Bagikan :
Sonora.ID - Setelah penyiraman pada tahun 2017, kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan masih menjadi perbincangan sekaligus misteri yang masih belum terungkap hingga saat ini.
Namun diakhir tahun 2019 ini, kapolri menemukan titik terang dan berencana segera ungkap terduga pelaku penyiraman air keras tersebut.
Dikutip dari Tribun News, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis baru saja menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Senin, 9 Desember 2019 kemarin.
Baca Juga: Tak Hanya Novel, Para Tokoh Ini pun Sempat Dipolisikan Dewi Tanjung
Pertemuan ini bertujuan untuk melaporkan perkembangan penanganan penyiaraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Ispektur Jenderal (Irjen), Polisi M. Iqbal, mengatakan dalam pertemuan yang berlangsung selama 20 menit itu, menyampaikan laporan tentang perkembangan penanganan kasus yang menimpa Novel Baswedan.
Pihaknya pun menyatakan bahwa Mabes Polri sudah mendapatkan petunjuk yang signifikan dan optimis kasus ini akan segera selesai.
Baca Juga: Tim Advokasi Novel Baswedan Akan Melaporkan Kembali Dewi Tanjung
“Kita sudah mendapatkan petunjuk yang signifikan tentang upaya terungkapnya kasus ini, kami sangat optimis untuk segera menyelesaikan kasus ini,” kata M. Iqbal dikutip dari situs resmi Setkab.
Meski demikian, Kadiv Humas Mabes Polri tersebut masih terus memohon doa dan dukungan dari masyarakat agar tim teknis akan sesegera mungkin merampungkan pengungkapan kasus ini.
Motif tindakan penyerangan terhadap Novel Baswedan akan segera disampaikan ke publik melalui media pada saat kasus ini sudah terungkap secara jelas.
Baca Juga: Dituduh Rekayasa oleh Dewi Tanjung, Novel Baswedan: Cari Sensasi
Ketika dimintai tanggal pasti pengungkapan terduga pelaku kasus penyiraman air keras tersebut, Kadiv Humas tersebut menyatakan bahwa tidak akan lama lagi.
“Tidak akan lama lagi, tidak akan sampai berbulan-bulan. Doakan dalam waktu dekat,” tegas Iqbal.
Sebelumnya, saking rumitnya kasus ini, pihak berwajb harus memeriksa 73 saksi, 114 toko kimia, dan 38 titik kamera CCTV.
Baca Juga: Siapakah Sosok Dewi Tanjung yang Telah Laporkan Novel Baswedan?
