Untuk biaya pemugaran dari Masjid Nurul Firdaus sendiri mencapai Rp 1,5 miliar, dan biaya tersebut sepenuhnya ditanggung oleh seorang wakif atau pmemberi wakaf. Masjid Nurul Firdaus buka setiap hari selama 24 jam, sehingga pengunjung dapat mengunjunginya kapanpun.
Bangunan masjid yang berada di tepi jalan raya utama ini dikatakan Fatoni menjadi masjid ampiran, yang mana masjid ini kebanyakan jemaah kebanyakan para musafir yang mampir menunaikan salat hingga beristirahat sejenak di teras masjid.
"Karena masjid ini berada di pinggir jalan, konsepnya 24 jam. Jadi pagar dibuka terus. Kalau toko modern saja bisa buka 24 jam, kenapa masjid tidak?" kata Fathoni.
Upaya memakmurkan masjid terus dilakukan takmir. Selain ibadah wajib, masjid itu digunakan untuk berbagai kegiatan kajian. Selama Ramadhan berbagai kegiatan turut digelar di masjid tersebut.
Fatoni menjelaskan bahwa bangunan masjid yang terletak di pinggir jalan utama biasa disebut sebagai masjid ampiran, di mana mayoritas jemaahnya adalah para musafir yang singgah untuk melaksanakan salat kemudian beristirahat sebentar di teras masjid.
"Karena masjid ini berada di pinggir jalan, konsepnya 24 jam. Jadi pagar dibuka terus. Kalau toko modern saja bisa buka 24 jam, kenapa masjid tidak?" kata Fathoni.
Takmir masjid tersebut terus berupaya untuk memakmurkan Masjid Nurul Firdaus.
Masjid tersebut digunakan sebagai tempat ibadah rutin, selain itu beberapa kegiatan termasuk kajian juga dilakukan disana. Selama bulan Ramadhan, berbagai acara juga diadakan di masjid tersebut.
Penulis : Zulfa Abdat