Find Us On Social Media :
Unilever. (Kompas.com)

Terus Turun, Bagaimana Sebenarnya Kinerja UNVR?

Ellen May Institute (EMtrade) - Rabu, 19 Mei 2021 | 15:57 WIB

Sonora.ID - Banyak pertanyaan menjurus keluhan tentang harga UNVR yang turun terus. Saat ini harga UNVR 5650, dan sudah turun 30% dari harga tertinggi tahun 2021 di 19 Januari 2021.

Bahkan harga saat ini menyamai level harga UNVR saat jatuh di bulan Maret 2020 lalu. Kenapa harga UNVR bisa turun terus? Memang bagaimana kinerja keuangannya? Apakah masih layak untuk investasi?

Kenapa Turun Terus?

Hal pertama adalah faktor harga komoditas yang meningkat dan menekan margin UNVR. CPO sebagai raw materials Unilever seperti untuk produk personal care, memberi tekanan pada kinerja UNVR karena harganya yang naik.

Harga CPO sudah melesat 30% tahun 2021 dari harga terendahnya di bulan Februari. Harga komoditas juga mendorong peningkatan biaya packaging.

Baca Juga: Bank Jago dan Potensi Bank Digital di Indonesia

Unilever adalah perusahaan di sektor Consumer Goods yang merupakan sektor defensif, dimana akan lebih mampu bertahan kinerjanya pada saat terjadi krisis atau perlambatan ekonomi.

Pada saat ekonomi mulai masuk fase pemulihan, kinerja saham defensif pun bertumbuh. Namun tidak se-signifikan saham cyclical. Saham-saham cyclical mampu membuat turnaround story dari rugi menjadi untung sehingga kinerjanya bisa melesat ratusan persen.

Hal ini yang membuat saham cyclical lebih menarik saat pemulihan ekonomi paska krisis seperti yang diharapkan pada tahun 2021. Hal ini tentu saja berpotensi terjadi rotasi sektor untuk investasi.

Selain itu, saham konsumer cenderung memiliki beta dibawah atau sama dengan satu. Hal ini menunjukan bahwa pergerakannya lebih lambat dibanding IHSG. UNVR sendiri memiliki beta 0.44 sehingga bergerak lebih lambat dibanding IHSG.