Penanganan Banjir Bandung Selatan, Pemprov Jabar Maksimalkan Infrastruktur Pengendali Banjir

3 Januari 2024 10:55 WIB
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau infrastruktur pengendali banjir di kawasan Bandung Selatan, Selasa (2/1/2024).
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau infrastruktur pengendali banjir di kawasan Bandung Selatan, Selasa (2/1/2024). ( Dok. Diskominfo Jabar)

Kab. Bandung, Sonora.ID - Sebagai salah satu cara mengurangi banjir yang kerap terjadi di kawasan Bandung Selatan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) akan lebih memaksimalkan keberadaan kolam retensi di Andir, Oxbow Rancamanyar dan Terowongan Nanjung.

Hal ini dipastikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin saat meninjau keberadaan kolam retensi, oxbow dan terowongan tersebut, Selasa (2/1/2024).

"Keberadaan kolam retensi di Andir, Oxbow di Rancamanyarb dan Terowongan Nanjung ini dipastikan dapat mengurangi banjir di kawasan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Andir sebesar 81 persen," kata Bey, seperti dikutip dari siaran pers Diskominfo Jabar.

Bey mengatakan, dari informasi dari BMKG, curah hujan di Jabar akan tinggi pada bulan Januari-Februari 2024.

Keberadaan infrastruktur pengendali banjir tersebut harus lebih terkendali dan maksimal.

Baca Juga: Sejumlah Taman di Kota Bandung Akan Segera Direvitalisasi

"Tujuannya apa, untuk mengetahui infrastruktur pengendali banjir karena BMKG memperkirakan bulan Januari dan Februari ini akan menjadi puncak musim hujan, dan saya pikir ini sudah dilakukan sangat baik oleh BBWS Citarum, dan ini semua mengurangi 81 persen ancaman banjir di Baleendah, Dayeuhkolot, dan Andir," ungkap Bey.

"Itu lokasi yang sering terjadi banjir dan kini bisa berkurang 81 persen. Kalaupun terjadi banjir penyerapannya sangat cepat," imbuhnya.

Namun Bey tetap mengimbau masyarakat agar memperhatikan lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Apabila hal itu dilaksanakan, maka tiga infrastruktur pengendali banjir akan berjalan maksimal.

"Masyarakat supaya bisa mengurangi sampah, jangan buang sampah sembarangan di tempat-tempat itu," imbaunya.

Sementara itu Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Bastari mengungkapkan, Kolam Retensi Andir, Oxbow Rancamanyar, dan Terowongan Nanjung merupakan sistem pengendali banjir untuk kawasan Andir, Baleendah, dan Dayeuhkolot.

Menurutnya, dengan sistem ini banjir sudah tertangani 81 persen. Dari 732 hektare area banjir sekarang tinggal 72 hektare.

Baca Juga: Mulai 1 Januari 2024, Jadwal KA Commuter Line Bandung Raya dan Garut Berubah

"Kami juga menambah lagi di tahun 2023, yakni pompa Cibugel dan Cigede, yang memang ada beberapa daerah yang rendah kita tambah pompanya sehingga air bisa terpompa ketika Sungai Citarum tinggi dan hujan lebat di Bandung," ungkap Bastari.

Ia pun menceritakan respons positif dari warga yang bermukim di kawasan Andir bahwa selama 20 tahun banjir di wilayah itu seringkali menunggu surut sampai satu bulan.

Namun ketika ada tiga infrastruktur pengendali banjir, untuk menunggu surut hanya memerlukan waktu paling lama satu hari bahkan bisa beberapa jam saja.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm