Find Us On Social Media :
Ilustrasi ()

100 Contoh Kata Baku dan Tidak Baku, Lengkap Beserta Pengertian dan Cirinya

Dita Tamara - Senin, 3 Oktober 2022 | 12:15 WIB

Sonora.ID – Berikut ini 100 contoh kata baku dan tidak baku dalam Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia memiliki sebuah aturan atau pedoman dalam penggunaannya. 

Kata baku adalah kata yang penggunaanya sudah sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa Indonesia yang telah ditentukan. 

Sementara, kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa sudah ditentukan.

Meski begitu, tak sedikit orang yang masih keliru menggunakan kedua jenis kata ini,

Untuk memperbaiki kesalahan yang sering terjadi, berikut ini penjelasan sekaligus contoh kata baku dan tidak baku, simak:

Pengertian kata baku

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), baku diartikan sebagai sesuatu yang pokok atau utama.

Baku menjadi tolak umur untuk kualitas dan kuantitas yang ditetapkan atau bedasarkan kesepakatan dan standar.

Singkatnya, kata baku merupakan kosakata yang sesuai dengan KBBI dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

Penggunaan kata baku ini biasanya digunakan untuk pengungkapan bahasa yang bersifat resmi dalam bentuk surat maupun naskah pidato.

Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Produksi: Pengertian dan Contohnya

Pengertian kata tidak baku

Kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku. Kata tidak baku ini penggunaannya tidak sesuai aturan dan kaidah berbahasa Indonesia yang sudah ditetapkan dalam KBBI.

Kata tidak baku muncul karena dipengaruhi oleh dialek daerah atau kata serapan yang masih asing.

Ciri-ciri kata baku

1. Memiliki bentuk yang tetap.

2. Tidak dipengaruhi bahasa daerah.

3. Tidak dipengaruhi bahasa asing.

4. Bukan merupakan ragam bahasa percakapan.

5. Pemakaian imbuhan dilakukan secara eksplisit.

6. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat.

7. Tidak mengandung makna ganda dan tidak rancu.

8. Tidak mengandung arti pleonasme (menambahkan kata yang sebenarnya tidak diperlukan)

Ciri-ciri kata tidak baku

1. Bentuknya mudah berubah-ubah.

2. Dipengaruhi bahasa daerah.

3. Dipengaruhi bahasa asing.

4. Digunakan dalam percakapan sehari-hari dan bukan konteks resmi.

5. Memiliki arti yang sama dengan bahasa baku.