Bagikan :
Sonora.ID - Apa arti drunk text dalam bahasa gaul? Pertanyaan tersebut mungkin muncul setelah kamu mendengar lagu "Drunk Text" dari Henry Moodie.
Selain digunakan sebagai judul lagu, istilah tersebut juga kerap muncul di berbagai aplikasi media sosial, salah satunya TikTok.
Tanpa mengerti artinya, kamu mungkin tidak akan bisa memahami konteks dalam konten tersebut secara sepenuhnya.
Baca Juga: Apa Arti All In? Sering Digunakan saat Mendukung Pasangan Capres
Arti Drunk Text
Apabila diartikan secara literal per kata, drunk text artinya teks mabuk. Namun, bila diterjemahkan dengan konteks, drunk text artinya pesan yang dikirim saat seseorang sedang mabuk.
Memang, apa hubungannya mabuk dan mengirim pesan?
Dalam keadaan mabuk di tahap yang cukup parah, bisa dikatakan bahwa kita berada dalam kondisi setengah tidak sadar.
Dikutip dari Healthline, efek mabuk di antaranya kehilangan koordinasi, kesulitan mengambil keputusan dan mengingat berbagai hal, serta bingung dengan apa yang sedang terjadi.
Hal tersebut mungkin membuat orang lebih rentan mengirim pesan teks dalam keadaan mabuk, menelepon dalam keadaan mabuk, atau mengunggah sesuatu di media sosial.
Kepercayaan diri seseorang saat mabuk akan meningkat sehingga bisa membuatnya merasa lebih mudah bersosialiasi.
Peningkatan rasa percaya diri ini kemudian membuat orang tersebut mampu mengirim pesan yang berada di luar kendali dan mungkin tidak akan dilakukan saat mereka sedang tidak mabuk.
Banyak individu percaya bahwa menerima drunk text adalah sesuatu yang spesial, karena itulah hal yang benar-benar dirasakan oleh orang mabuk tersebut.
Baca Juga: Arti Cowok Effort dalam Bahasa Gaul, Seperti Apa Contohnya?
Penelitian tentang Drunk Text
Dikutip dari American Addiction Centers, penelitian menunjukkan bahwa mengirim SMS sambil mabuk lebih umum daripada melakukan panggilan dalam keadaan mabuk, karena dianggap lebih mudah.
Dalam studi yang mengamati perilaku siswa yang menelepon dalam keadaan mabuk, 89% dari peserta mengaku mengirim drunk text, dan 43,6% mengakui merasa bersalah setelahnya.
Secara keseluruhan, 51,7% peserta menyesali penggunaan komunikasi elektronik seperti SMS, panggilan telepon, atau kiriman Facebook.
Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin banyak siswa yang mengonsumsi alkohol, semakin besar kemungkinan mereka terlibat dalam perilaku sosial yang disesalkan.
