Find Us On Social Media :
Konsep Blended Learning di sekolah Murid Merdeka. (Tangkap Layar)

Fleksibilitas Pembelajaran Sekolah Murid Merdeka dengan Konsep Blended Learning

Indra Gunawan - Rabu, 10 Februari 2021 | 08:10 WIB

Bandung, Sonora.ID - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak kurang lebih satu tahun lalu telah mengubah cara hidup masyarakat termasuk metode pembelajaran bagi sekolah dan anak.

Jika dahulu kegiatan belajar-mengajar lazim dilakukan secara tatap muka, namun akibat pandemi muncul metode dalam jaringan (daring) atau online.

Ternyata metode pembelajaran daring ini juga mendorong konsep blended learning atau campuran antara online (daring) dan luar jaringan (luring) lahir lebih cepat dari yang direncanakan pemerintah.

Kepala Sekolah Murid Merdeka (SMM), Laksmi Mayesti W mengatakan, konsep blended learning pada dasarnya bertujuan untuk menghadirkan fleksibilitas pembelajaran yang tidak pernah dirasakan murid sebelumnya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Siswa PKL di Lingkungan Sekolahnya Sendiri

"Anak mempunyai kesempatan untuk mengeksplorasi belajar daring secara luas sesuai minatnya, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kebutuhan dan keterampilan sosial lewat pertemuan luring dengan guru dan teman," kata Laksmi dalam siaran persnya kepada Sonora Bandung, Selasa (9/2/2021).

Laksmi melanjutkan, SMM memilih untuk memadukan pembelajaran daring dan luring agar menjadi landasan sekolah di masa depan. Menurutnya perkembangan teknologi yang sangat pesat akan membuat anak semakin banyak berinteraksi dengan aktivitas online yang cukup beragam.

"Dalam penerapan blended learning, SMM mengedepankan proses pembelajaran yang menghadirkan solusi bagi murid dengan menerapkan metodologi yang menyenangkan bukan menakutkan serta membosankan," papar Laksmi.

"Selain itu metodologi yang diterapkan juga mesti bermakna dan berkaitan dengan konteks atau aplikasi di kehidupan sehari-hari," imbuhnya.