Dalam tinjauannya, Gubernur Herman Deru menyatakan optimisme bahwa proyek ini — yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) — akan rampung tepat waktu pada akhir 2026 dan mulai beroperasi pada awal 2027.

 

“Saya optimis proyek ini bisa selesai akhir 2026, dan awal 2027 sudah bisa dioperasikan. Ini penting untuk mempercepat distribusi batubara melalui jalur khusus,” ujar Herman Deru.

 

 

Peninjauan dilakukan bersama sejumlah pejabat Pemprov Sumsel seperti Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Ir. Basyaruddin Akhmad, Kepala Bappeda Regina Aryanti, serta jajaran PT KAI Divre III Palembang. Rombongan berangkat dari Stasiun Kertapati sekitar pukul 09.10 WIB.

 

Sebelum meninjau langsung ke lokasi pembangunan, Herman Deru mendengarkan paparan progres di panel both proyek. Ia juga menyaksikan aktivitas alat berat dan para pekerja yang terus bergerak menyelesaikan tahap konstruksi.

 

Proyek ini ditargetkan dapat meningkatkan kapasitas angkut batubara dari sebelumnya 8 juta ton menjadi 40 juta ton per tahun. Dengan jalur khusus ini, pengangkutan batubara akan lebih banyak menggunakan kereta api, sehingga dapat mengurangi beban lalu lintas jalan raya dan meminimalisir risiko kecelakaan.

 

“Kita dorong investor bangun jalan khusus dari tambang ke dermaga. Harapannya, pada 2027 angkutan batubara sudah maksimal melalui jalur khusus, tanpa mengganggu masyarakat,” tegasnya.

 

 

Tak hanya dari sisi efisiensi logistik, Gubernur juga menyoroti pentingnya aspek ramah lingkungan dan keselamatan dalam operasional terminal ini.

 

Selain meninjau Terminal Keramasan, Gubernur dan rombongan juga mengunjungi fasilitas seaway di kawasan Jalan Lintas Timur Palembang–Prabumulih, tepatnya di Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir.

 

Sebagai informasi, groundbreaking pembangunan Terminal Bongkar Muat Batubara Keramasan (TBB Keramasan) telah dilakukan sejak Jumat, 14 Juli 2023.

 

Proyek ini diprakarsai oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui kolaborasi dengan anak perusahaannya, KAI Logistik, serta mitra PT Sentosa Laju Sejahtera. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi rantai logistik pertambangan yang terus berkembang.