Surabaya, Sonora.ID - Tekan tingginya angka risiko ibu hamil, aplikasi e-Detik dan BUAIAN menjadi inovasi untuk kesehatan ibu hamil di Indonesia.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ajak masyarakat luas untuk memanfaatkan aplikasi inovatif milik Dinas Kesehatan Jatim.
Ajakan ini secara khusus diperuntukkan kepada para ibu hamil untuk menggunakan aplikasi elektronik Deteksi Risiko Tinggi Ibu Hamil (e-Detik) dan aplikasi Bunda Anak Impian (BUAIAN) yang disampaikan saat peringatan Hari Kesehatan Sedunia, pada Senin (7/4) di Surabaya.
Kedua aplikasi tersebut nantinya dapat membantu untuk mendeteksi risiko tinggi yang dimiliki oleh ibu hamil dan tentunya dapat digunakan secara mandiri oleh para ibu.
Dilansir dari Kominfo Jatim, Khofifah menyampaikan bahwa hal tersebut juga mengacu terhadap data dari World Health Organization (WHO) yang menunjukkan bahwa hampir 300.000 ibu setiap tahunnya kehilangan nyawa yang disebabkan oleh kehamilan atau persalinan.
e-Detik menjadi salah satu inovasi terbaru dari Dinkes Jatim yang dilahirkan untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu di wilayah Jawa Timur.
Aplikasi e-Detik dapat memantau kondisi dari ibu hamil, termasuk perkembangan dan juga keluhan yang dirasakan ibu hamil.
Keluhan yang dirasakan dikhawatirkan dapat menjadi tanda bahaya bagi ibu hamil, sehingga kondisi ibu hamil akan dipantau dengan baik melalui data yang dapat diisi secara mandiri.
Kondisi ibu hamil akan diamati oleh pendamping masing-masing, baik melalui seorang kader maupun tenaga kesehatan.
Dengan pendampingan tersebut, tanda bahaya yang dirasakan oleh ibu hamil dapat dideteksi secara langsung dan diedukasi untuk mendapatkan arahan segera diperiksa ke tenaga kesehatan.
Di sisi lain, BUAIAN adalah aplikasi yang diperkenalkan oleh Pemprov Jatim untuk menekan angka kematian pada ibu hamil.