Find Us On Social Media :
Mengenal 3 Teori Konflik Menurut Para Ahli Sosiologi Paling Fenomenal (pixabay)

Mengenal 3 Teori Konflik Menurut Para Ahli Sosiologi Paling Fenomenal

Muhammad Aliefuddin Sayyaf - Rabu, 9 November 2022 | 14:45 WIB

Sonora.ID- Berikut ini adalah ulasan tentang apa saja teori konflik menurut para ahli sosiologi yang paling fenomenal.

Setiap manusia yang hidup di dunia ini, pasti pernah mengalami konflik. Baik konflik yang bersifat individu maupun konflik yang terjadi dengan lingkungan sekitarnya.

Karena sifat konflik itu sendiri adalah inheren yang artinya, konflik akan terus dapat terjadi di terjadi setiap ruang dan waktu, di mana saja dan kapan saja. Dalam pandangan ini, masyarakat menjadi arena atau tempat konflik atau pertentangan dan integrasi yang senantiasa berlangsung.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konflik dirumuskan sebagai percecokan; perselisihan; pertentangan; ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama (pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya).

Sedangkan menurut istilah “Konflik” berasal dari bahasa latin yaitu “con” yang berarti bersama. Dan “fligere” yang berarti benturan atau tabrakan.

Dengan berkembangnya waktu terdapat beberapa ahli yang akhirnya membuat suatu teori yang dinamkan teori konflik. Teori ini sudah banyak digunakan sebagai rujukan dalam berbagai macam kegiatan, seperti pendidikan maupun penelitian.

Baca Juga: 7 Contoh Landasan Teori untuk Karya Ilmiah beserta Pengertiannya

Lantas apa saja teori konflik menurut para ahli sosiologi tersebut? Dikutip dari gramedia.com, simak ulasannya berikut ini:

  1. Teori Konflik Karl Marx

Konflik dalam pandangan Karl Marx merupakan suatu bentuk pertentangan kelas. Ia juga memperkenalkan konsep struktur kelas di masyarakat. Masyarakat dilihat sebagai arena ketimpangan (inequality) yang mampu memicu konflik dan perubahan sosial.

Marx melihat konflik di masyarakat berkaitan dengan adanya kelompok yang berkuasa dan dikuasai. Konflik kelas timbul karena adanya pertentangan kepentingan ekonomi. Setidaknya teori Karl Marx menyangkut empat teori dasar berikut ini: