Sonora.ID - Pemerintah sudah melakukan antisipasi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 setelah Natal dan tahun baru, karena momen ini biasanya dijadikan sebagai momen untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat terdekat.
Meski Covid-19 di Indonesia sempat turun dan terkendali, tetapi varian baru dari luar negeri yang disebut sebagai varian Omicron menjadi sorotan belakangan ini karena berhasil lolos masuk ke Indonesia dan jumlahnya pun mulai meningkat.
Seiring dengan jumlah Omicron yang bertambah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga adalah Koordinator Penanganan PPKM wilayah Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan persyaratan masuk ke tempat publik akan diperketat.
Sebelumnya, masyarakat yang sudah divaksin minimal 1 kali bisa masuk ke tempat publik, saat ini aturan diperketat menjadi harus sudah divaksin 2 kali.
“Persyaratan masuk ke tempat publik akan diperketat, hanya yang sudah vaksinasi dua kali dapat beraktivitas di tempat publik,” ungkapnya dalam konferensi pers virtual seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Saat ini, pemerintah juga tengah mengusahakan percepatan untuk booster alias vaksin dosis ketiga, khususnya untuk masyarakat yang tinggal di wilayah Jabodetabek.
Semua langkah tersebut dilakukan sambil tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Meski demikian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bahkan hingga 100 persen di tengah kondisi Omicron yang terus meningkat.
Sebelumnya, disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria bahwa temuan kasus Covid-19 di sekolah yang menggelar belajar tatap muka sudah mencapai 15 sekolah pada hari Minggu, 16 Januari 2022 kemarin.
Baca Juga: Waspadai Omicron, Gubernur Sumsel Minta Masyarakat Maksimalkan Daya Tahan Tubuh
“Itu totalnya ada 19 kasus, sekarang jadi 15 sekolah, terakhir ada 11 sekolah,” ungkap Riza.
Dari total 19 kasus tersebut, 16 di antaranya adalah peserta didik, sedankan sisanya adalah pendidik atau guru.
Masih dikutip dari sumber yang sama, berdasarkan pantauan ditemukan beberapa pihak yang terlihat tidak patuh menjalankan protokol kesehatan ketika PTM 100 persen ini dijalankan.
Hal tersebut sama sekali bertolak belakang dengan kondisi Omicron yang saat ini sedang melonjak.
Bahkan ketika Luhut menegaskan akan ada aturan yang diperketat, tetapi di sisi lain PTM di DKI Jakarta masih berjalan 100 persen.
Diketahui bahwa pada 15 Januari 2022, lonjakan pasien Omicron mencapai 720 pasien, dengan rincial 567 kasus impor atau dari pelaku perjalananl luar negeri, sedangkan 153 kasus lainnya adalah transmisi lokal.
Riza pun menyadari bawha angka tersebut bukan angka yang sedikit.
Baca Juga: Menko: Kasus Omicron Indonesia Didominasi Dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri