Bagikan :
Sonora.ID - Kemajuan teknologi menghasilkan produk digital yang sangat membantu pekerjaan manusia, bahkan lebih dari membantu, teknologi ini justru menggantikan posisi manusia.
Tidak heran belakangan ini sering terjadi pemutusan hubungan kerja, karena perusahaan sudah tidak membutuhkan manusia dalam jumlah banyak, dan tergantikan oleh robot.
Salah satu produk digital yang paling banyak digunakan adalah smartphone. Benda ini sangat membantu pekerjaan manusia menjadi lebih efektif.
Baca Juga: Anak di Bangku TK dan SD Ternyata Belum Memerlukan Tes Minat dan Bakat
Sesuai dengan namanya, smartphone memiliki kemampuan yang terkadang di luar kemampuan manusia. Maka, pengguna smartphone juga harus menjadi smart people, agar tidak mudah dikendalikan oleh kemajuan teknologi.
Daniel V. Lie sebagai Essential Licensed Trainer (ELT) menjelaskan bahwa, akibat terlalu sering mengandalkan produk digital, manusia mulai malas meningkatkan kemampuan otaknya.
“Karena sudah biasa, tidak ada sesuatu yang luar biasa lagi. Nah, kalau kita terbiasa tidak menggunakan otak kita, terbiasa tidak menggunakannya dengan maksimal, bahaya,” sambung Daniel.
Baca Juga: Tingkatkan Kondisi Keuangan dengan Kenali Enam Langkah Finansial Ini
Pihaknya menegaskan agar manusia jangan sampai tersaingi oleh kinerja produk digital. Manusia harus tetap menggunakan otaknya agar tidak terbiasa mengandalkan teknologi.
Jangan sampai teknologi yang sudah sangat berkembang ini kemudian disia-siakan, dan tidak dimanfaatkan dengan baik, karena manusianya tidak bisa mengimbangi kecerdasan tersebut.
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan menjadi smart people yang tidak mudah dipengaruhi oleh berita-berita bohong, dan berita negatif di luar sana.
Karena dengan menjadi skeptis, manusia tersebut juga akan mendukung perkembangan di negara.
Baca Juga: Bahaya Bagi Tubuh, Ahli Gizi Malaysia Beri Tips Minum Boba yang Aman
“Yuk menjadi smart people yang menuliskan sesuatu, meneruskan sesuatu, membuat konten yang sebaiknya bisa mendukung kemajuan dan pertumbuhan ke arah yang positif,” tambah Daniel.
Daniel menjelaskan bahwa untuk bisa terpapar dampak negatif atau positif dari kemajuan teknologi adalah ada di tangan pengguna smartphone atau digital itu sendiri.
“Kalau kita menerima sesuatu yang sifatnya enggak penting, lebih baik dihapus, dan berhentikan, jangan diteruskan lagi. Kalau perlu saya mengajak untuk unfollow untuk orang yang selalu posting sesuatu yang negatif. Sekali-sekali boleh kok punya ketegasan,” tutup Daniel.
Baca Juga: Lipat Gandakan Pendapatan dengan Cara Kreatif, Apa Kuncinya?
