Find Us On Social Media :
Presiden Joko Widodo melakukan meninjau langsung kesiapan dan maupun melihat fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. (Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Jokowi Klaim RSUD Komodo Miliki Peralatan dan Fasilitas yang Lengkap Namun Kurang Dokter

Tito Suhandoyo - Selasa, 9 Mei 2023 | 17:17 WIB

Sonora.ID - Presiden Joko Widodo hari ini melakukan meninjau langsung kesiapan dan maupun melihat fasilitas Rumah Sakit Umum Daerah Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

Dimana RSUD Komodo itu disiapkan juga dalam rangka mendukung perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN tahun 2023.

Dalam kesempatan yang sama Presiden Joko Widodo menilai bahwa sejumlah peralatan di RSUD Komodo sudah bagus dan cukup lengkap untuk penanganan sejumlah penyakit berat.

“Kalau kita lihat peralatan sudah sangat bagus untuk kanker, untuk jantung, stroke, semuanya ada,” kata Presiden Joko Widodo dalam keteranganya kepada awak media selepas peninjauan, selasa (9/5).

Meski demikian, Jokowi  masih melihat kurangnya dokter spesialis, sehingga orang nomor satu di Indonesia itu minta Kementerian Kesehatan dan RSUD Komodo untuk mencarikan dokter spesialis yang daapt ditugaskan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Ikut Arahan Presiden, BPJS Kesehatan Galakkan Transformasi Mutu Layanan

“Ini nanti yang saya kira akan dikejar oleh Kementerian Kesehatan juga oleh RSUD Komodo agar semuanya komplet sehingga penyakit apa pun yang ada di sini tidak usah kita harus ke provinsi atau ke Jakarta, cukup ditangani di tingkat kabupaten,” lanjut Jokowi.

Diketahui sebelumnya, Jokowi telah menggelontorkan Rp220 miliar untuk membangun Rumah Sakit Umum Daerah Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. rumah sakit yang juga sebagai rujukan KTT ASEAN itu dilengkapi 40 kamar rawat inap untuk delegasi KTT ASEAN, kemudian memiliki dua kamar VVIP dan delapan kamar VIP.

Rumah sakit itu juga memiliki alat kateterisasi jantung atau catheterization laboratory. Dimana Alat itudi klaim hanya dimiliki 100 dari 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News