16 Contoh Cerpen Singkat yang Bagus untuk Anak, Beserta Strukturnya

2 November 2023 08:51 WIB
Ilustrasi contoh cerpen beserta strukturnya
Ilustrasi contoh cerpen beserta strukturnya ( freepik.com)

Sonora.ID – Berikut kumpulan contoh cerpen beserta strukturnya yang bagus untuk dibacakan ke anak-anak.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerpen adalah sastra kisahan pendek atau kurang dari 10 ribu kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi atau pada suatu
ketika.

Cerpen juga bisa dimaknai sebuah karya sastra yang mengisahkan sebuah cerita fiksi atau yang bisa juga berarti khayalan, dan dikemas secara singkat, jelas, dan ringkas.

Meski hanya terdiri dari beberapa halaman bahkan hanya dalam 1 halaman, cerpen mampu merangkai alur yang kuat, menghidupkan karakter-karakter dan permasalahan yang kompleks dalam waktu dan alur yang singkat. Cerpen juga dapat membangun dunia fiksi yang memikat pembaca.

Terlepas dari itu, membaca cerpen menjadi penting dalam masa-masa pertumbuhan anak-anak karena memiliki beberapa manfaat seperti dapat mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan masih banyak lagi.

Sekarang mari simak 16 contoh cerpen beserta strukturnya yang bagus untuk dibacakan ke anak-anak.

Baca Juga: 10 Contoh Kalimat Pelepasan dalam Bahasa Indonesia, Beserta Penjelasannya

Contoh Cerpen Singkat 1

Judul: Cinta Kasih Ibu
Karangan: Bulqis 09

30 Oktober, hari di mana kedua orang tuaku bercerai. Ayahku selingkuh dari ibuku dan melakukan KDRT kepadanya.

Di saat bercerai aku dan adikku harus memilih untuk pergi dengan ayah atau ibu. Aku memilih dengan ibu sementara adikku dengan ayah. Kami berpisah dengan perasaan kesal, sedih dan lega. Namun sebelum berpisah ibu berkata kepada adik untuk berhati-hati.

Ayah membereskan bajunya yang ada di rumah dan pergi, karena rumah ini seluruhnya adalah milik ibu, jadi ayah yang harus pergi. Ayah pergi dengan muka masamnya seperti menahan amarah. Aku berharap adik baik-baik saja bersama ayah.

Selama aku hidup dengan ibu, ibu selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup kami. Walaupun ada di mana saat ibu mengalami musibah seperti ia dipecat dari pekerjaannya, kecelakaan kecil dan lain-lain. Ibu selalu tabah dalam menghidupiku.

Saat aku bersedih karena suatu hal ibu memelukku dan menenangkanku. Ia menepuk pelan kepalaku, mengusap-usap punggungku, menghapus air mataku, semua ia lakukan agar aku tidak lagi menangis.

Suatu saat adik datang berkunjung ke rumah kami namun penampilan dari adikku sangat berantakan seperti tidak ada yang merawatnya.

Ibu marah melihat penampilan adik, dan menuntut ayah. Pada akhirnya adik tinggal bersamaku dan ibu. Sementara ayah sementara dipenjara karena melakukan kekerasan pada anak dan istrinya.

Selama adik melaksanakan pemulihan diri, aku membantu ibu. Saat aku ingin membuang sampah di rumahku aku melihat ibu di pinggir jalan dengan seorang pengemis.

Ibu seperti memberikan beberapa uang dan makanan untuknya. Ada juga saat dimalam hari setelah kami makan malam dan bersiap untuk tidur aku melihat ibu menangis dalam diam.

Dalam hatiku terasa sakit melihat ibu menangis dan semenjak saat itu aku mulai berusaha untuk membuat ibu bahagia.

Contoh Cerpen Singkat 2

Judul: Kucing yang Selalu Lapar
Karya: Lena D.

Abstrak: "Mengapa kucing mencuri?" tanya Kiki dalam hati. Gadis kecil itu merenung di tepi jendela sambil mendengarkan keributan yang sedang terjadi di sebelah rumahnya.

Orientasi: Kiki sudah dapat menduga siapa yang menjadi sumber keributan itu. Pasti kucing itu! Benar saja. Seekor kucing kecil dengan tangkas meloncat ke pagar tembok yang memisahkan rumah Kiki dengan rumah Tante Sali. Mata kucing itu dengan liar memperhatikan sekitarnya. Ekornya berkali-kali dikibaskan ke udara.

Kucing siapa? Kiki tertegun. Dalam benak gadis kecil itu tak terbayang pemilik kucing yang selalu membuat ulah itu. Kalau tidak berhasil mencuri di tempat Tante Sali, pasti ia beroperasi di rumah sebelah lagi. Namun, kemudian dia berbalik lagi. Lalu menjulurkan kepalanya melewati pagar. Kiki menggeleng. Lalu menutup jendela cepat-cepat sebelum tante yang gemuk itu mendesaknya bermain ke situ.

Komplikasi: Beberapa anak laki-laki sedang menghajar si Putih di rumah sebelah. Ada yang menendang, memukul pakai sapu, dan menarik-narik ekornya. Kucing itu hanya bisa mengeong-ngeong kesakitan. Beberapa kali ia mencoba melarikan diri, tapi tertangkap kembali.

Tante Sali menyaksikan itu dengan senang sekali, bahkan ia menyemangati anak-anak itu. Sedangkan Kiki yang berdiri di sebelahnya berurai air mata. Hatinya yang polos dan lembut tak bisa menerima tindakan semena-mena itu.

Evaluasi: Ketika Ibu pulang dari bekerja, Kiki mengadu sambil terisak-isak. Ibu menenangkan anak satu-satunya itu dan berjanji. Ibu bekerja jadi pembantu di rumah Nyonya Maria. Sejak gadis ibu sudah bekerja di sana. Ibu berhenti bekerja ketika menikah dengan bapak Kiki. Setelahnya suaminya meninggal, ibu bekerja kembali di sana.

Ketika tahu ibu sering membawa pulang tulang-tulang ikan untuk kucing, Nyonya Maria malah memberi daging untuk Kiki. Nyonya Maria maklum keluarga kecil itu tentu jarang makan daging.

Resolusi: Si Putih, kucing pencuri itu, kini menjadi sahabat Kiki. Mulanya memang sulit untuk mendekati Putih. Kucing itu selalu curiga dan waspada. Ia pasti lari bila didekati, hanya bila lapar saja ia mencari Kiki, karena ia tahu Kiki menyediakan tulang untuknya.

Namun, lama-lama kucing itu menyukai Kiki juga. Kiki satu-satunya manusia yang berlaku hangat dan manis padanya. Kini Putih berubah menjadi kucing yang bersih dan manis. Ia tidak lagi kumal, liar, dan sumber keributan. Sampai-sampai Tante Sali pangling melihatnya.

Lama Tante Sali termangun. Ia merasa disindir, ia malu sekali. Bagaimana mungkin selama ini ia bisa bersikap begitu kasar terhadap seekor kucing kecil yang kelaparan?

Contoh Cerpen Singkat 3

Melupakan Prioritas Terpenting

Orientasi:

Suara alarm berdering begitu nyaring mengusik tidur nyenyak seorang Nathan. Dia enggan membuka mata namun akhirnya terpaksa ia buka.

“Oh Tuhan!” Nathan kaget melihat jam ternyata sekarang sudah pukul 7 pagi. Nathan langsung bergegas mandi dan tanpa sarapan ia berangkat ke kantor.

Rangkaian Peristiwa:

Sesampainya Nathan di kantor, Nathan terlambat mengikuti pertemuan pagi ini karena telah dimajukan lebih awal dari biasanya dengan alasan Bapak Direktur ada keperluan di luar kota.

“Permisi, Pak. Saya Boleh masuk?” Tanya Nathan izin kepada bapak direktur yang memimpin pertemuan.

Komplikasi: ”Silakan masuk, tapi maaf proyekmu digantikan oleh saudara Arkan.”

“Kenapa pak? Saya hanya telat 15 menit.”

“Maaf saudara Nathan, ini bukan masalah lama atau tidaknya Anda terlambat, namun ini tentang konsistensi Anda dalam bekerja.” Jelas Bapak direktur dengan tegas.

Resolusi: Langsung seketika Nathan hanya bisa terdiam dengan wajah pucatnya. Setelah pertemuan ini selesai, Nathan berjalan gontai pergi menuju meja kerja miliknya.

“Ada apa Nath? Kok telat.”

“Memang salah saya, saya semalam begadang nonton bola, sampai melupakan proyek penting yang sangat menguntungkan bagi saya.”

Contoh Cerpen Singkat 4

Orientasi: Dina ialah seorang murid TK berumur 5 tahun. Berbeda dengan teman seusianya yang selalu diantar dan dijemput ibu ketika sekolah. Dina selalu berangkat sekolah dan pulang sekolah sendirian.

Meskipun begitu, Dina tidak pernah tampak murung. Orang tua Dina memang sudah lama bercerai. Namun, kedua orang tuanya tetap menyayangi Dina dan selalu ada ketika anaknya membutuhkan.

Rangkaian Peristiwa: Ketika ingin bertemu ayahnya, Dina akan pergi ke rumah bercat putih. Sementara ketika ingin menemui ibunya maka akan pergi ke rumah bercat merah muda. Dina selalu bahagia dengan kehidupannya sendiri. 

Komplikasi: Pada satu waktu, seorang teman mengejek Dina sebab tidak pernah diantar oleh sang ibu. Dina lantas menangis. Lantas sesekali ibu mengantar Dina ke sekolah untuk memperlihatkan pada temannya bahwa ia punya ibu. 

Resolusi: Dina tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Hal ini karena kebiasaan mandirinya sudah terpupuk sejak usia TK. Bahkan ketika Dina sudah bekerja, ia terkenal sebagai pemimpin yang tegas.

Contoh Cerpen Singkat 5

Orientasi: Dea dan keluarganya sudah berjanji akan mengenakan baju koko dan gamis berwarna putih ketika lebaran tahun 2020. Biasanya mereka hanya membeli baju baru ketika lebaran namun tidak janjian untuk menyamakan warna. 

Rangkaian Peristiwa: Mereka berusaha membelinya di pasar jauh-jauh hari sebelum lebaran supaya tidak berdesak-desakan dengan masyarakat lainnya. Mereka juga memikirkan akan mengenakannya sambil berfoto selfie dengan saudara-saudara di kampung halaman.

Selain itu, mereka juga memikirkan tentang memasak opor ayam dan membuat ketupat saat lebaran. Mereka membayangkan kenikmatan menyantap makanan tersebut bersama keluarga besar di kampung halaman.

Komplikasi: Namun sayangnya, semua rencana gagal terlaksana karena pandemi Covid-19 menyerang Indonesia. Jadi, tidak memungkinkan bagi Dea dan keluarganya untuk pulang ke kampung halaman.

Resolusi: Guna mengobati kerinduan dengan saudara di kampung halaman, Dea membuat Zoom Meeting. Jadi, setelah shalat Idul Fitri Dea dan saudara-saudaranya bertatap muka melalui layar Zoom Meeting.

Mudik ke kampung halaman ketika hari raya Idul Fitri tiba ialah impian banyak orang. Namun, karena adanya pandemi Covid-19 hal tersebut perlu diurungkan. Meski begitu, dalam contoh cerpen keluarga beserta strukturnya di atas, kerinduan bisa diobati dengan teknologi.

Contoh Cerpen Singkat 6

Orientasi: Namaku ialah Andre, aku seorang anak dari ayah yang bernama Andrian dan Ibu bernama Via. Umurku sudah mencapai hampir 30 tahun dan aku sudah mempunyai keinginan kuat untuk menikah.

Rangkaian Peristiwa: Sejak tiga puluh tahun yang lalu, keluarga kecil kami tetap seperti ini. Kami selalu bertiga karena aku ialah anak tunggal dari Ayah dan Ibu. Sampai sekarang ini jumlah anggota keluarga kami tidak berubah.

Komplikasi: Saat ini umur Ayah dan Ibu sudah semakin menua. Mereka menginginkan aku untuk senantiasa tinggal bersama mereka meskipun nantinya menikah. Ayah ingin keluarganya tidak terpisah-pisah.

Ayah dan Ibu memang tidak mempunyai sanak saudara. Aku tidak pernah melihat maupun mengenal saudara mereka. Jadi, kamu memang sungguh keluarga kecil di dunia ini. Tetapi, aku tidak kekurangan cinta maupun kasih sayang dari keluarga.

Resolusi: Aku sudah menemukan perempuan yang tepat sebagai pendamping hidup. Aku membangun keluarga kecilku sendiri di dekat rumah Ayah dan Ibu. Jadi, kami semua tetap bersama-sama meskipun aku sudah menikah.

Contoh Cerpen Singkat 7

Judul: Balerina
Karangan: Indah Cho

Ruang pertunjukan terdengar riuh. Penonton berteriak, terkejut.

"Oh Tuhan!"
"apa yang terjadi?"
"aku sudah menduga dia akan jatuh."
"oh... Kasihan sekali."
"Gwen!"

Sang Ibu dan Para crew yang berada di backstage segera menghampiri seorang gadis penari yang jatuh terduduk di atas panggung. Segera dibawanya Gwen menuju ruang istirahat, lalu dibaringkan. "Gwen mengalami tegangan pada otot kakinya karena belum terbiasa. Tidak apa-apa, ini akan sering terjadi pada awal-awal. Tapi sedikit istirahat akan membuat kakinya membaik." Mendengar itu, Gwen hanya menghela napas lelah. Sedang ibunya yang sejak lima menit lalu diserang panik itu merasa lebih tenang.

"Gwen, lebih baik kau istirahat saja dulu, Ibu khawatir."
"tapi Bu, aku ingin menari lagi. Ini konser solo yang sangat aku harapkan." kata Gwen, "Hanya ballet yang membuatku bisa menerima kondisiku sekarang Bu."
"tapi tidak untuk kamu." Ucapan Ibu terhenti sejenak, "Gwen... Berhentilah, lakukan apa yang kamu ingin lakukan, asal tidak menari."

"Apa karena kakiku yang tinggal satu? Apa karena kecelakaan itu? Apa karena kaki kiriku harus diamputasi? Apa karena itu? Ibu melarangku untuk menari?" Gwen menangis, Ibunya juga menangis. "aku bisa menari dengan satu kakiku Bu. Kedua tanganku masih utuh. Aku bisa menggunakan tongkat. Aku baik-baik saja. Aku mungkin tidak normal lagi seperti dulu, tapi ini konser solo yang sangat aku inginkan. Ku mohon biarkan aku terus menari."

"Gwen, sekali lagi. Ibu mohon, berhentilah menari."
"aku tahu Ibu mencemaskanku. Tapi tidakkah Ibu mengerti apa yang aku inginkan dari dulu? Biarkan saja orang lain menganggapku tidak bisa. Tapi nyatanya aku bisa walau dengan satu kaki. Aku akan membuktikan pada mereka Bu, bahwa aku bukan orang yang cacat." Kali ini Gwen benar-benar meminta, Sang Ibu menatapnya ragu-ragu. "Ibu bisa mempercayaiku."

Denting Piano mulai mengalun. Cahaya lampu menyorot pada bintang utama yang berada di tengah panggung. Gwen. Gadis itu sejenak memejamkan mata. Mencoba untuk percaya diri. Dia mengangkat tangannya untuk memberi salam pada penonton. Musik mengalun agak cepat, Gwen mulai menari dengan tongkat putihnya yang setia. Walau hanya dengan satu kaki, dia menari dengan luwes dan indah.

Dia terbang, melayang, bagai menari di angkasa. Selama beberapa menit ia menari, gerakan Gwen agak melambat seiring Musik yang ikut melambat. Hingga akhirnya berhenti. Dia menghembuskan napas merasa puas. Ia membuka mata melihat penonton yang terdengar riuh. Ia akan rindu saat-saat seperti ini. Ia akan rindu dirinya yang menari seperti ini. Ya, ia akan rindu. Mendadak, terngiang jelas di pikirannya janji pada ibunya beberapa menit lalu.

"Bu, jika Ibu mengizinkan aku menari sekali lagi, aku berjanji. Ini terakhir kalinya Aku menjadi balerina."

Contoh Cerpen Singkat 8

Dilarang Memukul Teman

Di suatu sekolah dasar sedang terdapat hari yang penting. Hari di mana pemenang lomba Agustusan akan diumumkan. Saat itu para siswa kelas 2 SD pergi keluar keras sambil berlarian mencari tempat untuk mendengarkan pengumuman lomba. Tentunya mereka berharap menjadi pemenangnya.

Para pemenang lomba Agustusan akan mendapatkan hadiah yang menarik yang telah disiapkan oleh panitia lomba. Begitu pula dengan Zahra, Zahra sangat antusias dan bersemangat mendengarkan pengumuman dari guru mengingat sebelumnya ia merupakan pemenang lomba dari makan kerupuk.

Zahra berdiri di barisan paling depan agar ia langsung bisa mendengar namanya disebut sebagai pemenang lomba. Saat anak-anak sedang bersiap, mendengarkan pemenang lomba, tiba-tiba saja Zahra terjatuh di dorong oleh Riris. Zahra yang tidak terima langsung memarahi Riris dan menanyakan alasan Riris mengapa mendorongnya.

Riris mengatakan bahwa ia ingin berada pada barisan paling depan, Zahra pun tidak mau mengalah karena ia yang telah lebih dahulu menempati barisan depan. Merasa tak senang, akhirnya Riris pun melabuhkan tamparkan pada pipi Zahra sehingga terjadi keributan.

Guru yang melihat keributan, langsung menghampiri tempat keributan dan membawa Riris ke dalam ruangan BK untuk diberi penanganan lebih lanjut. Guru menanyakan pada Riris bagaimana ia bisa memukul temannya sendiri, Riris mengaku melihat tayangan di TV sehingga ia menirunya.

Akhirnya guru memberi nasihat kepada Riris dengan menceritakan suatu kejadian yang membuat Rasulullah marah. Di mana pada saat itu, terdapat dua orang yang sedang berkelahi, mereka saling memukul dan menggigit satu sama lain. Mengetahui hal tersebut Rasul pun menjadi marah.

Mendengar cerita tersebut, Riris menjadi menyesali perbuatan yang telah ia lakukan pada Zahra. Keluar dari ruang BK, Riris mencari dan menghampiri Zahra. Riris meminta maaf kepada Zahra atas perbuatannya yang menyakiti Zahra. Zahra pun memaafkan Riris. Mereka berdua akhirnya berteman dan tidak lagi ada pertengkaran.

Baca Juga: 7 Contoh Cerpen Singkat Bermakna yang Inspiratif dan Tidak Membosankan 

Contoh Cerpen Singkat 9

Kisah Dua Sahabat dan Beruang

Toni dan Leo merupakan dua orang yang telah bersahabat sejak lama. Lantaran hari libur, mereka berdua berencana untuk berjalan menuju hutan menyusuri keindahan alam yang ada di hutan. Saking senangnya ketika di hutan, mereka tidak menyadari bahwa mereka telah berjalan jauh ke dalam hutan hingga mereka melewati batas yang telah ditentukan untuk dilalui.

Lantaran terlalu masuk ke dalam hutan, mereka berdua tidak sengaja bertemu dengan seekor beruang lapar, yang sedari tadi mengincar mereka. Karena takut, Toni langsung naik ke atas pohon dan meninggalkan Leo di bawah begitu saja.

Leo yang mengetahui hal tersebut berusaha keras mencari ide, Leo tidak memanjat, karena ia tidak bisa memanjat pohon. Berpikir keras, Leo akhirnya ingat ia pernah mendengar bahwa hewan akan meninggalkan dan tidak menyukai orang yang telah mati. Akhirnya Leo berbaring di tanah dan menahan napas dalam-dalam.

Melihat hal tersebut si beruang pun langsung menghampiri Leo yang terbaring di tanah seraya mengenduskan hidungnya. Tak lama kemudian beruang pergi meninggalkan Leo yang tengah berbaring.

Toni dari atas pohon melihat hal tersebut merasa penasaran, akhirnya setelah beruang pergi, ia pun langsung turun menghampiri Leo dan bertanya dengan penasaran.

"Apa yang dibisikkan beruang kepadamu? Mengapa ia langsung pergi?" tanya Toni.

"Katanya aku disuruh menjauhi teman yang mementingkan diri sendiri sepertimu", jawab Leo.

Merasa bersalah, Toni meminta maaf kepada Leo.

Contoh Cerpen Singkat 10

Tetangga yang Baik Hati

Orientasi: Di sebuah komplek perumahan, ada seorang ibu rumah tangga bernama Ibu Sari.

Ibu Sari memiliki suami dan kedua anak yang masih kecil.

Di samping rumahnya, Ibu Sari memiliki tetangga yang juga berkeluarga kecil sepertinya.

Dia adalah Pak Eko yang masih memiliki anak kecil atau balita.

Rangkaian Peristiwa: Suatu pagi, Ibu Sari melihat mobil Pak Eko keluar rumah karena ada tugas luar kota yang tidak bisa ditinggalkannya.

Sementara itu, istri Pak Eko rupanya sedang sakit parah dan tidak bisa mengurus anaknya seorang diri.

Melihat anaknya yang tertinggal di rumah sendirian, Ibu Sari pun menawarkan diri untuk menjaga anak balita tersebut.

Komplikasi: Pak Eko sangat terharu dengan tawaran Ibu Sari dan menerima tawarannya.

Ibu Sari pun dengan senang hati menjaga anak Pak Eko dan merawatnya dengan baik.

Dia membawa anak itu tinggal bersama suami dan kedua anaknya selama Pak Eko bekerja.

Setelah beberapa hari, Pak Eko kembali dan bersyukur atas bantuan dari Ibu Sari selama ini.

Contoh Cerpen Singkat 11

Baik Luar Dalam

Di suatu siang yang cerah, terdapat dua orang gadis bernama Lisa dan Yeni yang sedang mengerjakan tugas sekolah di rumahnya Lisa. Mereka berdua mengerjakan tugas sekolah dengan serius dan suasananya pun menjadi sangat hening.

Lalu, datanglah teman Lisa yang bernama Rosi di depan rumahnya. Akan tetapi, Lisa sendiri seakan tak memperhatikan kehadiran Rosi tersebut.

“Lisa, itu di depan pintu ada Rosi yang sudah menunggu kamu, buruan temui dia, kasian sudah sejak tadi Rosi menunggu kita.” Ujar Yeni yang sedang mengerjakan tugas di rumah Lisa.

“Bi, tolong bilang ke Rosi yang ada di depan rumah jika aku sedang pergi atau bilang lagi tidur gitu ya.” Pinta Lisa kepada orang yang dipanggilnya Bibi, orang yang bekerja sebagai ART di rumahnya.

“Baik non, akan Bibi sampaikan.” Jawab si Bibi.

“Eh Lisa, kenapa kamu bersikap seperti itu kepada Rosi? Padahal kan Rosi pastinya sudah datang jauh-jauh untuk datang ke sini, kenapa malah kamu usir, gak enak kan. Kasian dia, dia juga anak yang baik kok Lis.” Ujar Yeni yang mencoba menasehati Lisa.

“Kamu itu gak paham sama Rosi apa Yen, dari luarnya memang dia tampak seperti orang yang baik, ramah dan juga manis. Akan tetapi, masa kamu hanya mengukur sifat dan sikap seseorang dengan semudah itu saja, Rosi itu sekadar tampak  manis di luar, tetapi di dalamnya sangat pahit tahu.” Jawab Lisa dengan tatapan yang sinis.

“Loh, pahit gimana maksudnya Lis?” Balas Yeni yang masih merasa bingung dengan jawaban Lisa.

“Tahu gak sih kamu Yen, Rosi itu sering banget lho membicarakan keburukan orang lain. Bahkan, dia juga sering banget membicarakan keburukan temannya sendiri di belakangnya. Pokoknya bakal banyak banget deh kalo harus dijelasin.” Jawab Lisa dengan nada yang sinis.

“Rosi itu sangat berbeda dengan kamu, Yen. Meskipun kamu itu judes dan sering ceplas-ceplos kalau sedang ngobrol sama aku, tetapi setidaknya kamu memiliki hati yang tulus, Yen. Menurutku, kamu bukan tiper sahabat yang baik di luarnya saja, tetapi di dalamnya busuk. Dalam hubungan pertemanan, aku tak memerlukan penampilan luar dari seseorang, Yen” Jelas Lisa panjang lebar kepada Yeni.

Contoh Cerpen Singkat 12

Peri dan Penebang Pohon
Karya: Daniel Heriadi Samaia

Di sebuah hutan, terdapat seorang penebang pohon bernama arjit. Sehari-hari dia bekerja untuk menebang pohon, tapi setelah ditebang, arjit menanam tunas pohon yang baru sehingga pohon di hutan tetap terjaga.

Suatu hari, kapak arjit terjatuh di sungai, dia sangat panik, sebab kapak itu adalah warisan dari ayahnya.

Tiba-tiba datanglah seorang peri bernama Peri Giaa, dia melihat Arjit sedang panik lalu dia bertanya "Ada apa pak? kenapa kamu terlihat sedih?"

"Kapak warisan ayahku terjatuh di sungai! bagaimana aku bisa menebang pohon lagi?" jawab Arjit sambil terisak.

Lalu, Peri Giaa memperlihat sebuah kapak berlian dan bertanya "pak, apa ini kapakmu?" Arjit hanya menggelengkan kepalanya. Kemudian Peri Giaa memperlihatkan sebuah kapak emas dan bertanya lagi "apa ini kapakmu, pak?" "bukan, ini bukan punyaku?" jawab Arjit. Sekali lagi Peri Giaa memperlihatkan kapak tua dan usang, lalu bertanya "Pak, apa ini punyamu?" dengan semangat Arjit menjawab "Ya, ini punyaku.."

Lalu Peri Giaa memberikan ketiga kapak itu pada Arjit sambil berkata "karena kamu jujur, akan aku berikan ketiga kapak ini". "Wah, terima kasih Peri Giaa" ucap Arjit kegirangan.

Contoh Cerpen Singkat 13

Kegagalan Rubah

Suatu hari, seekor rubah menjadi sangat lapar saat dia pergi mencari makanan. Ia mencari-cari, mulai tempat yang tinggi hingga rendah. Namun, ia tidak dapat menemukan sesuatu yang bisa dimakan. Akhirnya, saat perutnya keroncongan, ia tersandung tembok petani.

Di bagian atas dinding, ia melihat anggur terbesar dan terlezat, yang baru pertama kali ia temukan dalam hidupnya.

Anggur itu memiliki warna ungu yang bersinar. Hal ini semakin menggugah nafsu makan sang rubah. Untuk mencapai buah anggur, rubah harus melompat tinggi di udara.

Saat melompat, ia membuka mulutnya agar bisa langsung mengonsumsi buah anggur. Sayangnya, ia malah meleset. Rubah mencoba lagi, tetapi gagal. Percobaannya ini sudah dilakukan berulang kali.

Akhirnya, rubah memutuskan untuk menyerah dan pulang ke rumah. Sambil berjalan, ia bergumam,

"Aku yakin anggur itu asam."

Contoh Cerpen Singkat 14

Pelajaran Paku dan Pagar

Pada suatu masa, ada seorang anak yang pemarah. Ia mudah sekali marah dan emosi. Saat ia marah, ia selalu mengucapkan kata-kata buruk yang terlintas di pikirannya. Hal tersebut membuat orang di sekitarnya menjadi sakit hati dan menjauhinya.

Mengetahui hal tersebut sang ayah berusaha mencari cara agar dapat menghilangkan kebiasaan anaknya yang pemarah tersebut.

Pada suatu hari, sang ayah memberikan sekantong berisi paku dan juga satu palu pada sang anak, "Anakku, apabila kamu marah kamu bisa menggunakan palu untuk menancapkan satu paku ini pada pagar belakang rumah", kata sang ayah.

Keesokan harinya, sang anak sangat marah dan tidak bisa dikendalikan hingga ia memaku semua pagar dengan seluruh paku yang ada di kantongnya hingga sudah tidak tersisa lagi. Karena tahu pakunya habis, sang anak mengadukannya pada ayahnya. Kemudian sang ayah berkata, "karena pakunya sudah habis, sekarang pada saat kamu marah kamu bisa mencabuti seluruh paku ini hingga tidak ada yang tersisa".

Keesokannya lagi, sang anak marah lagi dengan emosi yang meluap-luap ia mencabuti paku yang tertancap di pagar belakang rumahnya hingga bersih tak bersisa. Melihat hal tersebut, sang ayah menghampiri sang anak sembari berkata.

"Anakku apa yang kamu lakukan sudah bagus, sekarang cobalah kau tengok lubang bekas paku yang ada pada pagar, lubang itu tidak akan pernah hilang meskipun dilapisi dengan cat. Seperti itu juga perkataan, apabila kau menyakiti hati seseorang maka sebaik apa pun kau meminta maaf, orang tersebut tidak akan mungkin melupakannya."

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm