Find Us On Social Media :
PLN menanam 10.000 bibit pohon mangrove di kawasan Ekowisata Pantai Telok Berdiri, Kecamatan Sei Kakap Kabupaten Kubu Raya, Kalbar (Humas PLN)

Upaya Cegah Abrasi di Lokasi Ekowisata Pantai Telok Berdiri, PLN Tanam 10.000 Pohon Mangrove

Indri Rizkita - Jumat, 17 Juni 2022 | 19:15 WIB


Pontianak, Sonora.ID - Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN akan menanam 10.000 bibit pohon mangrove di kawasan Ekowisata Pantai Telok Berdiri, Desa Sungai Kupah, Kecamatan Sei Kakap Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.

Hal tersebut diungkap General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo, di ruang kerjanya pada Jum'at (17/6).

Selain melakukan penanaman bibit pohon mangrove, pihaknya juga melakukan pembangunan berbagai sarana dan prasarana penunjang lainnya, agar kawasan Ekowisata Teluk Berdiri semakin indah dan menarik untuk dikunjungi.

Baca Juga: Tak Terdampak Penyesuaian Tarif, Intip Daftar Pelanggan Bisnis dan Industri PLN

Kegiatan penanaman bibit pohon mangrove ini sebagai wujud kepedulian PLN terhadap pelestarian lingkungan hidup, agar Pantai Telok Berdiri yang saat ini menjadi salah satu penopang hidup warga Desa Sungai Kupah dapat diselamatkan dari bahaya abrasi.

Ia juga menambahkan, dengan adanya penambahan sarana dan prasarana penunjang wisata di Pantai Telok Berdiri maka kawasan Ekowisata ini diharapkan mampu menarik para wisatawan lokal dan nasional untuk dapat berkunjung kesana.

“Melalui bantuan yang kami berikan lewat program TJSL, kami berharap kawasan Ekowisata Pantai Telok Berdiri juga dapat menjadi sentra pengembangan usaha UKM di Desa Sungai Kupah. Semakin banyak pengunjung yang datang maka pendapatan mereka juga semakin meningkat,” tutur Ari.

Baca Juga: Kampanyekan Electrifying Lifestyle, UMKM di Makassar Dibekali Kompor Induksi

Sementara itu, Ketua Unit Pariwisata BUMDes Tanjung Intan, Desa Sungai Kupah, Usman menyampaikan bantuan yang diberikan PLN sangat bermanfaat bagi pengembangan kawasan Ekowisata Pantai Telok Berdiri.

Diakuinya, selama ini untuk operasional kawasan wisata yang mulai dibangun sejak tahun 2017 ini hanya mengandalkan dari tiket masuk para pengunjung, yang dipungut sebesar Rp 10 ribu per orang.