Pemimpin Akur tapi Pendukung Masih Ribut? Gerindra: Prabowo Tak Mau Bangsa Terbelah

25 April 2022 11:00 WIB
Jokowi dan Prabowo
Jokowi dan Prabowo ( Kompas.com)

Sonora.ID - Suasana politik pada tahun 2019 silam ternyata masih membekas pada beberapa pihak, bahkan setelah kedua pihak yang menjadi calon presiden di tahun tersebut sudah menjadi rekan kerja saat ini.

Baik Presiden Joko Widodo dengan mantan calon presiden, Prabowo Subianto, saat ini sudah duduk pada pemerintahan yang sama dengan perannya masing-masing.

Namun, bagaimana para pendukungnya?

Dikutip dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebutkan bahwa Indonesia harus memiliki pemimpin yang menjunjung persatuan, tak ada lagi pihak yang mementingkan harga diri dan kepentingan pribadi.

Ia juga yakin bahwa alasan itu yang mendasari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk menjaga persatuan bangsa setelah Pilpres 2019 berakhir.

Hal itu terlihat dari keputusannya untuk menjadi bagian dalam Kabinet Kerja Jokowi-Ma’ruf Amin dengan menduduki posisi Menteri Pertahanan.

Jika flashback pada masa itu, pembelahan yang terjadi di masyarakat dan mengancam persatuan bangsa terlihat sangat nyata, sehingga Prabowo sama sekali tidak menginginkan hal itu.

“Karena itu, beliau memutuskan untuk menjaga persatuan ini dengan bersama-sama membangun pemerintah di bawah kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin,” tegas Muzani.

Muzani sadar bahwa langkah yang diambil oleh Prabowo memang tidak langsung menuai dukungan dari para pendukungnya.

Baca Juga: No Tipu-Tipu, Ini 11 Orang Indonesia yang Benaran Punya Pesawat Jet Pribadi! Ada Raffi Ahmad?

Namun, Prabowo memiliki pemikiran yang memprioritaskan persatuan, sehingga akhirnya saat ini suasana menjadi kondusif.

“Pemimpin kita terdahulu telah memberi teladan penting dalam menjaga persatuan bangsa. Sebagai contoh, Bung Karno memilih meninggalkan Istana Bogor daripada melawan rezim Orde Baru ketika itu,” sambungnya.

Berkaca dari sejarah persatuan Indonesia, agaknya tidak perlu dan tidak mungkin perbedaan 01 dan 02 yang terjadi di tahun 2019, terus terjadi dan dipelihara hingga saat ini, mengingat pemimpinnya pun sudah menjadi rekan kerja.

Keputusan yang diambil Prabowo dinilai untuk menjaga persatuan kesatuan rakyat dan bangsa.

“Tidak mungkin perbedaan antara 01 dan 02 itu terus dipelihara, karena kita harus menyongsong masa depan,” tegas Muzani.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta Apresiasi 4 FKTP Yogyakarta

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
88.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.8 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm