Find Us On Social Media :
Kepala OJK KR 2 Jabar Indarto Budiwitono, di Bandung, Rabu (11/5/2022). (Sonora FM Bandung/ Indra Gunawan)

Ekonomi dan Kinerja Lembaga Jasa Keuangan di Jabar Tumbuh Seiring Terkendalinya Pandemi

Indra Gunawan - Rabu, 11 Mei 2022 | 15:35 WIB

Bandung, Sonora.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat stabilitas sektor jasa keuangan hingga Triwulan I 2022 tetap terjaga dan bertumbuh seiring peningkatan fungsi intermediasi di sektor perbankan, non bank dan pasar modal serta menguatnya pasar domestik.

Kondisi stabilitas dan terkendalinya pandemi meningkatkan aktivitas sosial ekonomi masyarakat, mendorong pertumbuhan perekonomian meskipun terdapat peningkatan tensi geopolitik di Eropa dan normalisasi kebijakan moneter global

Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi nasional yang bertumbuh positif sebesar 5,01% (yoy) di TW I 2022, meningkat secara signifikan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar -0,70% (yoy).

"Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pun bertumbuh bahkan lebih besar dari nasional yaitu sebesar 5,61 persen juga meningkat tajam dari periode sebelumnya (TW I 2021) sebesar -0,80 persen (yoy)," ucap Kepala OJK Kantor Regional 2 Jabar Indarto Budiwitono di Bandung, Rabu (11/5/2022).

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Puncak Arus Balik Jabar Mulai Hari Ini dan Besok!

Indikator perekonomian domestik, kata Indarto, terus menunjukkan pemulihan sejalan penurunan jumlah kasus Covid-19 serta vaksinasi dan diharapkan akan terus meningkat seiring dengan pergerakan protokol kesehatan yang tetap berjalan di saat mudik hari besar keagamaan nasional (HBKN) Idul Fitri 1443 H.

Indarto melanjutkan, fungsi intermediasi perbankan pada bulan Maret 2022 kembali mencatatkan tren positif dengan pertumbuhan kredit sebesar 6,67% yoy dengan seluruh kategori debitur mencatatkan kenaikan, terutama UMKM dan ritel. 

Secara sektoral, papar Indarto, mayoritas sektor utama mencatatkan kenaikan kredit, terutama perdagangan, manufaktur, dan rumah tangga. Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,95% yoy. 

"Hal-hal tersebut mencerminkan dukungan perbankan dalam pemulihan ekonomi nasional terus membaik," tegas Indarto.

"OJK juga terus mendorong terbentuknya tingkat suku bunga perbankan yang lebih efisien dimana pada periode pemantauan tingkat suku bunga secara umum masih melanjutkan tren penurunan," imbuhnya.