5 Contoh Puisi Prismatis, Beserta Penjelasan dan Ciri-Cirinya Lengkap

20 Februari 2024 12:13 WIB
Ilustrasi Contoh Puisi Prismatis
Ilustrasi Contoh Puisi Prismatis ( )

Sonora.ID – Puisi termasuk salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya yang imajinatif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.

Puisi dibagi menjadi dua berdasarkan bahasa yang digunakan dan tingkat pemahamannya, yaitu puisi diafan dan puisi prismatis.

Namun dalam artikel ini, kita akan fokus membahas contoh puisi prismatis beserta penjelasan dan ciri-cirinya.

Baca Juga: 30 Contoh Soal Puisi Pilihan Ganda, Lengkap dengan Jawabannya!

Pengertian Puisi Prismatis

Melansir dari buku Pembelajaran Puisi Untuk Mahasiswa : Buku untuk mahasiswa, oleh Mohd.

Harun, puisi prismatis adalah puisi yang mengandung unsur-unsur pembangun secara apik, baik dari segi ketepatan penggunaan diksi, kata konkret, imaji maupun penggunaan majas atau gaya bahasa melalui ekspresi yang tidak langsung.

Dengan kata lain, puisi prismatis adalah puisi yang remang-remang atau tidak erlalu terang dan tidak pula terlalu gelap.

Puisi prismatis bersifat multy interpretable, atau melahirkan kemungkinan banyak makna.

Puisi prismatis memerlukan penafsiran, karena menggunakan kata dan kalimat yang bermakna ganda. Puisi prismatis tidak bisa dipahami secara langsung seperti puisi diafan.

Namun, pembaca dapat merasakan apa yang disampaikan penulis dalam puisi setelah membaca kedua kalinya atau lebih.

Ciri-ciri Puisi Prismatis

Melihat pengertian tersebut, bisa disimpulkan kalau puisi prismatis mempunyai ciri-ciri seperti berikut:

  1. Menggunakan kiasan
  2. Makna sulit dipahami
  3. Membutuhkan imajinasi
  4. Kalimatnya perlu ditafsirkan lebih dulu
  5. Tak menggunakan kalimat sehari-hari

Contoh Puisi Prismatis

Contoh 1

Puisi Hitam

Oleh: D. Zawawi Imron

Di punggung tanah kelam
Angin terbang membedah Lembah
Membawa getir lahang berlaru darah
Pupuslah mayang
Bunyi saronen
Suara sedih penghuni 

Jalan melas jalan ke kota
Putus di tengah
Langit luas melingkung dunia
Terengah 

Sejumlah warna merebah ke bawah tanah
Dan tanah lekah
Menganga
Ada nyawa-nyawa yang dipanggilnya 

Kemerdekaan milik siapa?
Milik sebagian atau semua?
Bila warna nurani luntur
Bintang-bintang pun segera gugur
Orang di dusun tinggal bertanya
Kapan kiamat tiba?

Contoh 2

Tanah Air Mata

Oleh: Sutardji Calzoum Bachri

Tanah air mata tanah tumpah darahku
Mata air airmata kami
Airmata tanah air kami 

Di sinilah kami berdiri
Menyanyikan airmata kami 

Dibalik gembur subur tanahmu
Kami simpan perih kami
Di balik etalase megah gedung-gedungmu
Kami coba sembunyikan derita kami 

Kami coba simpan nestapa
Kami coba kuburkan duka lara
Tapi perih tak bisa sembunyi
Ia merebak ke mana-mana
Bumi menang tak terbatas pandang
Dan udara luas menuggu
Namun kalian takkan bisa menyikir 

Ke mana pun melangkah
Kalian pijak airmata kami
Ke mana pun terbang
Kalian kan hinggap di airmata kami
Ke mana pun berlayar
Kalian arungi air mata kami 

Kalian sudah terkepung
Takkan bisa mengelak
Takkan ke mana pergi

Baca Juga: Puisi Kontemporer: Pengertian, Jenis dan Contohnya Dibahas Lengkap

Contoh 3

Laju Aksara Timah

Oleh: Dian Chandra
Abad ke tujuh
Patung timah menyeru
Sang datuk keliru
Terburu menyumpah lanun
Dalam perut bumi
Aku mengais jejak timah
Begitu suruhmu
Hingga buntung kakiku
Dunia terus beradu
Tak tahu malu
Mengayak butir timah
Sendiri dalam kilah buru
AC hidup memberi sejuk
Ia duduk mengatur
Matahari merajuk
Kami tak tahu mundur 

Contoh 4

Sajak Putih

Beribu saat dalam kenangan
Surut perlahan 
Kita dengarkan bumi menrima tanpa mengaduh 
Sewaktu etik pun jauh 
Kita dengar bumi yang tua dalam setia 
Kasih tanpa suara 
Sewaktu bayang-bayang kita memanjang 
Mengaburkan batas ruang 
Kita pun bisu tersekat dalam pesona 
Sewaktu ia pun memanggil-manggil 
Sewaktu kata membuat kita begitu terpencil 
Di luar cuaca

Contoh 5

Guru, Pelita Bangsa

Papan tulis bagai kanvas putih,
Rangkaian kata terukir indah.

Ilmu bagaikan pelita di malam kelam,

Sinarnya menerangi jalan yang terjal.
Maestro di balik melodi pengetahuan,

Akselerator tak kenal lelah.

Tanganmu mengukir masa depan,
Idealismemu mewarnai dunia.

Seperti mentari pagi yang menyapa,
Menerangi jiwa yang masih belia.

Apapun rintangan yang kau hadapi,

Tak pernah surut semangatmu mengajar.
Ibarat samudra luas ilmu pengetahuan,
Ajarmu bagai gelombang yang menari.

Nasehatmu bagai mutiara yang berkilau,
Di dalam hati kami tersimpan rapi.

Apapun balasan tak sepadan dengan jasamu,
Jasa yang tak ternilai harganya.

Akan selalu kami kenang dan hormati,

Seorang pahlawan tanpa tanda jasa.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: 30 Puisi Cinta Sedih Menyentuh Hati yang Bikin Baper dan Nangis

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm