Palembang – Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan (Karantina Sumsel) terus mendorong penguatan literasi perkarantinaan melalui program Praktisi Mengajar di Universitas Sriwijaya (Unsri).
Inisiatif ini merupakan bagian dari sinergi berkelanjutan antara Barantin dan dunia pendidikan tinggi di Sumatera Selatan.
Kepala Karantina Sumsel, Sri Endah Ekandari, menyampaikan bahwa keterlibatan Karantina sebagai pengajar praktisi merupakan upaya memperluas pemahaman publik, khususnya mahasiswa, terkait pentingnya sistem perkarantinaan dalam menjaga ketahanan pangan dan ekosistem pertanian serta perikanan.
“Program ini bukan sekadar penyampaian teori, tapi juga berbagi pengalaman langsung dari lapangan yang sangat berharga untuk mahasiswa,” ujar Endah di Palembang, Kamis (24/4/2025).
Baca Juga: Ratu Dewa Hadiri Apel Gabungan Pengamanan Kunjungan Presiden RI di Palembang
Sesi praktisi mengajar ini telah berlangsung pada Selasa (22/4) di Fakultas Pertanian Unsri, Indralaya, dengan partisipasi mahasiswa dari Prodi Proteksi Tanaman, Hama Penyakit Tumbuhan, Agroekoteknologi, hingga Teknologi Hasil Perikanan.
Empat narasumber dari Karantina Sumsel yang terlibat yaitu:
Mereka membawakan materi tentang peran strategis karantina dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)serta praktik teknis perkarantinaan di lapangan, yang menjadi aspek penting dalam perlindungan sumber daya hayati dan ketahanan pangan nasional.
Endah menambahkan bahwa peran Karantina bukan hanya sebagai pelindung pertanian dan perikanan, tapi juga sebagai fasilitator perdagangan yang memastikan kelancaran arus logistik domestik dan ekspor-impor tetap aman dari ancaman OPT.
“Ke depan, kami berharap program ini bisa diperluas ke universitas lain di Sumsel sebagai bagian dari edukasi berkelanjutan dan penguatan SDM perkarantinaan sejak dini,” tutupnya.
Baca Juga: Lomba Baca Surat Al-Fatihah, PWI Sumsel Dorong Generasi Qur’ani di Palembang
Penulis Achmad Aulia