Bebby Tekankan Kontrol Sosial Masyarakat Dalam Mencegah LGBT

6 Maret 2025 09:43 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalbar, yaitu Komitmen Bersama Pendegahan Bersama Paham LGBT di Lingkungan Pendidikan yang digelar di Gedung Guru Kalbar, Selasa (4/3/2025).
Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalbar, yaitu Komitmen Bersama Pendegahan Bersama Paham LGBT di Lingkungan Pendidikan yang digelar di Gedung Guru Kalbar, Selasa (4/3/2025). ( )


Pontianak, Sonora.ID – Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Bebby Nailufa sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kalbar, yaitu Komitmen Bersama Pendegahan Bersama Paham LGBT di Lingkungan Pendidikan yang digelar di Gedung Guru Kalbar, Selasa (4/3/2025).

Bebby Nailufa mengatakan bahwa saat ini anak–anak sebenarnya membutuhkan bimbingan dan arahan sehingga kecenderungan mereka ke arah negatif bisa dikembalikan lagi seperti di awalnya.

“Dengan adanya Perda yang terabaikan yaitu Perda perlindungan guru. Kita berharap pemkot yang sempat ada berdiskusi tentang ini. Ada beberapa pasal yang bisa direvisi, “ucap Bebby.
Dia mengajak semua pihak bersama – sama pemerintah kota dan legislatif dalam mengawal agar meminimalkan permasalahan anak–anak khususnya LGBT.

Menurutnya, harus ada kontrol sosial di tengah–Tengah masyarakat maupun sekolah. Misalkan tren saat ini di medsos, laki–laki menggunakan Lipglos, lama–kelamaan dibiarkan dan jadi tren.

Baca Juga: Bupati dan Wakil Bupati Malang 2025-2030 Siap Berjuang Wujudkan Kabupaten Malang Makmur Berkelanjutan

“Hal–hal seperti ini karena pembiaran, kebiasaan dan tidak adanya kontrol sosial di masyarakat. Pembiaran kepedulian orang tua terhadap hal–hal kecil ini sehingga memperbesar permasalahan ini. Ini yang harus sebenarnya terdeteksi sedini mungkin,“ jelasnya.

Peran orang tua sangat penting, kemudian peran keluarga, dan kontrol sosial dari teman-teman sangat penting.

“Walaupun tidak secara gamblang, tapi dapat memberikan info ke guru BK bahwa ada hal – hal yang mencurigakan atau yang harus diperhatikan di lingkungan sekolah mereka,“tutupnya.

Bebby menekankan juga penting sekali untuk megaktifkan kembali fungsi guru BK. Dia menambahkan, pintu masuknya permasalahan–permasalahan yang ada pada anak adalah melalui Guru BK.

“Kami juga menilai perlunya dibuat lagi fungsi Guru BK, ini. Bagaimana fungsi guru sebagai tenaga kerja pendidik benar – benar diPush lagi, “terang Bebby.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm