10 Puisi tentang Jumat Agung, Penuh Cinta Kasih dan Menyentuh Hati

28 Maret 2024 16:25 WIB
Ilustrasi Puisi tentang Jumat Agung
Ilustrasi Puisi tentang Jumat Agung ( freepik)

Sonora.ID – Berikut kumpulan puisi tentang Jumat Agung, penuh cinta kasih dan menyentuh hati.

Jumat Agung merupakan salah satu hari penting yang diperingati oleh umat kristen.

Tahun ini, Jumat Agung jatuh pada tanggal 29 Maret 2024 dan ditetapkan sebagai libur nasional.

Jumat Agung atau Wafat Yesus Kristus bertujuan untuk memperingati kematian Yesus Kristus karena disalib.

Dalam rangka memperingati peristiwa penting ini, tentunya umat kristiani sudah mulai mempersiapkan segala persembahan yang akan ditampilkan, termasuk bagi yang ingin membacakan puisi.

Berikut 10 puisi tentang Jumat Agung, penuh cinta kasih dan menyentuh hati, yang bisa dijadikan inspirasi.

Baca Juga: 40 Quotes Jumat Agung, Penuh Cinta Kasih dan Menyentuh Hati!

1. Puisi Jumat Agung

Di Hari Jumat Agung

Di Jumat Agung
Kau datang membawa pengorbanan
Demi menebus dosa-dosa kami
Kau terima siksa dan salib
Tapi kebangkitanmu membawa keselamatan
Di Jumat Agung, ku mengenang
Pengorbanan-Mu yang tak terkira
Dan ku bersumpah untuk hidup sesuai
Dengan ajaran dan kehendak-Mu yang suci

2. Puisi Jumat Agung

Karena Salib, Karena Darah
Oleh: Ang Tek Khun

2000 tahun yang lalu
bila Kau menebusku
dengan keringat bercucuran
tentu hari ini aku
dengan mudah membalas budi

2000 tahun yang lalu
bila Kau menebusku
dengan ketekunan pelayanan
pasti hari ini aku
sudah melampaui hargaku

2000 tahun yang lalu
bila Kau menebusku
dengan ketaatan dan kesetiaan
maka hari ini aku
akan berjuang untuk bebas

2000 tahun yang lalu
bila Kau menebusku
dengan emas dan perak
maka hari ini aku
akan membayarnya kembali

2000 tahun yang lalu
bila Kau menebusku
dengan kelahiran di kandang
maka hari ini aku
tak sulit melunasinya

tetapi 2000 tahun yang lalu
Kau menebusku dengan
salib dan darah tanpa dosa
maka hari ini aku
bungkam dan tersungkur di kaki-Mu

3. Puisi Jumat Agung

Kemenangan untuk Selamanya

Jumat Agung, hari yang kelam,
Yesus disalibkan di bukit Golgota,
Kasih-Nya yang abadi terpancar jelas,
Menebarkan terang di tengah kegelapan.

Daripada menyerah, Ia memilih mengorbankan diri,
Menebus dosa-dosa umat manusia,
Sengsara dan pahit, tetapi Ia bertahan,
Menghadapi segala rintangan yang ada.

Gurat-gurat darah mengalir dari tubuh-Nya,
Menunjukkan betapa besar kasih-Nya,
Saat Yesus tergantung di kayu salib,
Menjadi lambang pengampunan dan pengharapan.

Kini, kita merenungkan kembali perjalanan-Nya,
Merasakan kesedihan yang dialaminya,
Namun, kita juga merasakan kehangatan kasih-Nya,
Yang abadi selamanya.

Jumat Agung, hari yang kelam,
Namun kemenangan-Nya abadi selamanya,
Kasih-Nya membebaskan kita dari dosa,
Membawa kebahagiaan dan kedamaian yang abadi.

4. Puisi Jumat Agung

Paskah, Kasih, dan Pengampunan-Mu

Di pagi yang suci, mentari bangkit memancar,
Paskah datang berseri, tanda kasih yang nyata.
Langkah tak terhitung, di padang kehidupan,
Menebarkan cahaya, memancar dari kalbu.
Dalam langkah-Nya, terbuka pintu kasih,
Menebar benih kebaikan, di segenap sudut dunia.
Dalam kisah kuno, t'lah diulang berulang,
Kemenangan atas gelap, cahaya menang bersinar.
Paskah, waktu kebangkitan, jiwa merayap bebas,
Dari belenggu dosa, menuju hidup yang abadi.
Dalam hati yang sunyi, ada kehadiran-Nya,
Menyentuh jiwa, menyembuhkan luka.
Di sela-sela pesta, mari renungkan makna,
Keselamatan diberi, dengan penebusan yang suci.
Paskah membawa harapan, dalam kegelapan malam,
Takkan pernah padam, terangi jalan yang benar.
Oh, Paskah yang mulia, pesanmu abadi,
Kasih dan pengampunan, sebagai tanda kemurahan-Nya.
Di bawah bayang-Mu, kita bersatu dalam iman,
Menyanyikan pujian, bagi Sang Penebus yang Agung.

5. Puisi Jumat Agung

Harapan dan Kasih

Kau datang sebagai penebus dosa-dosa kami
Kau terima siksa dan penderitaan, demi kehidupan yang abadi
Namun, dalam penderitaan-Mu, kami menemukan harapan dan kekuatan
Agar dapat melalui setiap tantangan dalam hidup
Kau mengajarkan tentang cinta dan pengampunan yang tak terbatas 
Kau menunjukkan bahwa setiap orang pantas mendapat kesempatan kedua
Di Jumat Agung, kami merenungkan pengorbanan-Mu yang tak terkira
Agar dapat memahami betapa besar kasih-Mu dan hidup sesuai dengan ajaran-Mu yang suci.
 

6. Puisi Jumat Agung

Di Atas Kayu Salib

Di atas kayu salib Kau tebus dosaku
Di atas kayu salib Kau s'lamatkanku
Di atas kayu salib Kau ubah hidupku
Di atas kayu salib Kau buka surga bagiku
Di atas kayu salib Kau muliakan aku
Di atas kayu salib Kau jadikanku baru
Di atas kayu salib Kau b'riku kemenangan s'lalu
Di atas kayu salib Kau b'riku urapan baru
Di atas kayu salib Kau pulihkan hatiku
Di atas kayu salib Kau b'riku harapan baru
Di atas kayu salib Kau sembuhkan luka-lukaku
Di atas kayu salib Kau berkati aku

7. Puisi Jumat Agung

Sang Penyelamat
Karya Ayub A. Tanjung

Begitu besar kasih dan anugerah-Mu ya Allah
Tak kau pedulikan berapa besar kami salah
Sejauh timur dari barat kau lemparkan dosa
Darah-Mu membasuh tiap kami yang mau percaya
Kau menukar luka kami dengan menanggung derita
Kau menelan maut kami supaya kami tetap berharap
Salib-Mu melahirkan Injil yang membawa selamat
Membawa kabar selamat bagi seluruh umat percaya

8. Puisi Jumat Agung

Di Atas Tiang Salib 

Di atas tiang salib, kau terima penderitaan
Demi menebus dosa-dosa kami, demi hidup yang abadi
Kau rela menanggung siksa dan rasa sakit
Agar kita dapat hidup dalam cinta-Mu yang suci
Di atas tiang salib, kau menunjukkan keberanian dan tekad
Kau menunjukkan kebaikan hati yang tak terbatas
Dalam pengorbanan-Mu, kami menemukan pengampunan dan kedamaian
Kami bersyukur dan merenungkan betapa besar pengorbanan-Mu, Ya Yesus Kristus.

9. Puisi Jumat Agung

Jalan Salib
Oleh: Gembala Sion

Langkah-Mu tertatih menuju salib Golgota
Dengan badan penuh luka sayatan aniaya
Darah mengalir tercecer di mana-mana
Demi untuk keselamatan manusia

Pedih dan perih pasti terasa
Berkorban 'tuk menghapus dosa
Tak ada seorang yang membela
Semua mencerca dan mencela

Kini KAU telah rela mati
Tiga hari bangkit kembali
Hidup kekal telah diberi
Bagi mereka yang mengimani

10. Puisi Jumat Agung

Jalan Panjang ke Bukit Itu
Oleh: Ang Tek Khun

Jalan ke bukit itu
Bukanlah jalan senyum
Darah dan peluh
Adalah harga yang harus dibayar
Bagi setiap langkah

Melangkah ke sana
Mengayun dengan tapak pedih
Tak ada hati dalam perpisahan
Dan tak ada yang berjaga-jaga
Walau hanya satu jam

Dan aku pun tahu
Jalan itu sungguh laknat
Membuat sang Bapa membuang wajah
Dan langit menceritakan
Kegelapan sejati

Mengapa itu harus Kautempuh?
Tak pernah mampu kupahami
Dengan segala akal yang ada
Sampai kutahu mengapa itu
Harus terjadi

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: 35 Gambar Ucapan Jumat Agung Good Friday 2024 yang Menarik dan Keren

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
90.4 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.0 fm
96.7 fm
99.8 fm
98.9 fm
98.8 fm
90.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
91.8 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
101.8 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
102.1 fm