Jakarta,Sonora.Id – Pendiri sekaligus Wakil Ketua Dewan Pengawas Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jusuf Wanandi, menyampaikan pandangan optimistis terhadap stabilitas ekonomi Indonesia dan potensi besar dari program-program pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Ia menilai bahwa meskipun terdapat sejumlah tantangan, fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat dan menjanjikan.
Hal ini dituangkannya dalam tulisan opini berjudul " My personal take on President Prabowo’s achievements and challenges” yang terbit media berbahasa Inggris, The Jakarta Post.
“Indikator-indikator ekonomi menunjukkan fundamental ekonomi makro negara tetap stabil,” kata Jusuf seperti dikutip dari artikelnya, Rabu (30/4).
Ia merujuk pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai sekitar 5 persen serta defisit anggaran yang tetap terjaga di bawah 3 persen.
Menurutnya, kebijakan fiskal yang disiplin telah menciptakan ruang bagi Bank Indonesia untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan lebih lanjut. Ia juga menyoroti keberhasilan pemerintah dalam penjualan obligasi negara, yang mengalami kelebihan permintaan hingga tiga kali lipat, sebagai cerminan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi nasional.
Di tengah berbagai kebijakan baru, Jusuf menyoroti pentingnya program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dinilainya memiliki potensi besar untuk mendukung ekonomi nasional. Ia menyebut bahwa jika dikelola dengan baik, program ini bisa menjadi motor pertumbuhan baru yang menciptakan dampak berganda (multiplier effect), mulai dari peningkatan konsumsi pangan lokal hingga penciptaan lapangan kerja.
“Jika bisa dikelola dengan baik, program MBG punya dampak positif pada pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. Ia menambahkan, program ini juga berpeluang meningkatkan sumber pendapatan masyarakat, terutama di sektor pertanian dan UMKM penyedia bahan pangan lokal.
Jusuf pun mendorong agar pemerintah memberikan penjelasan menyeluruh kepada publik tentang desain dan implementasi program MBG serta hasil-hasil dari efisiensi anggaran yang dilakukan. Transparansi ini penting untuk menumbuhkan kepercayaan publik dan menjaga kesinambungan dukungan terhadap program-program pemerintah.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan harapannya agar komunikasi publik dari pemerintahan Prabowo diperkuat. Menurutnya, komunikasi yang efektif dan terkoordinasi langsung dengan Presiden akan sangat membantu dalam memperkuat sentimen positif di pasar dan memastikan pesan-pesan pembangunan tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
“Komunikasi yang efektif harusnya terasosiasi dengan Presiden langsung,” kata Jusuf, seraya mengingatkan pentingnya koordinasi antar kementerian dalam menyampaikan program prioritas pemerintah.
Ia menyambut baik rencana pembentukan satuan tugas (satgas) komunikasi oleh Presiden Prabowo, yang disebutnya sebagai langkah strategis untuk memperkuat kepercayaan publik dan memperbaiki persepsi pasar.
Dengan penguatan komunikasi dan pelaksanaan program-program unggulan yang akuntabel, Jusuf meyakini bahwa stabilitas ekonomi Indonesia akan tetap terjaga, bahkan bisa menguat dalam jangka panjang.