Find Us On Social Media :
FOTO : Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir (kanan) Menerima Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA) Vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) yang diserahkan langsung oleh Kepala Badan POM Penny Lukito (kiri), Senin (11/1/2021) / Gun ()

Izin Dari Badan Pom Keluar, Vaksin Covid-19 Siap Digunakan Di Indonesia

Indra Gunawan - Selasa, 12 Januari 2021 | 08:25 WIB

Bandung, Sonora.ID - Indonesia sudah bisa menggunakan Vaksin jadi Covid-19 dengan nama CoronaVac asal Sinovac, setelah dikeluarkannya Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), yang ditetapkan di Jakarta pada Senin, 11 Januari 2021. 

Sebelumnya, pada tanggal 8 Januari 2021, dalam sidang  Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), juga telah memutuskan bahwa baik vaksin CoronaVac, maupun produk Fill and Finish Covid-19 yang dikerjakan di Bio Farma dengan nama Cov2Bio, berstatus Suci dan Halal.
 
Ketetapan ini dituangkan dalam Fatwa Nomor 02 Tahun 2021 Tentang Vaksin Covid-19 Dari Sinovac Life Sciences Co. Ltd. China dan PT Bio Farma (Persero) pada tanggal 11 Januari 2021.
 
Baca Juga: Tiga Kabupaten-Kota di Kaltim Terima Bus Sekolah Dari Kemenhub RI
 
Dengan demikian, Vaksin yang diimpor oleh Induk Holding BUMN Farmasi, memenuhi aspek halal dan  terjamin keamanan, dengan efek samping yang tidak berbahaya, dan bisa diberikan kepada tenaga kesehatan sebagai kelompok prioritas pertama.
 
Izin Penggunaan Darurat ini ditandai dengan adanya nilai efikasi (kemanjuran) setara dengan 65,3% yang diambil dari laporan interim 3 bulan pasca suntikan kedua dari Uji Klinis Fase 3, yang dilaksanakan di Bandung sejak Agustus 2020 yang lalu, yang diberikan kepada 1.620 relawan.  
 
Kepala Badan POM, Penny K Lukito mengatakan bahwa hasil 65,3 persen ini memiliki arti bahwa CoronaVac dapat menurunkan angka kejadian Covid-19 hingga 65,3 persen.
 
Baca Juga: Pemkot Balikpapan Analisa Perkembangan Covid-19, Sebelum Terapkan PSBB
 
“Angka 65,3 persen dari hasil uji klinik di Bandung tersebut menunjukkan, harapan bahwa vaksin ini, mampu untuk menurunkan kejadian penyakit COVID-19 hingga 65,3%,” ujar Penny Lukito.