Jatim Bergerak Serentak! Sekdaprov Bersama PPPS 2025 Menuju Generasi Emas Tanpa Stunting

12 Juni 2025 13:25 WIB
Adhy Karyono Membuka Penilaian Kinerja PPPS Kabupaten/Kota 2025 Dengan Ajakan Kuat Berkolaborasi Bersama.
Adhy Karyono Membuka Penilaian Kinerja PPPS Kabupaten/Kota 2025 Dengan Ajakan Kuat Berkolaborasi Bersama. ( Dokumentasi Yanu/JNR)
 
Surabaya, Sonora.ID - Jatim bergerak serentak, Sekdaprov bersama PPPS 2025 menuju generasi emas tanpa stunting
 
Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Adhy Karyono, membuka Penilaian Kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) Kabupaten/Kota Tahun 2025 dengan ajakan kuat berkolaborasi bersama pada Selasa (10/6), di Surabaya. 

Adhy mengajak serentak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dan terus berinovasi demi mewujudkan Jatim sehat, hebat, cerdas dan berkualitas. Jawa Timur digadang-gadang menjadi kunci yang membentangkan jalan menuju Indonesia Emas 2045 atas penurunan angka stunting yang dicapai. 

Penilaian ini menjadi kesempatan untuk mengevaluasi pencapaian Jatim sekaligus menjadi forum berbagi ilmu, pengalaman dan sinergi yang memperkuat komitmen bersama untuk Jatim dengan nol stunting.

Data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menampilkan angka 14,7% untuk angka prevalensi stunting Jatim 2024. Angka tersebut menandai penurunan 3% dari tahun sebelumnya yang membawa Jatim ke posisi kedua terbaik se-Indonesia.

Kerja keras seluruh pihak diapresiasi secara penuh dalam pencapaian ini. Meski demikian, stunting tetap menjadi ancaman serius karena pengaruhnya terhadap pertumbuhan fisik dan kognitif anak, yang berdampak pada produktivitas di masa yang akan datang.

Strategi utama yang digulirkan adalah aksi konvergensi, sebuah pendekatan lintas sektor yang menyatukan pemerintah, swasta, akademisi, hingga organisasi masyarakat.  

"Pemerintah tidak dapat menjalankan upaya pencegahan dan penurunan stunting secara sendiri. Karenanya dibutuhkan dukungan mitra pembangunan, seperti sektor swasta atau public private partnership, akademisi atau universitas organisasi masyarakat," tuturnya. 

Pengelolaan intervensi gizi, kinerja tim penurunan stunting di kabupaten/kota, serta dukungan mitra pembangunan dan inovasi lokal menjadi isu perbincangan utama dalam kegiatan Penilaian Kinerja PPPS kali ini.

Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, melibatkan perwakilan dari 38 wilayah, dengan peserta diskusi dari berbagai kalangan, termasuk universitas, mitra strategis, Ormas, tidak lupa anggota dari Tim Percepatan Penurunan Stunting Jatim.

Berakhirnya Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tidak menghilangkan posisi penurunan stunting sebagai prioritas utama pemerintah pusat. Evaluasi seperti PPPS hadir untuk melanjutkan realisasi nol stunting melalui pengukuran efektivitas kedepannya. (rhl/lnis)

 

Oleh: Rahil Kamilia Sa’idah

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm