Find Us On Social Media :
Pemotor menaiki trotoar karena tidak adanya penghalang trotoar di Cililitan. ((KOMPAS.com/ RYANA ARYADITA UMASUGI ))

Hati-hati, Motor yang Suka Lewat Trotoar Bisa Kena Denda 500 Ribu

Sienty Ayu Monica - Senin, 10 Februari 2020 | 19:00 WIB

Sonora.ID - Masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang menggunakan trotoar untuk menghindari kemacetan lalu lintas dan kepentingan lainnya. Hal tersebut tidak dibenarkan.

Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), trotoar sejatinya merupakan salah satu hak dari pejalan kaki.

Bagi pengendara yang tidak mengutamakannya, bakal terjerat hukuman pidana atau denda Rp 500.000.

Baca Juga: Berikut Besaran Denda Tilang Elektronik (ETLE) Untuk Pengendara Motor

"Sebagaimana tertulis pada pasal 106 ayat dua (2), setiap pengendara kendaraan bermotor di jalan itu wajib mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda. Bagi yang melanggar, bakal ditindak petugas," kata Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono melalui keterangan tertulis, Jakarta, Senin (10/2/2020).

Adapun hukuman bagi pengguna kendaraan itu sesuai dengan pasal 284 yang berbunyi, "pengendara kendaraan bermotor yang tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki atau sepeda, diancam dengan denda lima ratus ribu rupiah (Rp 500.000,-) atau kurungan maksimal dua bulan".

Baca Juga: Hati-hati! Main Hp di Jalan Bisa Kena Tilang Elektronik dan Denda

"Dijalanan itu ada hak-hak pengguna jalan lain, jadi jangan merasa jalanan punya kita sendiri. Hormati dan hargai hak pengguna jalan lain agar tercipta keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas," kata dia.

Terkait hak dari pejalan kaki, tertulis di pasal 131 UU No 22/2009 tentang LLAJ sebagai berikut;

  1. Pejalan Kaki berhak atas ketersediaan fasilitas pendukung yang berupa trotoar, tempat penyeberangan, dan fasilitas lain.
  2. Pejalan Kaki berhak mendapatkan prioritas pada saat menyeberang Jalan di tempat penyeberangan.
  3. Dalam hal belum tersedia fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pejalan Kaki berhak menyeberang di tempat yang dipilih dengan memperhatikan keselamatan dirinya.
 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Ayo Sobat Lantas, Bersama Kita Wujudkan Indonesia Tertib Tahun 2020. . Ingat ya sobat lantas, bahwa di jalanan itu ada hak-hak pengguna jalan lain, jadi jangan merasa jalanan itu punya kita sendiri. Hormati dan hargai hak pengguna jalan lain, agar tercipta keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas. . Pada pasal 106 ayat (2) mewajibkan setiap pengendara kendaraan bermotor di jalan wajib mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda. Undang-undang ini pun telah mengatur pidana terkait pasal 106 ayat (2) pada pasal 284. . Pada pasal 284, pengendara kendaraan bermotor yang tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki atau sepeda, diancam dengan denda lima ratus ribu rupiah (Rp 500.000,-) atau kurungan maksimal dua bulan. . Jadi Sobat Lantas, ayo bersama-sama kita wujudkan Tahun 2020 menuju Indonesia Tertib, demi Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran berlalu lintas. . Stop Pelanggaran ????️ Stop Kecelakaan ????️ Keselamatan untuk Kemanusiaan Indonesia Tertib, Tahun 2020 . #ntmcpolri #stoppelanggaran #stopkecelakaan #keselamatanuntukkemanusiaan #indonesiatertib2020

A post shared by NTMC POLRI (@ntmc_polri) on