Workshop dan Diseminasi Kasus serta Pembelajaran Baik mengenai Stunting di Provinsi

14 November 2023 11:00 WIB
Workshop dan Diseminasi Kasus serta Pembelajaran Baik mengenai Stunting di Provinsi pada Senin (13/11/2023) di Roger's Hotel Manado.
Workshop dan Diseminasi Kasus serta Pembelajaran Baik mengenai Stunting di Provinsi pada Senin (13/11/2023) di Roger's Hotel Manado. ( )

Sonora.ID - Acara Workshop dan Diseminasi Kasus serta Pembelajaran Baik mengenai Stunting di Provinsi digelar pada Senin (13/11/2023) di Roger's Hotel Manado.

Tujuan utama acara ini yakni untuk menyosialisasikan hasil studi kasus stunting di empat lokus sebagai rekomendasi kebijakan dan pembelajaran yang dapat diterapkan di lokasi lain di provinsi ini.

Adapun empat lokus yang menjadi fokus studi kasus adalah Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan, Kota Bitung, dan Minahasa Utara.

Hasil dari studi ini diharapkan mampu menjadi panduan bagi pengambilan kebijakan, keputusan, serta implementasi pembelajaran di wilayah-wilayah sejenis.

Narasumber dalam acara ini mencakup berbagai kalangan, seperti Drs. Meildy Pasqual, M.Kes dari Politeknik Kesehatan Manado, hingga Hendra Herlambang, SKM, M.Kes dari Universitas Muhammadiyah Manado.

Baca Juga: Jaga Tren Kemenangan, Sulut United Siap Kalahkan Persipal

Sementara itu, para penanggap terdiri dari tokoh-tokoh terkemuka, antara lain, Valentino Lumowa, S.Si, MA, Ph.D, Frederik G. Worang, SE, BSBA, M.Com, PhD, DR. Muksin Pasambuna, M.Si, Prof. DR. Dr. John Wantania, Sp.OG (K), dan Dr. Bobby Pambudi, Sp.A (K).

Peserta acara melibatkan berbagai pihak, mulai dari BAPPEDA Provinsi hingga Kepala OPD KB Kabupaten/Kota dan jajaran.

Ir. D. Tino Tandaju, M.Erg, menyampaikan pesan tentang perlunya komitmen, mobilisasi sumber daya, dan penguatan koordinasi untuk percepatan penurunan stunting.

"Dalam upaya terbaik percepatan penurunan stunting, diperlukan komitmen yang mencakup : Penempatan penurunan stunting sebagai salah satu prioritas utama pembangunan; Mobilisasi sumber daya; serta Menguatkan koordinasi, pemantauan, dan evaluasi untuk memastikan program berjalan dengan baik,” paparnya.

Adapun narasumber Prof. DR. Dr. John Wantania, Sp.OG (K), menekankan kompleksitas stunting yang melibatkan faktor-faktor yang saling terkait.

“Sangat jarang stunting hanya disebabkan satu faktor, biasanya saling berhubungan antar faktor langsung, intermediate, dan tidak langsung. Sehingga perlu dilakukan penelitian pengaruh antar faktor di masyarakat,” jelas Dr. John.

Informasi lebih lanjut disampaikan Dr. Bobby Pambudi, Sp.A (K) yang menyoroti bahwa penanganan stunting harus menjadi prioritas dalam menyelesaikan masalah gizi anak.

“Status gizi tidak melihat dari stunting dan tidak stunting. Status gizi menurut Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang antropometri anak adalah gizi baik, gizi buruk, gizi kurang, gizi lebih, obesitas dan lain lain. Sehingga penanganan stunting harus menyelesaikan masalah gizi sebagai prioritas," jelas Dr. Bobby.

Baca Juga: BRI Kotamobagu Apresiasi Nasabah Lewat Gelaran Undian Simpedes

Oleh karena itu, Frederik G. Worang, SE, BSBA, M.Com, PhD menekankan perlunya tindak lanjut dari pertemuan tersebut.

“Perlunya tindak lanjut pertemuan ini, yaitu 1) Pengawasan pengambilan data (apakah ada keberpihakan, kemudahan akses data, dll), 2) Melakukan penelitan kualitatif selain kuantitatif, dan 3) Penyebarluasan ide pemikiran hasil diskusi ke pemerintah daerah dan masyarakat luas salah satunya melalui media cetak,” kata Frederik.

Workshop dan diseminasi ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya bersama menangani masalah stunting di Provinsi, melibatkan berbagai pihak untuk merumuskan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan.

Penulis
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm