Makassar, Sonora.ID - Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin berkomitmen akan meningkatkan kesejahteraan para penyuluh melalui budidaya pisang.
Caranya, mereka diminta menyiapkan lahan 2 hektar untuk ditanami pisang. Bibit pisang cavendish akan dibagikan secara gratis oleh Pemprov Sulsel.
Bahtiar mengatakan, nantinya keuntungan dari budidaya pisang tersebut sepenuhnya milik penyuluh.
"Itu caranya menambah instensif penyuluh dengan cara yang benar. Penyuluh saya kasi gratis 4.000 bibit. Mereka akan menjadi orang kaya," ujar Bahtiar usai acara Temu Penyuluh se Sulsel yang digelar di GOR Sudiang Makassar, Kamis (9/11/2023).
Tanaman pisang, kata Bahtiar, tidak boleh dipandang sebelah mata.
Menurutnya, pisang tergolong tanaman bisnis yang punya nilai ekonomi tinggi.
Sama halnya tanaman sawit, durian, cengkeh dan cokelat.
Sejumlah negara seperti Filipina menjadikan pisang sebagai salah satu komoditi ekspor unggulan.
Ia menyebut, satu hektar lahan pisang dapat menghasilkan keuntungan hingga Rp100 juta per tahun. Jika dibagi 12 bulan, penyuluh bisa mendapat penghasilan sekitar Rp8 Juta.
"Berarti kalau 8 juta kali 2 hektar jadi Rp16 juta. Penyuluh saya nanti gajinya lebih banyak dari pegawai negeri," sebutnya.
Baca Juga: 23 Hektare Lahan Pemprov Sulsel di Gowa Akan Ditanami Pisang dan Nanas
Potensi menjanjikan budidaya pisang ini pun membuat perbankan tidak ragu menyalurkan kreditnya kepada masyarakat.
Bahtiar mengatakan, saat ini sejumlah perbankan menyiapkan skema KUR dengan limit pinjaman Rp100 juta per hektar.
"Kita urus pisang tidak berhenti dengan gerakan massal penanaman saja. Harus ada skala bisnis. Karena itu perbankan membiayai ini lewat KUR. Bayarnya setelah panen," ucapnya.
Lebih jauh, Bahtiar menuturkan, kesejahteraan penyuluh harus menjadi perhatian pemerintah. Ini mengingat pentingnya peran mereka sebagai ujung tombak keberhasilan sektor pertanian, peteranakan, maupun perikanan.
"Sukses tidaknya budidaya apapun di Sulsel ditentukan oleh penyuluh. Karena mereka memiliki kualifikasi membimbing masyarakat. Mereka orang hebat. Karena itu, penyuluh harus diperhatikan nasibnya," tutup Bahtiar.