Sebagian orang suka mendengarkan musik sembari beraktivitas. Earphone atau AirPods sudah terpasang dan musik dinyalakan.
Namun tanpa sadar, Anda memutar musik dengan volume cukup keras. Kemudian, ini terjadi selama berjam-jam dan hampir setiap hari.
Studi menunjukkan, mendengarkan musik terlalu keras bisa memicu kehilangan pendengaran dan masalah memori.
Sebaiknya kurangi kebiasaan mendengarkan musik dengan volume keras dan turunkan tingkat volume hingga ramah buat telinga.
Kekurangan Cairan
Seperti yang diketahui, tubuh manusia terdiri dari 70 persen air, sehingga konsumsi air yang cukup, sangat penting bagi tubuh, termasuk menjaga fungsi otak.
Cobalah untuk mulai membiasakan minum air dengan membawa tempat minum ke mana-mana agar tidak dehidrasi.
Mengonsumsi Makanan Tinggi Garam
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal terbaru Nature Neuroscience menunjukkan bahwa manusia akan kehilangan fungsi otak jika sering mengonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi.
Profesor Bryce Vissel, direktur pusat ilmu saraf di Universitas Teknologi Sydney, mengatakan studi terbaru ini menunjukkan bagaimana garam menyebabkan disfungsi kognitif.
"Ini menunjukkan bahwa garam menyebabkan perubahan kekebalan yang mendalam di usus yang efeknya menjadi autoimun pada otak," katanya.
Baca Juga: Seberapa Lancar Kerja Otakmu? Coba Selesaikan 5 Teka-Teki Berikut Ini dengan Cepat!
Terlalu Banyak Konsumsi Gula
Selain makanan tinggi garam, kebiasaan lain yang harus dihindari adalah mengonsumsi terlalu banyak gula. Hal itu karena sel-sel otak bisa mengalami peradangan.
Oleh karena itu, perlu mulai batasi konsumsi gula sejak dini. Meski sedang marak dengan minum-minuman boba dan es kopi kekinian, kamu tetap harus menguranginya atau bisa memilih yang sedikit gula.
Merokok
Banyak penelitian dan studi yang menunjukkan bahwa merokok dapat merusak fungsi otak.
Terutama saraf di area otak yang mengatur keseimbangan, dan fungsi motorik.
Maka dari itu, perlu untuk mulai meninggalkan kebiasaan merokok jika tak ingin merusak fungsi otak lebih jauh.
Kecanduan Media Sosial
Studi dari Center for Research on Media, Technology, and Health di University of Pittsburgh pada Desember 2016 menyebutkan, kecanduan media sosial membuat orang mudah depresi, stres, dan kehilangan konsentrasi.
Pecandu media sosial mudah sekali teralihkan ketika ada notifikasi masuk dari salah satu media sosialnya.
Ketika membuka media sosial, pengguna menjadi tidak bisa fokus dengan aktivitas yang seharusnya dikerjakan.
Mereka juga mudah kehilangan mood hanya karena unggahan status atau foto teman media sosialnya.
Stres
Tidak banyak yang tahu bahwa stres merupakan kondisi yang rentan karena bisa memicu kerusakan fungsi otak.
Bahkan stres juga bisa membuat kemampuanmu untuk belajar dan mengingat menjadi sulit.
Maka dari itu, sebisa mungkin perbaiki kondisi mood-mu secara teratur, dengan bercerita ketika ada persoalan, tidak menyalahkan diri atas keadaan, dan melakukan hal positif.
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Sekarang, Ternyata Otak Manusia Adalah Obat Kuat Paling Manjur di Dunia