Pontianak, Sonora.ID - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), H. Sutarmidji, S.H., M.Hum menjadi Keynote Speaker Seminar Kedaerahan dengan tema "Pemilu Damai Menuju Tahun 2024, Menyongsong Tahun Politik yang Berkualitas dan Berintegritas serta Mencerdaskan" yang digagas oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMAPOL) Fakultas Fisipol Universitas Tanjungpura Pontianak bertempat di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat. Minggu (28/5/2023).
Dalam sambutannya Gubernur Sutarmidji menjelaskan bahwa tema Seminar Daerah yang diambil kali ini sangat menarik.
Dimana ketika berbicara dunia politik ini, dirinya sudah melakoninya selama 42 tahun yakni sejak tahun 1981.
Walaupun sebelumnya dirinya adalah tenaga pengajar di Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura Pontianak.
"Saya memberanikan diri untuk langsung terjun ke dunia politik. 7 tahun menjadi anggota DPRD, 5 tahun menjadi Wakil Walikota, 10 tahun menjadi Walikota dan sekarang menjadi Gubernur", ungkapnya.
Dirinya menilai bahwa kualitas dari Pemilu dari waktu ke waktu tergantung dari sejauh mana kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara.
Hiruk pikuk tentang Pemilu berkualitas, berintegritas dan mencerdaskan buat penyelenggara harus memperoleh kepercayaan yang maksimal dari masyarakat.
Kemudian Gubernur Kalbar mengingatkan Partai Politik untuk bersikap dewasa, dimana hal yang menarik apabila Partai Politik memberikan pembekalan atau pendidikan yang matang kepada para anggota maupun kadernya terutama yang mau menjadi anggota legislatif atau eksekutif, yakni pimpinan daerah.
Baca Juga: Ini Penyebab Pendaftaran Bacaleg Sepi Peminat Diawal
"Selama Penyelenggara Pemilu, apabila tingkat kepercayaan masyarakat tinggi maka kualitas dari Pemilu itu akan semakin baik, tapi kalau tingkat kepercayaan masyarakat rendah maka sehebat apa pun orang yang lahir dari konstelasi itu seperti anggota DPR/DPRD, Kepala Daerah, itu tidak akan bisa menjadikan pemimpin - pemimpin yang berintegritas", terangnya.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Kalbar juga mengakui bahwa dirinya selalu percaya akan hasil survey, dan selalu menganalisis itu.
Pria kelahiran Pontianak ini juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah empat kali melakukan survey, walaupun dirinya incumbent.
"Dimana ketika sewaktu Pemilihan Walikota yang pertama sebelum pemilihan, kami berada di angka 72 sampai 74 persen sedangkan lawan hanya berkisar di 20 %. Dari pertimbangan tersebut saya memutuskan untuk maju menjadi Walikota dan berhasil mendapatkan suara sebesar 34 %. Kemudian pada Pemilihan Walikota untuk Periode kedua kami tidak berkampanye, karena kami sudah mensurvey calon-calon lainnya hanya mendapatkan persentase 10 persen, dan hasilnya Alhamdulillah waktu itu bersama Pak Edi Kamtono mendapatkan suara sebesar 52 %. Ini penting, untuk mengetahui dimana kelemahan kita, apa isu yang menarik, semuanya harus kita ketahui supaya masyarakat mendapatkan pemahaman dan pendidikan yang benar", ungkapnya.
Baca Juga: Pendaftaran Resmi Ditutup, KPU Kalsel Terima Berkas Bacaleg 18 Parpol
Selanjutnya berbicara tentang lawan politik, Sutarmidji mengingatkan untuk bersikap dewasa. Dirinya mengatakan bahwa dalam politik, musuh politik itu bisa menjadi sahabat yang sangat akrab.
"Jangan menjadikan lawan politik itu musuh, tapi diajak diskusi, adu argumen saja, dimana kebanyakan orang beranggapan beda partai adalah beda musuh, jangan seperti itu. Persaingan itu jangan membodohi masyarakat, buat cerdas, jelaskan apa adanya, sampaikan dengan santun. Mari tampilkan politik yang mampu melahirkan output berintegritas", harapnya.
Sebelum mengakhiri pidatonya Gubernur Kalbar mengungkapkan bahwa seminar-seminar seperti ini bagus untuk diadakan dan meminta para mahasiswa serta juga melibatkan para pelajar yang SMA/SMK, dan kalau perlu berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dengan menyusun program kedepan, agar tidak terkesan dadakan, dirinya juga mengharapkan kepada para mahasiswa untuk terus berkiprah, dan menjadi bagian untuk melahirkan Pemilu yang berkualitas, berintegritas, dan mencerdaskan.
Baca Juga: Pendaftaran Resmi Ditutup, KPU Kalsel Terima Berkas Bacaleg 18 Parpol
"ini yang harus menjadi tekad dari para nahasiswa. Saya minta untuk memahami dan mengikuti, perpolitikan ini supaya kita melahirkan pemimpin - pemimpin yang betul-betul bisa membawa perubahan daerah ini. Untuk itulah saya membuat Laboratorium Pemerintahan Daerah. Hal ini agar para mahasiswa, pelajar lebih memahami tentang bagaimana Penyelenggaraan Pemerintahan, seperti membuat APBD, nembuat Perda, dan lain sebagainya, supaya ketika mengkritik Pemerintah memiliki dasar yang jelas", pungkasnya.
Di tempat yang sama, Dekan Fisipol UNTAN menjelaskan bahwa Kegiatan Seminar Kedaerahan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Program BEM Fisip Untan itu sendiri dalam rangka membangun, menciptakan, untuk sistem pemilihan legislatif, kepala daerah, Kabupaten/Kota, Provinsi serta Presiden, DPD, itu yang disebut dengan berkualitas, berintegritas dan mencerdaskan.
"Tema ini sangat bagus sekali karena itulah makna dan tujuan dari dunia pendidikan, yang membentuk orang-orang yang ada didalamnya yang menjadi peserta pada Pemilu tahun 2024 ini, dimana tetap diingat bahwa di dalam dunia pendidikan diharapkan orang-orang yang terlibat didalamnya itu harus punya etika politik karena itu adalah dasar dari perguruan tinggi dalam dunia pendidikan mengharapkan bagaimana sebuah pertarungan dunia politik dalam merebut, mempertahankan, atau mendapatkan sebuah kekuasaan itu dengan cara-cara yang santun", papar DR. Herlan, S.Sos, M.Si.
Lanjutnya Dekan Fisipol Untan ini juga mengungkapkan bahwa adanya gagasan dari Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Fisip Untan dalam menyelenggarakan Seminar Kedaerahan, Kalimantan Barat pada khususnya untuk menunjukkan kepada Indonesia bahwa Kalimantan Barat itu masyarakatnya penuh dengan kesantunan, rasa kebanggaan, cerdas pada saat melakukan pemilihan.
"Pemilu 2024 akan tetap terjadi dan dihadapi oleh semuanya, oleh karena itu kita berharap, kita harus mampu bersinergi bersama-sama membangun proses demokrasi ini agar tidak ada halangan, tidak ada konflik dan sebagainya, dan juga berharap Kalbar ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain bahwa dalam sistem demokrasi ini menjadi daerah yang memiliki kemampuan, kesantunan, kehormatan dalam proses pemilihan umum di tahun 2024 ini, Mari kita sama-sama wujudkan Kalbar ini Harmonis, Damai, dalam menghadapi Pemilu 2024", jelasnya.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (HIMAPOL) Fisip Untan, yang juga selaku Penyelenggara Kegiatan Seminar Daerah tersebut mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya atas kehadiran Gubernur Kalimantan Barat sebagai Keynote Speaker.
Seminar Kedaerahan yang diselenggarakan ini bertujuan untuk menjalankan Visi dan Misi dari HIMAPOL BERANI, yaitu Bersinergi, Aktif, Berlandasan Intelektual.
Baca Juga: Hindari Kepadatan Lalu Lintas, Partai Gelora Jabar Datangi KPU Jabar Tidak Bawa Pendukung
"Jadi Seminar Kedaerahan Ini merupakan bukti nyata kami selaku Mahasiswa Ilmu Politik untuk mengawal Demokrasi yang ada di Bumi Kalimantan Barat ini supaya terciptanya Pemimpin di masa depan yang berkualitas, berkapasitas, berintegritas, serta Mencerdaskan dan membuat kemajuan bagi daerah kita tercinta yaitu Kalimantan Barat ini, Selain itu seminar Kedaerahan ini kami adakan untuk peserta umum se- Mahasiswa Universitas Tanjungpura", jelas Syahrul.
Seminar Daerah yang digagas oleh Himapol Fakultas Fisipol Universitas Tanjungpura Pontianak dihadiri oleh Dekan Fakultas Fisipol Untan, Dr. Herlan, S.Sos, M.Si, beserta Jajarannya, Para Narasumber yang terdiri dari Ketua KPU Kota Pontianak, Deni Mulyadi, Perwakilan Ketua Bawaslu, Mursyid Hidayat, Pengamat Politik dari Fisipol Untan, Dr. Jumadi, Perwakilan Kapolda Kalbar, Perwakilan dari 18 Partai Politik yang diundang, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM); Universitas Tanjungpura dan BEM Fisip Untan, Ketua Umum HIMAPOL Fisip Untan, Syahrul, beserta jajaran Panitia serta Para Mahasiswa dan Peserta Seminar Daerah yang hadir.
Baca Juga: Ini Penyebab Pendaftaran Bacaleg Sepi Peminat Diawal