Nggak Cuma Bikin Happy, 5 Manfaat Mendengarkan Musik Bagi Kesehatan

17 Desember 2021 10:24 WIB
Ilustrasi mendengarkan musik
Ilustrasi mendengarkan musik ( Pixabay)

Sonora.IDYang umum kita ketahui musik memang berperan penting dalam kehidupan terutama memengaruhi pikiran, mood, dan perilaku seseorang secara instan.

Lebih dari itu, ternyata musik juga punya segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.

Perpaduan irama dan lirik dalam musik diketahui dapat meningkatkan kesehatan fisik, mental, hingga emosional orang yang mendengarkannya.

Sebuah studi berjudul “The psychological functions of music listening” mengatakan bahwa salah satu fungsi musik yang paling penting adalah untuk menciptakan perasaan kohesi atau keterhubungan sosial.

Banyak bukti yang menguatkan teori bahwa musik menjadi cara yang ampuh untuk menyatukan orang misalnya, lagu kebangsaan yang berhasil menghubungkan orang banyak, lagu protes membangkitkan rasa tujuan bersama, lagu cinta membantu ikatan calon pasangan, hingga lagu pengantar tidur memungkinkan orang tua dan bayi.

Lalu, bagaimana dengan manfaat musik bagi kesehatan tubuh? Simak penjelasan manfaat mendengarkan musik bagi kesehatan berikut.

Meningkatkan kemampuan kognitif

Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Washington menunjukkan bahwa memberikan serangkaian permainan dengan musik pada bayi 9 bulan dapat meningkatkan perkembangan kognitifnya.

Seorang Pakar terapi musik dan founder The British Society for Music Therapy, Juliette Louise Alvin, dalam bukunya, Music Therapy, juga menjelaskan bahwa musik menghasilkan rangsangan ritmis untuk organ pendengaran manusia.

Diantara sekian banyak jenis musik, banyak penelitian yang membuktikan bahwa musik klasik dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak.

Baca Juga: Tak Hanya sebagai Hiburan, Ini Cara Jaga Kesehatan Mental dengan Musik

Meningkatkan daya ingat

Terkadang mendengarkan musik memicu kita untuk mengingat memori atau momen tertentu dalam hidup yang mungkin sempat kita lupakan.

Bagitu juga dengan kemampuan untuk menghafal.

Dalam sebuah studi berjudul “The cognitive effects of listening to background music on older adults: processing speed improves with upbeat music, while memory seems to benefit from both upbeat and downbeat music”, peneliti memberi beberapa orang tugas yang mengharuskan mereka membaca dan kemudian mengingat daftar kata-kata pendek.

Mereka yang mendengarkan musik klasik mengungguli mereka yang bekerja dalam diam atau hanya dengan white noise.

Dalam penelitian lain, para peneliti mengembangkan studi bahwa musik dapat membantu daya ingat pada orang dengan gangguan kognitif seperti Alzheimer. Dari sebanyak 89 orang demensia tahap awal yang ikut dalam penelitian, kelompok yang bernyanyi dan mendengarkan musik menunjukan daya ingat yang lebih baik.

Meringankan depresi dan kecemasan

Manfaat musik lainnya adalah mengatasi atau mengelola stres. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mendengarkan musik akan lebih cepat pulih dari stres yang dialami dibandingkan mereka yang tidak.

Ini karena mendengarkan musik akan mengurangi pelepasan hormon kortisol atau hormon stres dalam tubuh. Selain itu, manfaat musik juga dapat mengurangi gejala depresi.

Sebuah ulasan penelitian berjudul “Reviewing the Effectiveness of Music Interventions in Treating Depression” menyimpulkan bahwa mendengarkan musik, terutama klasik yang dikombinasikan dengan jazz, memiliki efek positif pada gejala depresi, apalagi bila diimbangi dengan beberapa sesi konsultasi dengan terapis musik bersertifikat.

Mengatasi gangguan tidur

Gangguan tidur seperti insomnia, berpotensi menurunkan kualitas hidup karena saat kekurangan tidur, biasanya orang akan mudah lelah, sering lupa, hingga kelihangan tenaga.

Bagi orang dewasa, mendengarkan musik yang menenangkan selama 45 menit sebelum beristirahat, ternyata dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

Melansir laman resmi Sleep Foundation, mendengarkan musik atau lagu yang menenangkan sebelum tidur dapat membuat saraf parasimpatis yang mengontrol jantung dan organ vital jadi lebih rileks.

Hasilnya, detak jantung dan pernapasan jadi lebih lambat, tekanan darah turun, dan otot-otot di tubuh tak lagi tegang. Dengan begitu, tubuh Anda jadi lebih siap beristirahat.

Namun, pilihlah musik dengan alunan yang lembut dan pelan. Selain itu, hindari mendengarkan musik menggunakan headset atau earphone sebelum tidur.

Mengurangi kejang pada penderita epilepsi

Sebelum mengalami kejang, biasanya penderita epilepsi akan merasakan aliran listrik tertentu di otak.

Nah, mendengarkan musik klasik diduga dapat mencegah munculnya aliran listrik yang dapat memicu kejang tersebut. 

Menurut penelitian yang dipresentasikan pada American Psychological Association, saat mendengarkan musik, pola gelombang otak orang-orang dengan epilepsi berbeda dengan mereka yang tidak memiliki penyakit itu. Dan hal tersebut bisa membantu para terapis untuk mengurangi kejang pada penderita epilepsi.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini Cara Gunakan Musik Untuk Bawa Kekayaan Menurut Fengshui

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm