5 Contoh Cerita Liburan saat Lebaran yang Berkesan untuk Tugas Sekolah

16 April 2024 12:17 WIB
Ilustrasi contoh cerita liburan saat Lebaran.
Ilustrasi contoh cerita liburan saat Lebaran. ( Pixabay)

Sonora.ID - Contoh cerita liburan saat Lebaran biasanya menjadi tugas yang diberikan guru kepada siswa setelah libur Lebaran selesai.

Tugas untuk membuat contoh cerita liburan saat Lebaran ini dapat mengasah pola pikir dan kemampuan menulis para siswa.

Namun, masih banyak siswa yang kebingungan merangkai kata untuk membuat contoh cerita liburan saat Lebaran.

Sonora telah merangkum 5 contoh cerita liburan saat Lebaran sebagai referensi dikutip dari berbagai sumber.

1. Liburan di Rumah Bersama Sepupu

Liburan Lebaran kali ini terasa sangat menyenangkan. Meskipun di rumah saja, tapi aku senang karena sepupuku dari Jakarta bernama Ihwan datang ke rumah bersama orang tuanya.

Ihwan adalah anak dari tanteku, dan kami akan menghabiskan waktu liburan Lebaran ini bersama. Kedatangan Ihwan membuat suasana rumah yang semula sepi menjadi lebih ramai dan seru.

Saat Ihwan tiba di rumah, aku langsung mengajaknya untuk merencanakan petualangan di halaman rumah. Di sana, kami akan mendirikan tenda kecil sebagai markas untuk bermain.

Keesokan harinya, aku dan Ihwan memulai petualangan kami dengan menyusuri setiap sudut rumah sebelum akhirnya berkemah di tenda kecil yang kami dirikan di halaman.

Saat malam tiba, kami duduk bersama di samping tenda dengan menatap langit malam yang penuh bintang. Bersama dengan keluarga, kami berbagi cerita dan tawa untuk menghangatkan suasana.

Aku menikmati liburan Lebaranku saat bersama Ihwan. Meskipun hanya sebentar, tetapi kenangan indah bersama Ihwan dan keluarga tidak akan pernah aku lupakan.

Baca Juga: 5 Contoh Ikrar Halal Bihalal di Sekolah untuk Guru yang Berkesan

2. Jalan-jalan di Yogyakarta

Keluarga saya dan saya pergi ke rumah nenek saya di Yogyakarta bulan lalu. Itu merupakan perjalanan pertama saya ke kota ini. Kami pergi ke sana dua hari setelah upacara wisuda kakak saya di Semarang.

Kami sampai di Yogyakarta pada malam hari. Kami menghabiskan satu minggu tinggal di rumah nenek saya yang berjarak 5 menit jalan kaki dari jalan Malioboro.

Pada pagi hari pertama, kami masih terlalu lelah setelah perjalanan panjang dari Semarang ke Yogyakarta.

Jadi kami memutuskan untuk tetap di rumah untuk mengisi tenaga kami. Saya berjalan jalan di lingkungan rumah bersama kakak saya untuk merasakan bagaimana rasanya berada di Yogyakarta.

Pada hari kedua, kami semua pergi ke jalan Malioboro. Kami sekeluarga pada akhirnya membeli beberapa oleh-oleh berupa tas, gantungan kunci, makanan dan beberapa dagangan lainnya untuk dibawa kerumah saat kami pulang.

Pada hari ketiga, kami pergi ke beberapa tempat wisata dan kuliner makanan seperti Taman Sari dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Resto Makanan khas Yogya seperti Gudeg.

Saya menyadari bahwa ternyata Yogyakarta sangat panas pada siang hari, inilah alasannya mengapa kami memutuskan untuk menghabiskan lebih banyak waktu di dalam bangunan ber-AC seperti ini.

Baca Juga: 3 Teks MC Halal Bihalal Sekolah yang Singkat dan Mudah Dihafal

3. Liburan di Rumah Nenek

Untuk mengisi liburan panjang lebaran Idul Fitri, saya dan orangtua memilih liburan di rumah nenek. Ada banyak kegiatan yang seru dan menyenangkan selama liburan di rumah nenek.

Seperti bermain umpet di petak sawah yang berlumpur. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan memancing ikan di kolam.

Selama liburan sekolah di kampung halaman itu, ada banyak kegiatan yang seru dan menyenangkan yang penulis rasakan.

Salah satunya penulis berkenalan dengan teman-teman baru di kampung. Sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga yang berada di kelas menengah ekonomi ke bawah. Orangtua mereka bermata pencaharian sebagai petani.

Beberapa saat kemudian, Ayah dan ibuku mengajak aku untuk pergi ke kebun di belakang rumah nenek. Tampak berbagai pohon buah-buahan di belakang rumah nenek yang sangat rimbun.

Tampak pula buah nanas dan buah sirsak yang sudah matang. Dengan bantuan ayah, aku pun bisa memetik buah nanas dan buah sirsak.

Sehabis memetik buah-buahan tersebut, aku pun mandi. Tak lama kemudian, ayah dan ibuku menyuruh aku untuk pamit kepada nenek.

Nenek pun tersenyum bahagia ketika aku bersalaman dengan nenek dan meminta ijin pamit untuk pulang kembali ke kota. Tak lupa kemudian, nenek memberiku uang Rp40.000. Aku pun sangat bahagia.

Baca Juga: 40 Contoh Ucapan Halal Bihalal Idul Fitri 2024 yang Berkesan

4. Mengunjungi Rumah Masa Kecil di Momen Lebaran

Liburan Lebaran tahun ini, orang tua saya memutuskan untuk Lebaran di kampung halaman nenek yaitu di daerah Cimahi, Bandung.

Dikarenakan tahun lalu sudah Lebaran di Jakarta yaitu tempat tinggal keluarga kami, maka keputusan ayah memilih pulang ke Cimahi merupakan hal yang ditunggu-tunggu.

Saya senang sekali setiap pulang ke rumah nenek di Cimahi. Sebab daerah tersebut menyimpan banyak kenangan masa kecil yang indah dan tak akan pernah terlupakan.

Sebelum pulang ke Cimahi, saya dan Ibu sudah berkemas serta membeli beberapa bingkisan Lebaran untuk keluarga nenek dan teman-temanku di sana sebagai buah tangan.

Sejak lahir sampai duduk di bangku sekolah dasar, saya memang menjadi bagian dari warga Cimahi. Dahulu, saya mempunyai teman-teman sebaya yang sering bermain bersama di sana.

Mereka adalah Putri, Ila, dan Nina. Ketiga teman-teman itu rumahnya dekat dengan kediaman nenek karena bertetangga. Hampir setiap hari, mulai dari berangkat sekolah, bermain di siang hari, sampai mengaji sore, kami bertiga selalu bersama-sama.

Ketika bulan puasa, setiap hari kami mengaji sore dan pulangnya singgah ke kebun kakek untuk sekadar mencari buah-buahan yang bisa dipetik untuk berbuka puasa.

Terkadang saat malam takbiran menjelang Lebaran, kami bertiga berinisiatif mengirim makanan dalam rantang ke rumah-rumah tetangga untuk saling mencicipi menu Lebaran.

Di Lebaran tahun ini, saya mempersiapkan bingkisan khusus untuk ketiga teman. Mulai dari kue-kue sampai pakaian dengan corak sama supaya bisa dipakai bersamaan saat Lebaran.

Kami berempat tidak pernah putus hubungan dan selalu berkomunikasi lewat pesan singkat atau media sosial.

Bahkan setiap kali memasuki bulan puasa, mereka bertiga selalu menanyakan hal sama. Apakah saya akan pulang ke Cimahi atau tidak ketika Lebaran.

Setiap kali saya bilang akan pulang ke Cimahi, mereka bertiga dan keluarganya selalu menyambut kedatangan keluarga kami dengan penuh kehangatan, selayaknya keluarga sendiri.

Hal itulah yang selalu berkesan di dalam hati saya dan keluarga, bahkan seringkali berat hati jika meninggalkan Cimahi untuk kembali pulang ke Jakarta.

Saya senang sekali, karena libur Lebaran tahun ini banyak menghabiskan waktu di kampung halaman nenek yaitu di rumah masa kecilku.

Selain berkumpul keluarga, saya juga bisa kembali bernostalgia bersama ketiga teman-teman sambil bermain dan keliling Cimahi sampai Bandung.

Rumah nenek itu, akan selalu menjadi saksi bisu betapa bahagia dan hangatnya kehidupan bertetangga kami yang rukun, sehingga selalu dibuat rindu untuk kembali pulang ke sana.

5. Pergi ke Kebun Binatang

Semasa liburan hari Raya Idul Fitri kemarin, saya dan keluarga pergi berkunjung ke Kebun Binatang Gembira Loka. Saya sangat menyukai hewan karena itu saya sangat senang ketika ayah mengajak saya ke kebun binatang esok harinya.

Esok paginya, saya sudah siap-siap untuk pergi. Ibu pun menyiapkan bekal dan cemilan untuk disantap di sana jika lapar.

Kami berangkat sejak pagi supaya sesampainya di sana belum terlalu panas dan masih sedikit sepi. Dari rumah, kira-kira perlu waktu sekitar 1 jam perjalanan karena banyak sekali menemui lampu merah.

Sesampainya di depan kebun binatang, ayah pergi ke loket untuk membeli dua tiket masuk. Kemudian kami pun masuk ke dalam kebun binatang. Di sana, saya melihat banyak jenis hewan yang ada di dalam kandang.

Saya juga melihat akuarium besar berisi ikan-ikan unik berukuran jumbo. Belum lagi di kandang yang terletak di bawah juga ada beberapa hewan buas seperti buaya. Rasanya seram sekali tapi menyenangkan.

Saya juga melihat badak yang sedang membuka mulutnya. Mulut badak tersebut sangat besar. Para pengunjung pun dilarang untuk berada terlalu dekat dengan pagar kandang.

Meski setiap pagar telah menggunakan pagar besi kuat, tentunya demi keselamatan para pengunjung harus berada pada jarak yang aman.

Ketika hari mulai siang, udara pun semakin panas dan matahari mulai terik. Saya dan ayah kemudian beristirahat sambil menikmati cemilan yang dibuatkan ibu.

Kami pulang sekitar pukul 1 siang. Rasanya sangat menyenangkan. Saya ingin kembali berkunjung ke kebun binatang berikutnya.

Demikian 5 contoh cerita liburan saat Lebaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan pengalaman siswa.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm