Pisang Cavendish dari Sulsel Segera Masuk Pasar Timur Tengah

27 November 2023 19:30 WIB
Pemprov Sulsel menandatangani nota kesepahaman (MoU) business-to-business (B2B) berupa kontrak dagang dengan perusahaan penyedia bahan makanan, PT Yas Exports International, entitas Lulu Group International.
Pemprov Sulsel menandatangani nota kesepahaman (MoU) business-to-business (B2B) berupa kontrak dagang dengan perusahaan penyedia bahan makanan, PT Yas Exports International, entitas Lulu Group International. ( Dok Pemprov Sulsel)

Makassar, Sonora.ID - Pemprov Sulsel kian serius memproduksi pisang cavendish di wilayahnya. Meski baru tahap pencanangan dan penyediaan lahan, Pemprov Sulsel telah menyiapkan rencana ekspor untuk komoditi tersebut.

Teranyar, Pemprov Sulsel menandatangani nota kesepahaman (MoU) business-to-business (B2B) berupa kontrak dagang dengan perusahaan penyedia bahan makanan, PT Yas Exports International, entitas Lulu Group International.

Penandatanganan dilakukan oleh Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin dengan Direktur PT Yas Exports Internasional, Shihab Yousaf, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Senin (27/11/2023). Melalui kerjasama tersebut, nantinya pisang cavendish dari Sulsel akan diekspor ke negara-negara Timur Tengah.

Bahtiar mengatakan, permintaan pisang cavendish di pasar global utamanya Timur Tengah sangat besar. Bahkan beberapa negara seperti Oman dan Kuwait kerap kehabisan pasokan pisang cavendish.

Selama ini, kata Bahtiar, pasokan pisang cavendish dari Indonesia berasal dari Lampung dan Jawa. Hanya saja itu hanya mampu memenuhi satu persen kebutuhan pisang secara global. Masih tersisa 99 persen peluang ekspor pisang cavendish yang tidak terpenuhi. Sementara Tidak ada provinsi di Indonesia yang melirik peluang tersebut.

Baca Juga: Lahan Tanam Pisang Bertambah, Pemkab Gowa Siapkan 3.600 Hektar

"Pisang sulsel belum ditanam pembelinya sudah ada. Pisang Cavendish diminta oleh seluruh dunia. Baru satu persen yang bisa dipenuhi oleh produsen pisang terbesar Indonesia yakni GGF Lampung.Sehingga kita hendak memproduksi massal pisang cavendish dengan kualitas ekspor," ujar Bahtiar.

Bahtiar menyebut, hadirnya kontrak dagang bertujuan untuk menjaga harga pisang cevendish tidak anjlok meski produksinya melimpah. Dengan demikian, kesejahteraan petani pisang cavendish di Sulsel akan terjamin. Lulu Group International melalui PT Yas Exports International telah berkomitmen akan menyerap berapapun produksi pisang dari Sulsel untuk diekspor.

"Supaya petani punya harga yang bagus, jangan ketika jumlah produksi meningkat harga malah turun. Seperti beras dan jagung. Petaninya gak pernah naik kelas karena harganya jatuh. Maka harus ada kontrak farming. Sejak awal ditanam, kalau nanti saat panen hasilnya berapapun, harganya tetap tinggi," sebutnya.

Bahtiar menuturkan, Sulsel memiliki 2 juta hektar lahan yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya Cavendish. Sejauh ini, sekitar 20 ribu lahan siap ditanami. Lahan tersebut berasal dari petani dan penyuluh serta PTPN. Bahtiar juga mengajak masyarakat terlibat dalam budidaya pisang. Mereka akan didukung permodalan melalui Kredit Usaha Rakyar (KUR) yang disiapkan oleh pihak perbankan. Besaran KUR yang ditawarkan mencapai Rp100 juta per hektar.

"Perbankan siapkan dana triliunan untuk KUR Budidaya Pisang. Kami menarget 7 bulan ke depan bubidaya pisang sudah membuahkan hasil. saya tidak berjanji banyak, kita akan menyambut Sulsel yang sejuk. Target saya Sulsel jadi produsen pisang nomor satu dunia," pungkasnya.

Baca Juga: Gunakan Kultur Jaringan, Unhas Produksi Jutaan Bibit Pisang Cavendish

Dalam kesempatan itu, Direktur PT Yas Exports International, Shihab Yousaf mangapresiasi langkah Pj Gubernur Sulsel yang sangat agresif dalam membuka peluang ekspor. Pihaknya mengaku siap mengirim pisang cavendish serta komoditi unggulan Sulsel lainnya ke Timur Tengah. Nantinya pisang cavendish Sulsel juga akan dipasarkan di 60 jaringan hypermarket milik Lulu Group yang tersebar di India, Indonesia dan Malaysia.

"Kami sudah mengekspor pisang cavendish dari Indonesia sebanyak 200 - 300 kontainer per tahun. Melalui dukungan Pj Gubernur, kami optimistis akan segera mengekspor pisang cavendish Sulsel ke pasar Timur Tengah. Sulsel bisa bersaing dengan Filipina dan Ekuador," imbuh Shihab.

Hal senada disampaikan General Manager PT Yas Exports Internasional, Harikumar Maruthur. Menurutnya, melalui kerjasama tersebut, pihaknya bisa meningkatkan ekspor pisang ke Timur Tengah. "Besar harapan kita bisa tingkatkan kerjasama ini dan bisa dicontoh daerah lain. Pilot project dengan pemprov sulsel ini bisa mengharumkan nama produk Indonesia di luar negeri khususnya Timur Tengah," tutupnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm