Lestari Forum 2025: 77,5% Masyarakat Sudah Terapkan ESG, tapi Hanya 18% yang Paham Konsepnya

19 Maret 2025 12:52 WIB
VP Sustainability Wisnu Nugroho (kanan), Senior Manager EY Indonesia Climate Change and Sustainability Services Ika Merdekawati (tengah), dan Moderator Lestari Forum 2025 Cindy Permadi (kiri), dalam Lestari Forum Studio 2 Menara Kompas, Jakarta Pusat (27/02/2025).
VP Sustainability Wisnu Nugroho (kanan), Senior Manager EY Indonesia Climate Change and Sustainability Services Ika Merdekawati (tengah), dan Moderator Lestari Forum 2025 Cindy Permadi (kiri), dalam Lestari Forum Studio 2 Menara Kompas, Jakarta Pusat (27/02/2025). ( )

Jakarta, Sonora.ID – Sebuah survei terbaru dari Litbang Kompas mengungkap bahwa 77,5% masyarakat telah menerapkan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance) dalam kehidupan sehari-hari seperti memilih transportasi ramah lingkungan dan produk berkelanjutan.

Namun, hanya 18% yang benar-benar memahami konsep ESG secara mendalam.

Data ini dipaparkan dalam Lestari Forum 2025 yang bertajuk“Building Resilience Through Inclusivity”, yang digelar di Studio 2 Menara Kompas, Jakarta Pusat (27/02/2025).

Forum ini menghadirkan Founder Green Network Asia Jalal, Deputy General Manager Litbang Kompas BE Satrio, serta Senior Manager EY Indonesia Climate Change and Sustainability Services Ika Merdekawati.

Baca Juga: Pastikan Sejalan dengan Upaya Pelestarian Lingkungan, Wali Kota Malang Tinjau Lokasi Pembangunan Drainase Kawasan Soekarno-Hatta

Acara ini juga menandai peluncuran Lestari Awards 2025.

Selain itu, BE Satrio juga memaparkan bahwa 72,1% responden percaya sertifikasi ESG mencerminkan keseriusan perusahaan terhadap keberlanjutan.

Mayoritas masyarakat juga mendukung pemberian sanksi lebih berat bagi perusahaan yang melanggar standar ESG.

Media monitoring Litbang Kompas menunjukkan bahwa ESG memainkan peran penting dalam dua sektor utama:

Perbankan: Berperan dalam pembiayaan hijau (green financing) dan kebijakan kredit berkelanjutan.
Properti: Berkontribusi pada efisiensi energi dan penggunaan material ramah lingkungan.
 
Inklusi sebagai Kunci Ketangguhan

Dalam sesi berikutnya, Jalal menegaskan bahwa keberagaman bukan sekadar elemen kosmetik, tetapi harus diterjemahkan dalam keragaman kognitif yang benar-benar didengar.

Keputusan yang lebih inovatif dan efektif hanya dapat lahir dari organisasi yang memberi ruang bagi berbagai perspektif.

Namun, banyak organisasi masih terjebak dalam ketidakadilan epistemik, di mana pandangan dari kelompok tertentu diabaikan.

Hal ini menghambat ketangguhan organisasi dalam menghadapi tantangan.

Dengan memastikan semua suara memiliki bobot yang sama, organisasi dapat menjadi lebih adaptif dan bahkan anti-fragile, yakni semakin kuat setelah menghadapi krisis.

Untuk mewujudkan ketahanan yang sesungguhnya, organisasi perlu:

Baca Juga: Lirik Lagu Aku Wanita yang Dipopulerkan Oleh Bunga Citra Lestari 

Membangun tata kelola yang inklusif, dengan mengakomodasi kepentingan semua pemangku kepentingan.
Menjamin keberagaman di semua tingkat organisasi,bukan hanya sebagai formalitas.
Menghapus ketidakadilan epistemik, sehingga semua gagasan dapat dipertimbangkan secara setara.
Memanfaatkan kecerdasan kolektif, agar organisasi lebih siap menghadapi risiko global dan lokal.

Inklusivitas bukan sekadar nilai moral, tetapi strategi esensial untuk membangun organisasi yang benar-benar tangguh dan berkelanjutan di tengah ketidakpastian global.

VP Sustainability Wisnu Nugroho memberikan sambutan untuk para tamu di Lestari Forum 2025

Lestari Awards 2025 Jadi Bukti Nyata Kepemimpinan dalam Keberlanjutan

Memenangkan Lestari Awards 2025  adalah pengakuan atas komitmen nyata perusahaan dalam membangun masa depan yang lebih lestari.

Penghargaan ini juga bukan hanya tentang apresiasi, tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif:

Meningkatkan Reputasi – Perusahaan yang unggul dalam praktik keberlanjutan lebih dipercaya oleh konsumen, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan.

Meningkatkan Kepercayaan Publik – ESG bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.

Pengakuan ini menunjukkan bahwa perusahaan Anda tidak sekadar berbicara, tetapi telah mengambil langkah konkret.

Daya Saing yang Lebih Kuat – Investor dan pelanggan kini lebih cenderung memilih bisnis yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan dan sosial.

Inspirasi bagi Industri – Menjadi pemenang berarti membuktikan bahwa keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab, tetapi juga peluang inovasi dan pertumbuhan bisnis.

Selain itu, para pemenang juga akan diberikan kesempatan yang lebih luas lagi terkait penghargaan dari Lestari Awards 2025, pelatihan, hingga peluang untuk ikut dalam ajang penghargaan berskala global.

"Pemenang akan mendapat media exposure, kemudian trofi sebagai simbol berkelanjutan, pelatihan yang dikerjasamakan antara UNDP dan beberapa Lembaga akademi Indonesia terkait SDGs, hingga kesempatan ke forum yang lebih luas (AEPIC), forum untuk ESG Impact di level regional," urai Wisnu Nurgoho, VP Sustainability KG Media.

Lestari Awards pun menjadi panggung teladan dari beragam aksi nyata keberlanjutan untuk dikenal secara luas oleh publik.

Pendaftaran Lestari Awards 2025 telah dibuka sejak 20 Februari 2025 hingga 13 Juli 2025 mendatang dilestari.kgmedia.id/award.

Daftarkan inisiatif terbaik Anda di Lestari Awards 2025 dan sebarkan inspirasi aksi keberlanjutan lebih luas lagi!

Baca Juga: Pastikan Sejalan dengan Upaya Pelestarian Lingkungan, Wali Kota Malang Tinjau Lokasi Pembangunan Drainase Kawasan Soekarno-Hatta

Tentang Lestari Awards Lestari

Awards merupakan bagian dari Lestari Summit, platform yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem keberlanjutan.

Sebagai bagian dari Asia ESG Positive Impact Consortium (A-EPIC), ajang ini menjadi penghubung bagi perusahaan, UMKM, dan organisasi sosial untuk mendapatkan pengakuan serta kesempatan pengembangan kapasitas.

Dengan dukungan dari asesor independen dan mitra strategis, Lestari Awards bertujuan untuk memperkuat praktik keberlanjutan di Indonesia dan membawa inisiatif lokal ke tingkat global.

Baca Juga: Sekda Edward Candra Mengajak Pelajar untuk Berpartisipasi Menjaga Kelestarian Bumi

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
x