu yang cantik manis dan lembut seperti…….

Tukang Sate : Kambing yang montok…. berbulu tebal dan gemuk segemuk badak… Kan ku jadikan sate dank u bakar dengan….

Panglima Perang : Granat dan bom yang meledak-ledak, ku lihat musuh di balik benteng nan jauh disana. Aku siap, musuh datang dengan membawa….

Bintang Sepak Bola : Bola, dank u tending dengan sekuat tenaga. Ku oper pada kawanku. Bola semakin kencang dan siap ku tendang pada….

Pujangga Cinta : Pacarku yang manis, engkau yang telah menggembok hatiku dengan gembok cintamu, ku belai rambutmu yang hitam dan harum seharum…..

Tukang Sate : Bau sate yang sedap, ku kipas-kipas sate bakarku…. Ku buat bumbu-bumbu sate lezat dari ……

Panglima Perang : Peluru-peluru pistolku Ku siapkan senjata dan akan ku tembak …

Bintang Sepak Bola : Wasit yang meniup peluit, tanda bola keluar…. Lalu ku ambil perlahan bola itu dan ku ocek-ocek…

Pujangga Cinta : Hatimu yang berwarna, seperti pelangi di surga… Membuat aku seperti malaikat tak bersayap. Sungguh aku mencintai….

Tukang Sate : Kambing itu, kini sudah terbakar hangus…Kini sudah sirna dan berubah menjadi sate yang lezat selezat….

Panglima Perang : Api yang berkobar-kobar, mayat-mayat yang bergelimbang, arena perang hancur di tengah-tengah….

Bintang Sepak Bola : Pertandingan antar Belanda dan Jerman…Ku atur siasat dan strategi permainan. Akan ku jebol….

Pujanga Cinta : Hatimu yang luas, seluas telaga kautsar di surga… Cantik secantik siti Fatimah yang mempesona… Duhai malaikat hatiku akan ku berikan semua sisa…

Tukang Sate : Asap-asap yang mengepul, namun harum. Ku tusuk-tusuk satu persatu…

Panglima Perang : Peluru-peluru yang ku siapkan dan siap ku tembakkan. Semua pasukan tewas mengenaskan mayat-mayat itu berkata….

Tukang Sate : Sate…….sate……..sate……..sate………satenya Bu… Satenya Pak satenya Kek satenya Nek… Satenya de satenya mas satenya Neng satenya A’…satenya teh, beli yang banyak…. Beli 1 porsi dapat….

Bintang Sepak Bola : Lapangan bola yang luas dan hijau…Ku dobrak gawang lawan. Jegerrrrr……..suara…..

Pujangga Cinta : Hatiku hancur berkping-keping tak menentu, setelah ku tahu ternyata kau tak suka padaku. Ku ingin sekali memelukmu wahai…….

Panglima Perang : Mayat-mayat Prajurit perang…Berjuang patah semangat kalahkan musuhmu dengan…..

Bintang Sepak Bola : Pluit wasit berbunyi…Tanda istirahat babak pertama tiba. Aku haus….! Ku ambil secangkir…..

Pujangga Cinta : Kerinduan yang ada da dalam hatiku, ku ambil dengan sejuta kasih sayang dan segenggam….

Panglima Perang : Granat…..! kuserang habis-habisan musuhku dengan seluruh senjataku, tak peduli mayat-mayat kini terbengkalai, yang kadang kala mereka sering….

Bintang Sepak Bola : Mengoper-ngoper bola dengan lincahnya. Dan ku kuasai si kulit bundar dengan Skill ku yang membuat….

Tukang Sate : Ku lapar…. Ku ingin segera menyantap sate-sate yang telah kusajikan dengan…..

Bintang Sepak Bola : Kartu merah yang mengenai kawanku. Kawanku pun keluar dari…..

Panglima Perang ; TANK baja besar, menakutkan, penuh siksa, serasa pengap didalam…

Pujangga Cinta : Dekapan embun…Pagi cakra langit yang begitu cerah menyambut hari bahagia menuju ke…

Panglima Perang : Pemakaman sang Pahlawan perang, yang gugur membela Negara menumpahkan….

Tukang Sate : Kecap pedas…..mantap…….lezat…meresap samapi ke bagian dalam daging…..

Pujangga Cinta : Bidadari itu, seakan hati ini melepas lelah yang berlalu bila kuingat…..

Bintang Sepak Bola : Cristian Ronaldo…Aku begitu kagum dengan cara megocek bola, semenjak ku lahir kedunia bola aku sangat mengidolakan…..

Panglima Perang : Jenderal Sudirman dia yang perkasa gagah, berani , juga tak gentar……. Maju tak gentar membela yang benar, maju serentak hak kita di serang…

Pujangga Cinta : Panah-panah yang menusuk hati dan jantung yang paling dalm sampai ke akar-akarnya,,, Membuatku patah hati, dan ungin bunuh diri… Aku menyadari sekarang aku tertipu. Aku tertipu. Aku terjebak,,, dan aku terperangkap……

Panglima Perang: Ranjau yang sekutu buat. Berusah sekuat tenaga agar dapat keluar dari….

Tukang Sate : Gerobak sate yang memukau, dengan kerlap-kerlip warna lampu di atasnya dengan gerobak yang bertuliskan….SATE AYAM…..

Panglima Perang : Ir.soekarno., dan moh.hatta.,. mereka lah sang motivator kami. Berpidato., menghimbau seluruh.,

Bintang Sepak Bola : Supporter yang setia mendukung dan memperi semangat para.,.

Tukang Sate : Pembeli.,. satu persatu berdatangan dan menghabiskan semua.,.

Pujangga Cinta : Wajah cantikmu yang mempesona, bagaikan wanita yang sakit.,. sakit., sakit., menyikasa jiwa dan meremukkan tulang belulang. Karena kau tlah jatuh dari atap langit sebagai bidadari surga yang turun ke bumi.,.

Bintang Sepak Bola : Indonesia ., Indonesia., hidup sepak bola Indonesia, kau tulangku., kau darahku., kan ku bela sang garuda, yang akan ku jadikan.,

Tukang Sate : Sate., dan ku jual lagi di.,.

Bintang Sepak Bola : Stadion alians di afrika.. tanah nya yang gersang, kaya akan alam. Orang-orang nya hitam pekat yang slalu.,

Pujangga cinta : Ku cinta sampai mati, ku genggam sampai ke bumi pelangi di hati yang tak pernah terganti, dengan wanita suci berparas qur’ani, dan berjiwa.,.

Panglima Perang : ABRI.. bersiap genjatan senjata. Mengakhiri perang rakyat jelata,. Ku rampas harta meraka, beserta….

Tukang Sate : Tusuk sate yang sudah ku bawa. Dan tak disangka dan tak bisa di elak lagi., ternyata… Sungguh-sungguh aku tak percaya.. aku tak percaya.. sateku habis terjual…

Bintang sepak bola : Supporter jerman yang menjuarai Piala Eropa. Aku bersorak kegirangan, kebahagiaan yang tak tergantikan.. Dan berakhir semua pertandingan.

2. Puisi Berantai 4 Orang II

1: Pada suatu masa, kita pernah bersama, berbagi canda tawa, bersama dalam duka lara. Memori telah terpatri, terbingkai dengan rapi, di satu sudut hati, tak pernah berkawan sepi…

2: … tak pernah lagi dirasa, sejak dirinya hadir di dunia, sepi tak lagi bermakna, kini hidup penuh suka…

3: … disambut gempita oleh seluruh bangsa, sang pembawa asa. Sebagai simbol kepahlawanan, wujud nyata dari sebuah harapan…

4: … terdiri dari kumpulan angan, yang menyatu menjadi keinginan. Keinginan yang melambung tinggi, hingga masuk merasuki mimpi…

3: … seorang anak bangsa dari pedalaman, menganyam cita akan kemajuan. Tak peduli akan gunjingan, hanya sanggup melihat tujuan, berjuang mewujudkan harapan…

4: … telah membuat bertahan, dari segala badai cobaan. Cobaan tak lagi dihiraukan, mengingat bayang-bayang senyuman…

Baca Juga: 21 Puisi tentang Keindahan Alam yang Penuh Makna

2: … yang terkembang malu, lirikan mata menjadi sipu, sapa hangat meski ragu…

3: … tak dikenal, yang ada hanyalah keyakinan…

1: … terbantahkan. Menjadi saksi kesetiaan bulan. hanya doa yang bisa dipanjatkan, agar rasa ini tersampaikan. Namun apalah daya, diri tak miliki kuasa, karena diri hanyalah papa, punya rasa tanpa upaya…

3: … -kan yang terbaik bagi atas nama ibu pertiwi, tanpa ragu berkorban diri. Inilah bukti akan sebuah pengorbanan, yang tak butuhkan imbalan, walau tua datang tak lama…

2: … debaran ini mulai terasa, sebagai suatu penerang jiwa, tiap kali melihat wajahnya, yang pancarkan sejuta pesona, hingga hati mulai terbiasa…

4: … akan luka, dan berteman dengan duka. Senyum telah terkembang, bukan untuk disimpan, melainkan biarkan tetap terbang, membawa sebagian kebahagiaan…

3: … rakyatlah yang paling utama. Bagaimana mengetahuinya? Tanya saja pada yang sedang berkuasa. Simbol mayoritas, kumpulan harap yang meretas, wujudkan angka berbilang, acuhkan suara yang hilang…

4: … sudah, lepaslah, terbang tak tentu arah, tak lagi bisa dijamah. Hilang semua kepercayaan, lepas semua harapan, terbang segala impian, tak lagi jadi tujuan…

3. Puisi Berantai 4 Orang III

Perindu: Pada suatu masa, kita pernah bersama, berbagi canda dan tawa. Memori telah terpatri, terbingkai rapi, di satu sudut hati, tak pernah berkawan sepi…

Pencinta: Tak pernah lagi dirasa, sejak dirinya hadir di dunia, sepi tak lagi bermakna, kini hidup penuh suka…

Negarawan: Disambut gempita oleh seluruh bangsa, sang pembawa asa. Sebagai simbol kepahlawanan, wujud nyata dari sebuah harapan…

Seorang yang terluka: dan kumpulan angan, yang menyatu menjadi keinginan. Keinginan yang melambung tinggi, hingga masuk merasuki mimpi…

Negarawan: Seorang anak bangsa dari pedalaman, menganyam cita akan kemajuan. Tak peduli akan gunjingan, hanya sanggup melihat tujuan, berjuang mewujudkan harapan…

Seorang yang terluka: Telah membuat bertahan, dari segala badai cobaan. Cobaan tak lagi dihiraukan, mengingat bayang-bayang senyuman…

Pencinta: yang terkembang malu, lirikan mata menjadi sipu, sapa hangat meski ragu…

Negarawan: Tak dikenal, yang ada hanyalah keyakinan…

Perindu: Terbantahkan. Hanya doa minta rezeki yang bisa dipanjatkan, agar rasa ini tersampaikan. Namun apa daya, kami tak miliki kuasa, punya rasa tanpa upaya…

Negarawan: …-kan yang terbaik bagi atas nama ibu pertiwi, tanpa ragu berkorban diri. Walau tua datang tak lama…

Pencinta: Debaran ini mulai terasa, sebagai suatu penerang jiwa, tiap kali melihat wajahnya, yang pancarkan sejuta pesona, hingga hati mulai terbiasa…

Seorang yang terluka: Akan luka, dan berteman duka. Senyum telah terkembang, bukan untuk disimpan, biarkan tetap terbang membawa sebagian kebahagiaan…

Negarawan: Rakyatlah yang utama. Bagaimana mengetahuinya? Tanya saja pada yang sedang berkuasa. Simbol mayoritas, kumpulan harap yang meretas, wujudkan angka terbilang, acuhkan suara yang hilang…

Seorang yang terluka: Sudah, lepaslah, terbang tak tentu arah, tak lagi bisa dijamin. Hilang semua kepercayaan, lepas semua harapan, terbang segala impian, tak lagi jadi tujuan.

Itulah 3 contoh puisi berantai 4 orang yang dapat kamu jadikan sebagai referensi; bagaimana, sudah dapat ide?

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm