Sedangkan ikan lele yang dibudidayakan bisa memiliki kandungan omega 6 yang lebih tinggi.
Rasio perbandingannya omega 6 dan omega 3 pun bisa mencapai 10:1. Karena itu baiknya batasi konsumsi ikan lele dalam sehari sehingga tidak menumpuk lemak omega 6.
Baca Juga: Ibu-ibu Tolong Jangan Sepelekan, 5 Hal yang Pantang Dilakukan di Rice Cooker! Keluarga Bisa Celaka
Mengandung Logam
Masalah lain yang bisa muncul pada ikan lele adalah banyaknya kandungan logam, terlebih pada ikan yang dibudidayakan.
Ikan lele yang dibudidayakan dengan cara yang salah, seperti pemberian makan dan kolam yang kotor akan membuat ikan memiliki banyak bakteri, kuman, serta logam berat.
Saat dikonsumsi, kandungan logam pada ikan akan berpindah dan mengendap dalam tubuh, sehingga bisa memicu munculnya kanker dan juga tumor.
Pemeliharaan lele memang terbilang mudah, namun untuk lele yang sehat harus sangat diperhatikan. Ikan lele ini hidup dengan memakan segala yang ada di sekitarnya.
Meningkatkan risiko penyakit jantung
Bahaya lain dari konsumsi lele adalah dapat meningkatnya risiko penyakit jantung. Hal ini dikarenakan oleh proses pengolahan ikan lele yang menggunakan minyak.
Bahaya bagi tubuh menjadi berlipatganda dan dapat memicu penyumbatan pada pembuluh arteri jantung.
Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pada jantung, termasuk serangan jantung.
Pertumbuhan Sel Abnormal
abnormal didapat jika penggunaan minyak bekas yang sangat sering digunakan untuk keperluan rumah tangga.
Seperti halnya penggunaan saat mengolah ikan lele menjadi masakan. Minyak bekas atau minyak jelantah mempunyai kandungan radikal bebas yang cukup tinggi.
Penggunaan ini akan berakibat fatal saat menggunakannya secara terus menerus. Munculnya sel abnormal dapat disebabkan karena banyaknya lemak jenuh yang ada pada minyak bekas.
Sifat karsigonik bisa dibilang menjadi pemicu terjadinya sel abnormal itu sendiri.