Find Us On Social Media :
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan jumlah pasien Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang sembuh terus bertambah. (Tangkapan Layar Youtube Kemenkes RI)

Kemenkes: Jumlah Pasien Kasus Gagal Ginjal Pada Anak yang Sembuh Terus Bertambah

Stefani Windi Ataladjar - Kamis, 3 November 2022 | 13:00 WIB

Sonora.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan jumlah pasien Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang sembuh terus bertambah.  

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril melaporkan per tanggal 31 Oktober 2022 tercatat 304 kasus GGAPA yang tersebar di 27 provinsi, dimana 99 pasien atau 33 persen dinyatakan sembuh. Angka ini mengalami kenaikan dalam kurun waktu satu minggu terakhir, dimana angka kesembuhan yang dilaporkan pada 26 Oktober 2022 sebanyak 39 kasus.

''Terjadi kenaikan signifikan selama satu minggu ini dari sebelumnya 20% naik menjadi 33% pasien yang dinyatakan sembuh,'' kata dr. Syahril dalam press conference update penanganan Gangguan Ginjal Akut (AKI) secara virtual.

dr. Syahril menuturkan kasus Gangguan Ginjal Akut pada anak paling banyak terjadi pada anak berusia 1-5 tahun sebanyak 173. Kasus terbanyak tercatat di provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Barat, Banten, dan Bali.

Menurut dr. Syahril, terjadi penurunan kasus GGAPA yang signifikan pada anak setelah adanya Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan per tanggal 18 Oktober 2022 yang meminta tenaga kesehatan dan apotik untuk tidak memberikan obat dalam bentuk sirop kepada masyarakat.

Baca Juga: Akhirnya Pakar Mikro Ekspresi Bicara: ART Ferdy Sambo Stres dan Nervous

Lebih lanjut, kata dr. Syahril, kebijakan antisipatif terus dilakukan Kementerian Kesehatan dalam menekan angka kesakitan dan kematian akibat GGAPA di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mendatangkan ratusan vial obat Antidotum (penawar) Fomepizole injeksi yang didatangkan dari Singapura, Australia, Kanada, dan Jepang.

''Sebanyak 146 vial sudah disebarkan ke 17 rumah sakit di 11 provinsi, sementara 100 vial disimpans ebagai stok di instalasi farmasi pusat,'' tambah dr. Syahril.

Rumah Sakit yang sudah mendapatkan distribusi Fomepizole yaitu RSUD Zainoel Abidin Aceh; RSUP Prof Dr. I.G.N.G. Ngoerah, Bali; RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta; RSAB Harapan Kita, RSUP Fatmawati, dan RSCM Jakarta; RSUP Hasan Sadikin, RSUD Dr. Hafiz dan RSU Hermina Mekarsari, Jawa Barat; RSUD Bangli dan RSUD Dr. Saiful Anwar, Jawa Timur; RSUD Dr. Soedarso Pontianak, Kalimantan Barat; RSUD Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah; RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Sulawesi Selatan; RSUP Dr. M Djamil, Sumatera Barat; RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan; dan RSUP H. Adam Malik, Sumatera Utara.

Baca Juga: Penggantian Kendaraan Listrik Tak Berpengaruh Besar Jika PLN Masih Pakai Batu Bara