Find Us On Social Media :
Ilustrasi dampak berpikir negatif. (Freepik.com)

Berbahaya bagi Otak, Negative Thinking Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

Kumairoh - Sabtu, 20 Juni 2020 | 09:25 WIB

Sonora.ID - Dalam sebuah studi baru, para peneliti di University College London mengatakan mereka telah menemukan pemikiran negatif berulang dikaitkan dengan penurunan kognitif, jumlah yang lebih tinggi dari deposit protein berbahaya di otak, dan akibatnya risiko demensia yang lebih besar.

“Depresi dan kecemasan di usia paruh baya dan usia lanjut sudah diketahui sebagai faktor risiko demensia. Di sini, kami menemukan bahwa pola berpikir tertentu yang terlibat dalam depresi dan kecemasan dapat menjadi alasan mendasar mengapa orang dengan gangguan tersebut lebih mungkin untuk mengembangkan demensia, ” Natalie L. Marchant , DPhil, penulis utama penelitian Universitas College London.

Dalam melakukan penelitian ini, para peneliti merekrut lebih dari 300 orang di atas usia 55 tahun.

Selama periode 2 tahun, para peserta penelitian diminta untuk menjawab pertanyaan yang menunjukkan bagaimana perasaan mereka tentang pengalaman negatif.

Baca Juga: Waspada, Ruam di Kulit Dicurigai Jadi Gejala Infeksi Virus Corona

Pertanyaan-pertanyaan difokuskan pada pola-pola yang sering terlihat dalam pemikiran negatif berulang, seperti perenungan peristiwa masa lalu atau khawatir tentang masa depan.

Fungsi kognitif para peserta, termasuk perhatian, bahasa, kognisi spasial, dan perhatian, dinilai.

Selain itu, 113 dari peserta memiliki scan PET untuk mengukur jumlah deposit tau dan amiloid di otak mereka. Kedua protein ini dapat menumpuk di otak dan menyebabkan penyakit Alzheimer.

Para peneliti menemukan bahwa para partisipan yang menunjukkan tingkat pola pikir negatif berulang yang lebih tinggi memiliki lebih banyak penurunan kognitif dan penurunan daya ingat.

Mereka juga lebih mungkin daripada peserta yang tidak memiliki pola berpikir negatif berulang-ulang untuk memiliki deposit amiloid dan tau di otak mereka.

"Kami mengusulkan bahwa pemikiran negatif berulang dapat menjadi faktor risiko baru untuk demensia karena dapat berkontribusi pada demensia dengan cara yang unik," kata Marchant.