Ini Penyebab Harga Bahan Pokok Naik Pasca Pemilu, Apa Solusinya?

22 Februari 2024 11:45 WIB
Dr. Muji Gunarto, MSi., Pengamat Ekonomi dan Dosen Magister Management Universitas Bina Darma Palembang serta Ir. Rahmat Mulia Harahap, MM, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel saat menjadi narasumber di Radio Sonora Palembang, Rabu (22/2/2024).
Dr. Muji Gunarto, MSi., Pengamat Ekonomi dan Dosen Magister Management Universitas Bina Darma Palembang serta Ir. Rahmat Mulia Harahap, MM, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel saat menjadi narasumber di Radio Sonora Palembang, Rabu (22/2/2024). ( )

Palembang, Sonora.ID - Radio Sonora Palembang menyiarkan program Suara Masyarakat, Rabu (21/02/2024), dengan tema "Harga Bahan Pokok Makin Melambung: Apa Penyebabnya & Bagaimana Solusinya?"

Adapun narasumber yang hadir dalam acara tersebut yakni Dr. Muji Gunarto, MSi., Pengamat Ekonomi dan Dosen Magister Management Universitas Bina Darma Palembang serta Ir. Rahmat Mulia Harahap, MM, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel.

Muji Gunarto mengatakan bahwa ada empat faktor penyebab melambungnya harga bahan pokok pasca Pemilu 2024, yakni: pertama, adanya supply dan demand.

Aktivitas ekonomi, sosial saat kampanye menyebabkan adanya pergerakan sosial ekonomi, berimbas pada meningkatnya permintaan, diimbangi dengan kenaikan harga-harga.

Baca Juga: Harga Beras dan Gula Naik, BPS Sulsel Klaim Inflasi Masih Terkendali

Kedua, pemilu yang sudah selesai menyebabkan ketidakpastian pasar, membuat orang sedikit menimbun. Ketiga, kebijakan pemerintah yang baru seperti program makan siang gratis membuat orang bertanya-tanya bagaimana distribusi pangannya membuat pasar meresponnya.

Keempat, sentimen pasar bergerak karena pemilu.

“Secara makro kompleks permasalahannya, namun setiap perubahan ekonomi ada efeknya,” ujarnya.

Rahmat Harahap mengatakan stok beras Sumsel dari Januari hingga Februari 2024 cukup aman.

Kenaikan harga dipicu oleh faktor cuaca El Niño sehingga masa panen mundur.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm