Find Us On Social Media :
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Freepict.com)

Epidemiologi Sebut Orang yang Sudah Divaksin Masih Bisa Tertular Covid-19, Kok Bisa?

Muhamad Alpian - Jumat, 8 Januari 2021 | 16:10 WIB

Sonora.ID - Epidemiologi Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengatakan seseorang yang sudah divaksin masih bisa tertular Covid-19.

Hal tesebut bisa terjadi jika orang tersebut tidak benar-benar menjalankan protokol kesehatan yang sudah ditentukan seperti mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak usai disuntik vaksin.

Hal ini bukan karena masih rendahnya efikasi (keampuhan) vaksin, melainkan oleh perilaku dan pemahaman masyarakat yang masih keliru terhadap cara kerja vaksin.

Windhu menjelaskan, butuh 7 hingga 14 hari bagi vaksin Covid-19 untuk bisa menstimulus kemunculan antibodi.

Baca Juga: Epidemiologi Ragukan Efektivitas Vaksin Covid-19, Warga Harus Patuhi Protkes

Karena itu, orang yang disuntik vaksin tetap harus menggunakan masker dalam beraktivitas di esokan harinya.

Jika seorang yang sudah disuntikan langsung berkegiatan tanpa menggunakan masker, tidak menjaga jarak hingga mengabaikan cuci tangan maka kemungkinan besar tertular Covid-19 masih tinggi, lantaran antibodinya belum terbentuk.

“Nanti misalnya ada pemimpin atau tokoh politik yang juga tidak terlalu paham. Dia divaksinasi lalu dia merasa kebal, teledor, buka masker, tidak jaga jarak lalu lusa tertular. Bisa terjadi dong, karena dia buka masker,” kata Windhu kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021)

“Nanti orang mengira efikasi vaksinnya tidak bagus padahal itu karena perilakunya yang salah. Namanya juga kita baru diimunisasi ya harus tunggu sampai antibodi terbentuk,” tutur Windhu.

Baca Juga: Berikut Prosedur Vaksinasi, Penerima Akan Mendapat SMS Blast