Kendati begitu rupanya, perilaku sang pria berumur 42 tahun itu juga dipengaruhi karena ia menderita gangguan jiwa.
Kemudian, tersangka tinggal bersama korban di rumah tersebut selama 12 tahun terakhir setelah suaminya meninggal.
Nahasnya, polisi juga menemukan fakta bahwa putri dari sang ibu itu mengajukan laporan orang hilang pada akhir Mei setelah dia gagal menghubunginya.
Kemudian, tersangka mengatakan ibu mereka meninggalkan rumah dan belum kembali.
Sementara itu, para tetangga menyebutkan bahwa tersangka yang dimaksud memiliki watak serius dan sering mengumpulkan barang bekas di pekarangan rumahnya di Taman Kerian.
Mereka juga pernah melihat bahwa tersangka sempat ditemukan membunuh seekor kucing yang masuk ke pekarangan rumahnya beberapa tahun lalu.
"Dia (tersangka ) orang pendiam, serius dan tidak suka bergaul dengan warga sekitar.
"Dalam sepekan terakhir ni, kami tidak mendengar sebarang suara apakah ketukan atau jeritan seperti biasanya pada rumah korban hingga polisi tiba," katanya.
Jauh sebelum kejadian berlangsung, sang tetangga yang identitasnya tidak mau diungkap itu mengaku sering mendengar suara korban yang bernyanyi dan menjerit.
"Biasanya kami selalu dengar suara 'auntie' (korban) menyanyi dan kadangkala menjerit, namun sejak beberapa hari lalu, seperti senyap.
"Hingga Sabtu sore saat anggota polisi mendatangi kediaman korban, barulah kami tahu ternyata ini akibat korban dibunuh oleh anaknya sendiri," katanya ditemui media lokal Malaysia, dilansir TribunManado.
Sebagai informasi, pekarangan rumah korban kelihatan tidak terurus dan dipenuhi banyak barang bekas yang dikumpulkan pelaku.
Baca Juga: Tersangka Pemutilasi RHW di Apartemen Kalibata City Merupakan Pasutri