Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Dok. Diskominfo Jabar)

Target Ambisius Jabar Turunkan Angka Kematian Ibu & Bayi hingga 4 Persen

Indra Gunawan - Rabu, 11 Juni 2025 | 11:00 WIB
 
Bandung, Sonora.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) resmi mencanangkan target ambisius, menekan angka kematian ibu dan bayi hingga empat persen dari jumlah nasional.
 
Target ini diumumkan dalam acara Kick Off Intervensi Pencegahan dan Penurunan Kematian Ibu dan Bayi di RSUP dr. Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Selasa (10/6/2025).
 
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang akrab disapa KDM, menyebut bahwa saat ini Jabar menyumbang sekitar 17 persen dari total kematian ibu secara nasional, yakni dari 4.700 kasus. Sementara kematian bayi di Indonesia mencapai 34.000 kasus setiap tahun.
 
“Kita ingin menurunkan semuanya ke angka empat persen,” tegas KDM usai acara.
 
Untuk mencapai target tersebut, Pemprov Jabar akan menggelontorkan insentif bagi tenaga kesehatan, terutama bidan desa, yang mampu mencetak “zero death” dan “zero stunting” di wilayah kerjanya. Bahkan kepala desa dan ketua PKK juga dijanjikan bonus bila sukses mendukung program ini.
 
“Target tersebut akan jadi prioritas tahun ini. Anak-anak Jabar harus sehat, dari balita sampai remaja, bahkan orang tuanya juga,” kata KDM.
 
Dalam pandangan KDM, pembangunan kualitas manusia Jawa Barat harus dimulai dari fondasi paling dasar, yaitu kondisi tubuh dan jiwa yang sehat.
 
“Cageur pikirana, cageur hatena. Kalau sehat, nanti bisa bageur, pinter, singer,” tuturnya seraya menyelipkan filosofi Sunda.
 
KDM juga mengapresiasi langkah konkret Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang telah mendukung program kesehatan di Jabar, termasuk pembiayaan operasi pemisahan bayi kembar siam di RSHS tanpa biaya bagi keluarga pasien.
 
“Sudah saya umumkan di medsos saya. Ada nomor darurat kesehatan yang bisa dihubungi seluruh warga Jabar bila menghadapi kasus-kasus serupa,” ungkapnya.
 
Sebagai langkah awal, program penurunan angka kematian ibu dan bayi akan diuji coba di Kabupaten Bogor, Bandung, dan Garut. Proyek ini melibatkan jaringan rumah sakit, klinik, puskesmas, hingga bidan desa.
 
“Kita evaluasi dalam tiga bulan. Jika berhasil, akan direplikasi ke daerah lain,” kata Menkes Budi.
 
Menkes juga memuji keberanian Jabar yang secara terbuka mengakui tantangan dan langsung bertindak cepat.
 
“Tidak banyak daerah yang berani seperti ini,” katanya.
 
Tak hanya fokus pada angka kematian, Jawa Barat juga menunjukkan capaian positif dalam menurunkan angka stunting, dari 21 persen menjadi 15,9 persen. Menteri Budi berharap capaian ini bisa terus ditekan.
 
“Kalau Jabar bisa di bawah 10 persen, nasional pasti turun di bawah 15 persen,” pungkasnya.