Bagikan :
Sonora.ID - Dentsu Indonesia sebagai perusahaan marketing services network terintegrasi di Indonesia dan global, kini menunjuk Elvira Jakub sebagai CEO Dentsu Indonesia yang baru, menggantikan Prakash Kamdar yang telah memimpin bisnis jaringan di Indonesia sejak Februari 2022.
Dalam kesempatan tersebut, Elvira Jakub berharap kedepannya Dentsu bisa memberikan kontribusi pada digital ekonomi Indonesia, terutama dengan memberikan one stop solution marketing.
"Di dunia digital ini, saya harap kedepannya Dentsu bisa memberikan kontribusi pada digital ekonomi, terutama bisa membantu para marketer di Indonesia dengan memberikan one stop solution marketing," ungkapnya dalam konferensi pers dentsu Indonesia: A New Phase of Growth, di Kantor Dentsu Indonesia, Selasa (5/3/2024).
Baca Juga: Dorong Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia, dentsu Indonesia Kerahkan Kemampuan Terbaiknya
Menurut Elvira, dengan perkembangan teknologi saat ini sebuah brand harus terdepan dalam memahami kebutuhan konsumen, menjaga relasi dengan konsumen tidak hanya sampai produk berhasil dibeli oleh konsumen, namun bahkan setelah semuah produk dipakai oleh konsumen
"Dengan adanya banyaknya inside dan solusi yang kita punya, brand semakin bisa terdepan untuk mengerti konsumennya. Kalau dulu, konsumen sudah membeli produk ya udah selesai tugas marketing, tapi sekarang tidak bisa seperti itu lagi, setelah membeli produk kita harus tetap berada di sisi konsumen, supaya mereka tetap diproduk kita, karena touch point-nya sudah sangat banyak sekali," jelasnya.
Elvira pun meyakini, dengan banyaknya capaian Dentsu Indonesia di tahun 2023, kedepannya ditengah dunia marketing yang semakin dinamis dan kompleks, akan membantu para brand di Indonesia untuk bisa mengadopsi teknologi terbaru.
"Dentsu sudah banyak dapat achievement di tahun 2023, tapi kedepannya dengan marketing yang semakin dinamis, kompleks, saya berharap Dentsu bisa membantu para brand di Indonesia, untuk bisa adopsi lagi teknologi terbaru, dan berharap sekali dengan marketing one stop solution, integrated marketing itu, akan banyak membantu brand dan bisnis di Indonesia," tutur veteran transformasi pemasaran dengan pengalaman lebih dari 23 tahun di Indonesia itu.
Lebih lanjut, Elvira juga menambahkan dengan hadirnya teknologi kecerdasan buatan atau Ai, hal tsb bukanlah merupakan tantangan, namun sebuah opportunity atau kesempatan besar untuk para marketer dapat lebih mengenal lagi konsumennya, dan dapat lebih memberikan pesan yang personal, dan efisien dalam segi waktu.
"Ai bukan tantangan tapi opportunity, kesempatan terbesar untuk marketer terus bisa tahu lagi konsumennya, bisa lebih memberikan pesan yang personal. Kalau dulu kita punya satu macam iklan untuk semua, kalau sekarang kita punya berbagai macam iklan untuk target orang yang berbeda-beda. Dulu kita bikinnya satu minggu untuk iklan yang berbeda-beda, sekarang dengan adanya Ai semua bisa dibuat dengan Real Time. Jadi saya pikir, saya tidak sebut sebagai tantangan tapi opportunity untuk teman-teman di marketing," tandasnya.
