Sonora.ID - Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bersama rumah produksi Reborn Intiatives mengangkat kisah perjuangan Lafran Pane dalam memprakarsai pendirian organisasi mahasiswa yang berazaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan dalam menghadapi dinamika sosial politik di masa awal kemerdekaan.

 

Di November 2023 ini, di bulan Pahlawan, KAHMI merilis trailer dan poster resmi film Lafran. Sekaligus menandai enam tahun, sejak 2017, penetapan Lafran Pane sebagai Pahlawan Nasional. KAHMI berharap semangat perjuangan Lafran Pane bisa menjadi pesan di peringatan Hari Pahlawan tahun ini.

 

Film berjudul Lafran ini diproduksi sebelum masa pandemi tahun 2020. Setelah pandemi berakhir, KAHMI dan Reborn Initiatives menuntaskan pasca-produksi biography pictures (bio-pict) LAFRAN. KAHMI dan Reborn melihat bahwa tahun 2024 menjadi momentum yang tepat untuk merilis film LAFRAN. Film Lafran bisa menjadi inspirasi  dalam upaya terus menerus menyatukan seluruh komponen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Produser Eksekutif film Lafran Dr. Arief Rosyid Hasan mengatakan film ini menghadirkan semangat perjuangan. Menurutnya, sebagai negara berpenduduk  mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi arus utama ke-Islaman yang terbuka, toleran, modern, dan menghargai perbedaan yang saat ini secara kontekstual menjadi perhatian bersama dalam berdemokrasi, berbangsa dan bernegara. 

 

 

‘’Ide pembuatan  film Lafran ini berawal dari Bang Akbar Tandjung, tentang pentingnya peran HMI dan organ-organ pendukungnya kembali memperjuangkan cita-cita dan gagasan Lafran Pane tentang keindonesiaan yang menyatukan. Dan siapapun itu mereka yang pernah merasa sebagai kader HMI mesti menyaksikan film  Lafran ini ,’’ ungkap  Dr. Arief Rosyid Hasan, Produser Eksekutif film Lafran. Oleh karenanya keluarga besar KAHMI, akan melakukan nonton bareng film LAFRAN di berbagai bioskop Indonesia.

 

Di kesempatan yang sama, Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI, sekaligus Produser Eksekutif film Lafran. Ahmad Doli Kurnia mengatakan kepahlawanan itu harus disampikan kepada publik. Meskipun nama Lafran tidaklah sepopuler para pendiri bangsa. Tapi paling tidak, ada sisi keteladanan yang bisa diajarkan Lafran kepada anak muda. 

 

"Kami sadar untuk menjadikan sebuah film biografi yang sangat kuat pesannya tidaklah mudah. Butuh empat generasi kepemimpinan Kahmi untuk menuntaskan film Lafran. Jaga HMI sama juga menjaga Indonesia,” tegas Ahmad Doli Kurnia